Malam yang Dingin

1K 80 17
                                    

P.O.V Hitsugaya.

Aku terus berlari tanpa peduli apapun lagi, yang ada dipikiranku saat ini hanya dia.. Ya hanya dia yang kucinta. Orang yang bermaksud 'kutembak' malam ini, malah harus mengalami kecelakaan. Sial! Sial! Sial! Kenapa firasat burukku selalu benar!.

Aku terus berlari hingga gerbang utama terlihat. Aku melupakan segalanya, bahkan aku lupa jika aku bisa menggunakan shunpo(langkah kilat) untuk mencapai tempat tujuanku secepat mungkin. Dibelakangku, matsumoto, rukia, renji dan byakuya taichou pun mengikutiku. Sepertinya mereka juga sedang kalut sepertiku.

"Hitsugaya Taichou, Byakuya taichou, matsumoto-san,renji-san, dan rukia-san pintu gerbang utama sudah dibuka.. Silakan masuk" ucap si penjaga pintu gerbang, begitu kami sampai disana.

Tanpa membuang waktu lagi, aku dan yang lainnya pun segera memasuki pintu gerbang itu.

Aku harap kau baik-baik saja ichigo.











Sementara itu..

"Cepat!! Bawa dia ke ruang operasi sekarang!! Siapkan semuanya!!"

"Dokter! Jantung pasien melemah, tekanan darah juga merendah!!"

"Sial! Cepat! Cepat! Cepat!"

Didalam rumah sakit tokyo, terlihat beberapa suster dan seorang dokter sedang panik saat melihat ichigo datang dengan kondisi kritis. Mereka membawa ichigo secepat mungkin untuk menyelamatkan nyawa pemuda itu.

"Kau.. Cepat hubungi kurosaki-san! Ini nomer telepon nya! Katakan padanya untuk segera datang kerumah sakit! Putranya mengalami kecelakaan!!" ucap seorang dokter dengan tag name 'Hideki Ryuuga'.

Kau harus bertahan ichigo.. Jika tidak.. Aku bisa dibunuh oleh ayah mu.. Batin sang dokter sambil mengelus pelan rambut ichigo.






Kediaman kurosaki


Isshin Kurosaki terlihat sedang mondar mandir tidak jelas. Entah mengapa pikirannya tidak bisa tenang malam ini.

Ada sesuatu yang salah batin isshin.

Sedikit -sedikit isshin melihat jam, hal ini tentu membuat kedua putri nya kuatir dan cemas.

"Ayah.. Tenanglah sedikit.. Ichigo nii kan sedang bersama teman-temannya jadi dia pasti baik-baik saja" ucap yuzu mencoba menenangkan sang ayah.

Sedangkan karin hanya diam meski dalam hati ia juga cemas.

'Kring kring kring'

Bunyi telepon rumah membuat isshin, yuzu dan karin tersentak, secepat kilat, karin pun mengangkat telepon tersebut.

"Halo?"

"Benarkah ini kediaman kurosaki ichigo?"

"Benar.. Aku adiknya.. Ada apa? Dan siapa ini?"

" kami dari pihak rumah sakit pusat tokyo, ingin mengabarkan, bahwa kurosaki ichigo mengalami kecelakaan. Kini kondisinya sedang kritis. Diharapkan keluarganya untuk segera datang kemari. "

Karin membeku, tanpa sadar telepon ditangannya meluncur bebas kelantai.

"Karin? Ada apa? Hei.. Siapa yang telepon?" tanya isshin heran melihat karin membeku.

Mendadak, karin segera memeluk erat isshin dan menangis pelan.

Isshin terlihat semakin bingung dengan sikap karin yang tidak seperti biasa. Begitupula yuzu yang berdiri dibelakang karin.

Jangan Lupakan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang