Penelitian Ai

6.7K 251 9
                                    

"Kudo kun" panggil Ai

Shinichi tidak menjawab, sepertinya dia sedang melamun.

"Kudo kun" Ai memanggil lagi

Shinichi masih tidak menjawab.

"KUDO KUN!" teriak Ai

Shinichi terkejut dan menoleh ke belakang, "Ada apa? Kalau manggil tidak usah teriak!"

"Aku sudah memanggilmu 3 kali tapi kamu tidak mendengarnya!" balas Ai
"Oh, maafkan aku. Ada apa?" jawab Shinichi.
"Penelitianku sudah hampir sempurna, obat penawar yang pertama kali kubuat bertahan selama 2 hari dan obat penawar yang terakhir kubuat hanya bertahan 4 jam. Aku butuh 3 bahan lagi, untuk menyempurnakannya." kata Ai.
"Apa saja yang kau butuhkan?" tanya Shinichi.
"Arak yang kau minum hari itu, ginseng cina dan schnapps" jawab Ai
"Aku sudah tidak sabar lagi, aku ingin segera kembali ke tubuhku!" seru Shinichi.
"Dimana kita bisa mendapatkan ketiga bahan itu?" tanya Ai
"Arak yang kuminum itu, kita minta saja dari Heiji." kata Shinichi
"Kita beli ginseng cina dari toko obat herbal saja." kata Ai
"Tapi, schanapps itu apa?" tanya Shinichi
"Itu sejenis minuman keras yang kadang dicampur dengan sedikit rasa buah." kata Profesor Agasa
"Tunggu apa lagi? Ayo segera beli" kata Shinichi.
"Aku dan Ai akan pergi membeli kedua bahan itu, kamu menelfon Heiji." kata Profesor Agasa.
"Baiklah" kata Shinichi senang

Rrrr... Rrrr...

"Halo, disini Kazuha. Ini siapa?" tanya Kazuha.
"Loh, Heiji nga ada ya. Kak Kazuha, ini Conan, Kak Heiji ada tidak ya?" tanya Shinichi.
"Oh, dia sedang keluar. Treekkk...! Aku pulang! Oh, dia sudah pulang, tunggu sebentar ya Conan! Hei, Heiji... Conan mencarimu" kata Kazuha
"Hei? Kudo mencariku? Halo? Ini Heiji." pikir Heiji.
"Oi Hattori, em... Apakah kamu mempunyai Arak Cina yang kamu berikan padaku hari itu?" tanya Shinichi.
"Oh, Paikal ya. Barusan aku membeli 5 botol Arak Cina itu." kata Heiji.
"Kenapa kamu membeli sebanyak itu? Kamu minum arak ya?" tanya Shinichi.
"Tidak, ayahku ada reuni dengan temannya dan memintaku untuk membeli itu. Lagian, kenapa kamu menanyakan hal itu padaku?" tanya Heiji heran.
"Ai sudah membuat obat penawar untuk mengembalikan tubuhku menjadi semula. Tapi, Ai kekurangan 3 bahan dan salah satunya adalah arak itu." jawab Shinichi.
"Oh, yasudah. Kalau kamu mau, datanglah ke Osaka. Haha!" kata Heiji dengan senang.
"Haha, itu tidak lucu...! Ayolah, aku membutuhkan itu. Aku sudah muak dengan tubuhku yang kecil ini." jawab Shinichi.
"Haha, jangan marah dong! Aku cuma bercanda, aku akan memberikannya padamu dengan 1 syarat." tawar Heiji
"Apa itu? Pasti dia akan memintaku untuk mengizinkannya untuk menginap di rumahku jika obat penawar itu berhasil." kata Shinichi.
"Izinkan aku menginap dirumahmu 1 hari jika obat penawar nya berhasil. Haha!" jawab Heiji.
"Haha, tepat dengan dugaanku. Terserah asal kamu berjanji untuk memberikan arak itu hari ini."
"Ok, aku akan membawanya hari ini. Jemput aku di stasiun Beika jam 6." jawab Heiji.

Ai dan Profesor Agasa sudah pulang.

"Ya ya ya... Terima kasih! Ai sudah pulang, sampai nanti!" jawab Shinichi.
"Huh, dia tetap sombong seperti biasa. Tapi biarlah, aku akan menginap di rumah Shinichi." pikir Heiji.

"Hei, bagaimana? Apakah kalian mendapatkannya?" tanya Shinichi.
"Ya, kami mendapat semuanya. Bagaimana denganmu?" tanya Profesor Agasa.
"Ya, Heiji akan menbawakannya jam 6 malam. Kita harus menjemputnya di Stasiun Beika." kata Shinichi pada Profesor Agasa.
"Jangan panggil aku sampai Heiji membawakan arak itu. Aku akan mulai bekerja di ruang bawah tanah." kata Ai sambil berjalan menuju ruang bawah tanah.
"Cih, dia sombong sekali." gumam Shinichi.
"Sudahlah, lagian dia adalah orang yang membuatkanmu penawar itu.Oh ya, aku sudah menciptakan sebuah game baru, aku ingin kamu mencoba memainkannya " kata Profesor Agasa.

Shinichi dan Profesor Agasa bermain game itu sampai jam 17:45.

"Profesor, kita harus segera menjemput Hattori." kata Shinichi.
"Oya benar juga, aku lupa. Tapi bagaimana dengan Ai." tanya Profesor Agasa.
"Kita tinggalkan saja memo di meja." jawab Shinichi.

Ai, kami pergi menjemput Heiji. Tunggulah sebentar.

Stasiun Beika

"Ini sudah jam 18:30 kenapa Shinichi belum datang menjemputku?" pikir Heiji dengan memasang muka kesal.

Drap... Drap... Drap...

"Maaf Hattori, kami lupa waktu." kata Shinichi.
"APA APAAN KALIAN INI?! AKU SUDAH MENUNGGU SELAMA 30 MENIT DAN ITU MELELAHKAN." kata Heiji dengan marah.
"Hehe... Maafkan kami" kata Profesor Agasa.
"Apakah kamu membawa araknya?" tanya Shinichi.
"Iya, ayo pulang. Aku lelah menunggu kalian. Aku juga belum makan, sebagai permintaan maaf kalian, kalian harus membeli sushi untukku. Hahaha!" kata Heiji dengan kesal.
"Yasudah buruan" kata Shinichi.

Heiji, Shinichi dan Profesor Agasa pergi ke restoran sushi. Heiji memesan sushi paling mahal dan makan paling banyak. Profesor Agasa kesulitan saat membayarnya.

"Habis uangku untuk bulan ini karena anak ini." pikir Profesor Agasa.
"Aku kenyang sekali..." kata Heiji sambil memegang perut nya.
"HEI GARA GARA KAU, UANGKU UNTUK BULAN INI HABIS!" kata Profesor Agasa dengan marah.
"Haha" tawa Shinichi.

Sesampainya dirumah

Tok... Tok...

"Hei Ai, ini araknya. Kami membelikan sushi untukmu sebagai makan malam." kata Shinichi.
"Oh, terima kasih. Letakkan araknya disini." kata Ai.
"Bagaimana perkembangannya?" tanya Shinichi penasaran.
"Tinggal menambahkan arak itu, dan selesai sudah." kata Ai.
"Yasudah, aku akan menunggu di atas. Jika sudah selesai, berikan padaku segera." kata Shinichi.
"Ya" jawab Ai.

"Bagaimana?" tanya Heiji dan Profesor Agasa.
"Sudah hampir selesai." kata Shinichi.
"Oh, baiklah. Ayo ngobrol! Sudah berapa kasus yang kanu pecahkan bulan ini?" kata Heiji.
"Sekitar 7 kasus. Bagaimana denganmu?" jawab Shinichi.
"Haha... Aku masih tetap kalah denganmu. Aku pecahkan 6 kasus bulan ini." jawab Heiji.

Mereka mengobrol tentang kasus yang mereka pecahkan sampai Ai muncul di tengah pembicaraan mereka.

"Nih, kamu kelinci percobaanku." kata Ai.
"Ini sudah selesai?" tanya Shinichi.
"Ya, cobalah segera." jawab Ai.

Shinichi mencoba obat penawar itu dirumahnya. Heiji, Ai dan Profesor Agasa ikut ke rumah Shinichi.

"Wah, rumah mu bagus sekali. Perpustakannya besar!" seru Heiji.
"Hey, jangan sentuh barangku sembarangan dan jangan masuk kamarku." kata Shinichi sambil berjalan ke toilet.
"Apakah kau yakin itu akan berhasil?" tanya Profesor Agasa.
"Ya, aku sudah mencobanya ke seekor tikus." kata Ai

"AAAGHHHH...!!!" teriak Shinichi.

#roselyne11

Hai guys... Kalau kalian suka ceritanya, vote ya. Oh ya, jangan lupa follow aku juga... Terima kasih :D


Foto tambahan😃

Foto tambahan😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Detektif Conan] Aku KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang