2

5.7K 543 40
                                    

Preview

Beberapa jam kemudian waktu menunjukan jam 11 malam. Teman-temannya kini termasuk Doyoon sudah tertidur karena terlalu banyak meminum banyak alkohol. Seungcheol membangunkan tubuh Doyoon, tapi sahabatnya itu tidak bergeming.

"Do-doyoon-ah aku pulang duluan."

Ketika hendak bangun dari sofa dan keuar dari ruang karaoke tersebut. Pintu ruangan itu terbuka.

"Apa aku datang terlambat?"

..

"Apa aku datang terlambat?"

Seungcheol menghentikan langkahnya yang hendak keluar ruangan. Dia diam terpaku. Orang yang baru saja datang memaki kemeja berbahan jins berlengan pendek dan jaket hitam. Rambut hitam panjangnya pun dibiarkan ia gerai. Dia Yoon Jeonghan.

"A-aca-"

"Sepertinya acara ini sudah selesai. Kau baru akan pulang kan?"

Seungcheol mengangguk. Ia tidak mampu untuk berbicara sepatah kata pun. Jeonghan pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan melewati Seungcheol yang masih diam berdiri. Jeonghan pun duduk di sofa dan mengambil beberapa keripik yang tersedia di mangkuk di atas meja dan mulai memakannya.

"Selalu saja berakhir seperti." Jeonghan terkekeh melihat teman-temannya yang tertidur karena mabuk. Jeonghan melihat Seungcheol yang masih berdiri di tempatnya.

"Yah kau tidak jadi pulang?"

"A-aku pulang sekarang."

"Tunggu dulu!"

Jeonghan bangkit dari dudukbya dan berjalan menghampiri Seungcheol. Dia mendekati Seungcheol yang sudah berdiri dengan gemetar. Wajah mereka kini sudah sangat dekat. Seungcheol menjauhkan wajahnya sedikit. Jeonghan terkekeh melihat Seungcheol. Ia pun akhirnya menjauhkan wajahnya dari wajah Seungcheol. Dan kini Seungcheol dapat bernafas lega.

"Ekspresimu lucu sekali. Tenang saja aku tidak akan jahat padamu, Choi Seungcheol."

"Ba-bagaimana k-kau tahu na-namaku?"

Sekali lagi Jeonghan tertawa mendengar pertanyaan Seungcheol.

"Yah apa kau lupa? Kita ini teman sekelas. Kau memperkenal kan namamu waktu pertama kali kau datang. Jadi tidak alasan aku tidak mengetahui namamu."

"Ah iya." Seungcheol menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk menghilangkan rasa malunya.

"Seungcheol-ah bagaimana kalau kita keluar?"

"Ke-keluar?"

"Eum.. kajja!"

Jeonghan menarik tangan Seungcheol keluar dari ruang karaoke tersebut. Seungcheol hanya tersenyum. Mungkin kah ini yang dinamakan kencan.

.

.

.

Kini mereka berada di pinggiran sungai Han. Menatap indahnya sungai terpanjang dan terbesar di Seoul itu dimalam hari. Mereka duduk bersebelahan di salah satu kursi taman. Sekali lagi Seungcheol tersenyum melihat seseorang yang ia kagumi kini berada disampingnya dan tak ada jarak sedikit pun.

"Kau jangan melihat ku seperti itu."

Seungcheol langsung mengalihkan pandangannya ke depan. Ia sudah tertangkap basah menatap wajah Jeonghan.

"A-aku ti-tidak melihatmu."

Jeonghan tertawa. "Kau lucu sekali. Hmm.. penampilan mu malam ini sangat bagus tak seperti biasanya di sekolah."

To The Beautiful YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang