Chapter 2

101 23 1
                                    

Angel pov

"Tidak ada bantahan sayang!" Ucap daddy tegas setelah memotong kalimat yang ingin ku ucapkan.

"Jika aku tidak mau?" Aku mulai gerah dengan suasana ini. Kenapa harus aku? Kenapa bukan kak Vano? Araghh!

"Jika kau tidak mau, semua fasilitas yang dad berikan untukmu akan dad sita." Ujar daddy tak biasa di bantah.

"Dad~" Rajukku pada dad agar mau mengubah keputusannya.

"Mulai sudah manjanya." Ujar Kak Vano yang sedari tadi diam.

"Apa mulutmu itu tidak bisa diam kenapa selalu saja membuatku kesal!" Ucapku marah pada kak Vano.

"Kalian berdua sudahlah. Angel jam 5 sore nanti, kau harus bertemu dengan calon tunanganmu."

"Daddyy." Panggilku sambil memperlihatkan wajah memelasku.

"Dad mohon untuk kali ini saja turuti kamauan dad. Selama ini kau selalu mendapatkan semua yang kau mau jadi tolong kali ini saja. Dad yakin pria yang akan menjadi tunanganmu adalah pria baik dan bertanggung jawab. Kau harus tau calon tunanganmu ini sangat tampan namanya Kenzie." Jelas dad panjang lebar kepadaku. Huh, okay dad akan aku turuti kemauanmu.

"Baiklah dad aku setuju." Putusku disambut dengan senyum teduh yang dad perlihatkan.

"Thanks My Angel."

"Ayo lanjutkan sarapannya." Ujar mom kepada kami semua yang ada di meja makan.

Kenzie pov

"Ken...Kenzie." Panggil mom dari bawah.

"Iya, ada apa mom?" Tanyaku pada mom yang masih bediri di samping tangga menuju lantai dua.

"Cepat turun kita sarapan, dad sudah menunggu!" Suruh mom kepadaku dan langsungku turuti.

Sesampainya di meja makan aku langsung menduduki kursi yang ada. Kulihat dad sedang melipat koran paginya.

"Ken, Dad ingin menjodohkanmu." Ucap dad to the poin kepadaku. Aku bingung harus berkata apa saat dad mengucapkan kalimat itu.

"Aku tidak bisa dad." Jawabku sambil menunduk tidak berani menatap dad yang kini kupastikan terlihat marah dan syok dengan penolakan yang aku ucapkan.

"Kenapa tidak bisa?" Tanya mom dengan suara yang lembut.

"Aku....aku memiliki kekasih mom." Jawabku pelan bahkan sangat pelan berharap dad tidak mendengarnya. Tapi tebakanku meleset, dad mendengarnya.

"Akhiri hubunganmu dengan kekasihmu itu. Dad mohon sekali untuk menerima perjodohan ini. Kau harus tau, jika tidak ada keluarga Watson yang membantu perusahaan kita, mungkin kita sekarang tengah berada ambang kehancuran." Ujar dad dengan wajah sendunya.

"Lalu bagaimana kalau aku tidak cocok dengan anak dari Tuan Watson?" Tanyaku pada daddy.

"Buatlah agar putri dari keluarga Watson cocok denganmu. Jika putrinya tidak setuju kemungkinan kau bisa lolos dari perjodohan ini. Tapi dad harap kau berusaha untuk meyakinkan putri dari Tuan Watson agar mau menerima perjodohan ini. Perjodohan ini adalah bentuk dari rasa terimakasih dad karena Tuan Watson sudah membantu keluarga kita." Jelas dad panjang lebar agar aku mau untuk dijodohkan dengan putri dari Keluarga Watson.

"Namanya Angelica Victoria Watson. Kau bisa nemanggilnya Angel. Dia wantia yang sangat cantik dan dia juga baik. Mom pernah bertemu dengannya pada saat perayaan hari jadi perusahaannya." Jelas mom mendeskripsikan bagaimana ciri-ciri gadis itu.

"Ingat jam 5 sore kau harus menemuinya." Tambah mom lagi.

"Baiklah mom." Lirihku dengan suara lesu.

Angel pov

Jam sudah hampir menunjukkan pukul 5 sore tapi aku masih belum juga bersiap-siap untuk pertemuanku dengan calon tunangan yang akan dad jodohkan denganku. Aku sangat malas untuk beranjak dari ranjangku yang super mewah ini kalau saja dad tidak mengancam untuk menyita semua barang-barangku.

Dengan langkah gontai aku mulai memilih baju yang akan kugunakan untuk bertemu dengan lelaki itu.

Aku tidak tau dengan siapa aku akan dijodohkan. Yang aku tau dia adalah anak tunggal dari Mr. Ford yang bernama Sammuel Makenzie Ford atau boleh dipanggil Ken.

"Baju apa yang harusku pakai?" Tanyaku pada diriku sendiri. "Haruskah aku menggunakan dress? Tidak tidak itu terlalu formal. Toh ini hanya perkenalan dan dinner biasa." Lanjutku lagi.

Setelah beberapa menit mencari baju yang akan ku pakai, aku menemukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit mencari baju yang akan ku pakai, aku menemukannya. Satu stel baju yang sangat cantik dan lumayan memperlihatkan kulitku yang putih dan mulus ini. Baju ini sangat pas dengan gayaku yang fashionable.

Kulirik jam yang berada di kamarku. Sudah jam 5 lewat 15 menit, pasti lelaki itu sudah menungguku. Akhirnya aku pun pergi untuk bertemu dengan calon tunanganku di sebuah restauran milik Keluarga Ford setelah aku berpamit kepada mom dan dad.

Sesampainya disana, aku di tuntun oleh seorang pelayan untuk memasuki sebuah ruangan vvip yang pastinya sudah dipersiapkan oleh kedua keluarga.

Setelah pintu terbuka aku menemukan seorang lelaki yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya tanpa merasa terganggu oleh kedatanganku. Tampan, sangat tampan pantas saja dad menjodohkan ku dengannya. Dia lelaki selera dad dan mom gumamku dalam hati

"Hm...." Gumamku kecil untuk mengalihkan perhatiannya dari ponselnya yang bahkan kalah cantik dengan penampilanku.

Saat itu juga mata kami bertemu. Kenapa jantungku berdebar sangat kencang?

~tbc~

................................................................

Oke balik lagi nihhh aku. Gimana gimana dapet gak feelnya?

Masih pendek juga gak? Ini aku udah usaha banget buat cepet updatenya jangan bosen ya sama cerita aku. Inget juga baca ceritaku yang pertama "Sorry"

Disini juga jangan lupa ninggalin vote dan commentnya thank u all😘

Chapter 3 nya udah ada kok tapi liat dulu kalo banyak yang suka aku bakal lanjut tapi kalo dikit ya aku stop. Percuma juga kan aku buat cerita engga ada yang baca trus ujung-ujungnya di plagiatin. Udah deh segitu aja dulu cuap-cuap nya byee.

7 likes lanjut bye

Only You "My Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang