Mimpi Buruk

895 72 15
                                    

P.o.v Hitsugaya

Aku masih terpaku didepan kaca ruangan ICU tempat ichigo terbaring lemah. Ku lihat, wajah ichigo lebih pucat dibanding biasanya, matanya tertutup rapat menandakan sang empunya sedang tertidur lelap.

Miris. Hati ini sungguh sakit melihatnya yang biasanya ceria, kini harus terbaring seperti itu. Aku pun mengalihkan pandangan ku sejenak pada yang lain. Kulihat isshin masih merenung sambil memeluk kedua putrinya yang masih menangis. Lalu dipojok kanan ku ada byakuya taichou yang terlihat menerawang. Disebelahnya, renji terlihat sedang menenangkan rukia dan matsumoto yang tak henti-hentinya menangis sejak tadi. Semua orang kalut dabpn bersedih. Terutama diriku.

Aku pun kembali menatap ichigo dari balik kaca. Kaca tipis yang menghalangi kebersamaan kami. Aku rindu melihat tingkah konyolnya, aku rindu melihatnya tertawa bersama para kapten yang lain. Aku merindukan kehadirannya disisiku.. Tanpa kusadari, lagi-lagi air mataku kembali menetes.

Ichigo... Aku mohon.. Cepat buka matamu.. Dan panggil namaku..





POV Hitsugaya end

" Permisi.. Siapakah diantara kalian orang tua dari kurosaki ichigo?" sapa seorang polisi yang tiba-tiba sudah disana.

Mendengar itu, isshin pun segera menghampiri sang polisi.

"Aku orang tuanya.. Ada apa?" jawab isshin. Semua mata menatap isshin dan polisi tersebut bergantian. Termasuk hitsugaya yang mulai mendekati mereka berdua.

"Kami dari kepolisian pusat, sedang menyelidiki kecelakaan yang dialami oleh tuan ichigo. Kami menemukan beberapa hal janggal dari kecelakaan ini. Karena itu kami ingin meminta anda sebuah pertanyaan yang mungkin bisa membantu penyelidikan kami" jelas sang polisi.


Sejenak isshin dan polisi itu saling bertatapan. Kemudian isshin pun menganggukan kepalanya mengiyakan permintaan sang polisi.

"Baiklah.. Saya hanya ingin bertanya, apakah tuan ichigo memiliki musuh?" tanya polisi itu.

Isshin pun kembali menatap polisi itu dengan bingung. Musuh? Ichigo pasti memiliki musuh tapi bukan didunia manusia kan? Lalu kalau didunia manusia?

"Tidak.. Ichigo tidak memiliki musuh." jawab isshin setelah berpikir cukup lama. Polisi itu menatap isshin dengan tatapan menyelidik. Tapi beberapa saat kemudian polisi itu tersenyum kecil.

"Baiklah.. Sepertinya masalah ini agak rumit. Karena kecelakaan itu bukanlah kecelakaan murni. Melainkan disengaja"

Isshin, hitsugaya, byakuya, renji, karin, yuzu, urahara, rukia, dan matsumoto pun melebarkan mata mereka.

"Apa.. Apa maksudmu dengan disengaja?" tanya isshin yang terlihat masih terkejut.

Polisi itu tersenyum paham.

" ada beberapa hal janggal dari kecelakaan itu, tapi kami masih dalam penyelidikan lebih lanjut, jadi kami blm bisa memberikan informasi lebih jauh lagi. " jawab polisi itu.

"Oh ya.. Kami juga membawa sesuatu yang dibawa tuan ichigo sebelum kecelakaan itu terjadi. " sambung polisi itu sambil menyerahkan syal berwarna biru yang terciprat warna merah darah milik ichigo. Diujung syal itu ada sebuah inisial nama yaitu H. T

Isshin pun menerima syal tersebut dengan wajah yang terluka. Ia tau, syal ini adalah buatan dari putranya sendiri untuk seseorang yang sepesial dihati putranya. Dan orang itu adalah orang yang berdiri disebelahnya. Hitsugaya toushirou.

Setelah menyerahkan syal itu, polisi itu pun segera pamit dan pergi dari situ.

Kemudian isshin pun menatap syal ditangannya. Isshin merasa, ia harus menyerahkan pada seseorang yang harus nya menerima malam ini.lalu isshin pun menatap hitsugaya yang ternyata juga sedang menatap nya.

" ini milik mu, hitsugaya-kun" ucap isshin pelan sambil menyerahkan syal biru itu.

Hitsugaya terkejut dan menatap isshin bingung.

"Syal ini dirajut sendiri oleh ichigo. Dia ingin menyerahkannya padamu malam ini. Lihat, diujung syal ini ada inisal namamu kan?" jelas isshin yang melihat kebingungan dimata hitsugaya.

Setelah mendengar penjelasan isshin, tanpa ragu lagi hitsugaya pun mengambil syal tersebut dan memeluknya. Syal biru yang sesuai dengan karakter nya. Meski syal itu kini sudah bernoda merah, tapi tetap saja, itu adalah pemberian dari orang yang sangat dicintainya, dan hitsugaya menyukai itu.

Perlahan, hitsugaya pun kembali berdiri didepan kaca ruang ICU itu. Ditatapnya kembali wajah ichigo yang terlihat tenang didalam sana. Dicium nya juga syal yang ada ditangannya. Menyalurkan semua kerinduannya pada sebuah hadiah dari kekasih hatinya.

Aku mencintaimu ichigo..













Soul society, ruang divisi 1

Yamamoto memejamkan matanya sejenak. Dokumen dokumen ini membuat nya sedikit lelah. Tapi yang membuatnya semakin lelah adalah kegundahannya kepada sang shinigami pengganti kesayangannya itu. Yamamoto cemas akan kondisi ichigo. Karena belum ada satu kabar pun yang ia terima dari kelima shinigami yang terjun langsung kedunia manusia.


Aku harap kau baik-baik saja ichigo kun...

Bisik yamamoto lembut. Bisikan itu seperti sebuah doa yang ia sampaikan kepada sang langit agar memberi kesembuhan pada shinigami pengganti kesayangannya.













Hitsugaya menatap sekelilingnya dengan bingung. Dimana -mana hanya ada padang bunga yang begitu cantik. Tapi seharusnya kan hitsugaya masih dirumah sakit, lalu bagaimana ia bisa sampai kesini? Dan dimana ini?

Hitsugaya terus berjalan memutari padang bunga tersebut. Meski dikepalanya penuh pertanyaan pertanyaan yang tak terjawab.

Lalu mendadak matanya menangkap sesosok manusia yang sedang berdiri dikejauhan. Manusia berbadan tinggi dan berambut oranye yang sangat dikenali oleh hitsugaya.

"ICHIGO!!" teriak hitsugaya tanpa sadar.

Sosok itu pun menoleh, tapi sayang karena arah matahari yang tidak pas, membuat wajah nya tak terlihat oleh mata hitsugaya. Samar-samar sosok itu tersenyum sedih pada hitsugaya.

Deg..
Deg
Deg..

Jantung hitsugaya berdegup kencang melihat senyum sedih itu. Senyum yang membuat sekujur tubuh hitsugaya merinding ketakutan.

Dengan segenap kekuatannya, hitsugaya pun memaksakan dirinya untuk berlari mengejar sosok didepannya itu. Tapi langkahnya terhenti saat telinganya mendengar sebuah bisikan halus dari sosok didepannya itu.


'Selamat tinggal, toushirou kun.. Sayonara..'

"Tidak!! Ichigo!! Jangan pergi.. Ichigo..!! Ichigo!!!"





"Taichou.. Taichou.. Taichou!!" teriak matsumoto mencoba membangunkan kapten nya yang terlihat ketakutan dalam tidurnya. Sepanjang malam, matsumoto dan hitsugaya tertidur didepan ruang ICU. Berterima kasihlah pada kekeras kepalaan sang kapten yang ingin menjaga sang kekasih, sehingga membuat mereka berdua tetap dirumah sakit.

Hitsugaya tersentak. Ia pun segera bangun dan melihat ichigo dari balik kaca.

Matsumoto pun memandang bingung kaptennya yang mendadak bangun seperti habis melihat mimpi buruk. Dan kebingungan matsumoto makin besar, saat kaptennya terlihat panik memanggil dokter.



"Dokter!! DOKTER!! SIAPAPUN TOLONG!! CEPAT !!" Teriak hitsugaya panik.




Matsumoto pun berdiri dan melihat kedalam kaca. Matanya langsung melebar saat melihat tubuh ichigo bergentar hebat. Inilah yang membuat kaptennya kehilangan ketenangannya.

Jangan Lupakan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang