Pertama.

95 21 7
                                    

-

Rena Davina. Hari ini dia resmi menjadi siswi SMA Nusa Bangsa. Rena memilih untuk masuk sekolah ini karena banyak teman-temannya yang masuk ke SMA ini. Itulah yang membuat Rena bersemangat untuk sekolah di SMA Nusa Bangsa.

Rena berjalan menelusuri koridor, mencari dimana letaknya papan mading yang berisi pembagian kelas untuk siswa dan siswi kelas X. Dan yap! dia langsung menemukan letak papan mading yang sudah dikerumuni oleh siswa dan siswi kelas X.

Dia mencoba menerobos kerumunan para siswa dan siswi,

"Woy jangan dorong-dorong dong!" gerutu seseorang di samping Rena

Rena tidak menggubris ucapan seseorang di sampingnya itu. Dia hanya fokus untuk melihat ke mading, mencari namanya..

Rena Davina, X-2 IPA.

Setelah menemukan namanya dan kelasnya, Rena langsung pergi dari kerumunan siswa dan siswi yang masih melihat mading tadi. Dia berjalan menuju kelas nya X-2 IPA. Saat dia berjalan menuju kelas nya tiba-tiba seseorang menabraknya,

bruk..

"Eh maaf.. gua lagi buru-buru, maaf ye" ujar orang yang menabrak Rena dan langsung pergi begitu saja

Rena hanya bergumam tidak jelas dan merasa kesal dengan orang yang menabrak nya tadi.

- Kelas X-2 IPA

Berisik.

Satu kata yang mendeskripsikan suasana kelas X-2 IPA. Rena diam sambil melihat sekeliling mengamati teman teman barunya, ada beberapa yang sudah Rena kenal dan ada beberapa yang belum dia kenal.

"Tik" panggil Rena

"Apa?" jawab Atikah yang sedang fokus menatap layar hp nya

"Sumpah ya, gue pikir bakal masuk kelas fav gitu yang anak nya kalem, gak petakilan kaya anak-anak kelas ini"

"Bersyukur aja Ren, daripada lo gak dapet kelas" jawab Atikah santai.

Atikah. Teman Rena sejak SMP, sudah 3 tahun mereka sekelas. Mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama sepertinya.

Bel berbunyi.

Semua anak-anak yang semula nya berisik dan berlarian kesana kemari, langsung duduk di tempatnya masing-masing. Dan seorang guru laki-laki memasuki kelas Rena. Yap, itu walikelas X-2 IPA. Pak Dodi.

"Eh Tik itu wali kelas kita?" bisik Rena
"Iya kayanya Ren" balas Atikah

3 jam berlalu. Sudah waktunya bel istirahat.

Kriing..kriing

"Baik anak-anak sekarang waktunya istirahat, besok ada jam bapak kan? besok kita akan mulai materi ya. Terima kasih" ujar Pak Dodi lalu berjalan keluar kelas

"Ternyata pak Dodi baik ya, keliatan sih dari mukanya kalem gitu" ujar Rena

"Ganteng lagi" tambah Atikah

"Dasar demen nya bapak-bapak haha" tawa Rena. "Gue mau ke kantin, lo ikut gak?"

"Gak deh Ren. gue bawa bekal soalnya" jawab Atikah

"Oke siap"

Rena keluar kelas, berjalan menuju kantin. Koridor sekolah sudah mulai ramai dengan siswa/i yang berkumpul di depan kelas, ada juga yang kejar-kejaran, dan pacaran.

Pemandangan yang sudah biasa bagi Rena.

"Eh" seseorang menepuk pundak Rena

sontak Rena menengok melihat siapa orang yang menepuk pundaknya tadi,

"Maaf soal tadi pagi ye" ujar orang itu

"Tadi pagi? apaan?" Rena bingung dengan ucapan orang itu yang tiba-tiba meminta maaf ke dia

"Y..yang gua nabrak lo itu, m..maaf ye" ujar orang itu hati hati sambil melihat ekspresi Rena yang sepertinya sudah mengingat kejadian pagi tadi.

"Oh itu, ya gapapa kok. Gue gak luka ini jadi woles aja" jawab Rena santai

"Makasih ya, btw gua Hansel Feraldi panggil aja Hansel. lo?"

"Rena Davina" Rena tersenyum lembut. "Oiya gue mau ke kantin, mau bareng?" tawar Rena

"Boleh, gua juga mau ke kantin nih"

- Kantin

"Mau pesen apa Na?" tanya Hansel

"Gue minum aja deh, jus jeruk" jawab Rena sambil melihat-lihat sekeliling kantin yang sudah mulai ramai

"Gue pesen dulu ya" Hansel pergi memesan jus jeruk Rena dan jajanan miliknya.

Rena masih memerhatikan sekeliling nya, tiba-tiba dia melihat seseorang yang seperti dia kenal dulu.

Kak Dimas? batinnya

Orang itu melihatnya juga. Mereka saling bertatapan, namun cuma sebentar karena Rena mengalihkan pandangannya. Ia masih tidak percaya kalau itu Dimas. Dimas Prasetyo. Kakak kelas yang dia sukai dari kelas 7 sampai Dimas lulus SMP pun Rena masih belum bisa melupakannya.

Sampai akhirnya Hansel datang, membuat Rena tersadar dari lamunan bodoh nya yang mengingat masa masa itu. Masa masa dimana dia menyukai senyuman manis itu. senyuman Dimas.

"Na nih jus jeruk lo" Hansel menyodorkan jus jeruk milik Rena

"Oh iya makasih sel" Rena langsung meminum jus jeruk. Kak Dimas masuk SMA Nusa Bangsa juga? batin Rena

"Kok gua ngerasa kaya kita udah deket banget ya haha, padahal baru kenalan beberapa menit yang lalu" celetuk Hansel

Rena hanya terdiam. Diam sambil memikirkan Dimas.

"Na" panggil Hansel

"Eh iya.." Rena tersadar dari lamunan nya

"Gajadi deh. oiya gua ke kelas duluan ya. bye" Jawab Hansel lalu pergi meninggalkan Rena yang masih di kantin

"Rena?"

suara itu.. batin Rena

Rena menengok dan mendapati Dimas sedang berdiri di belakangnya.

"Apa kabar?"

...

TBC guys

Jangan lupa vote dan comment yaa. minta kritik+saran kalian juga. makasih udah baca cerita aku

I can't hide my feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang