10

4.4K 455 45
                                    

Preview

"Yoon Yoojin!" teriak salah seorang pria cantik dari kejauhan dan menghampiri dirinya.

"Eomma~ " Yoojin pun berlari ke arah pria cantik itu. Dan pria cantik itu memeluk putranya.

Seungcheol menoleh ke arah seseorang yang dipanggil Yoojin dengan sebutan eomma tersebut. Seungcheol terkejut dengan seseorang yang dia lihat. Orang itu adalah orang yang cari selama ini dan orang itu pula yang mengisi relung hatinya. Air matanya menetes tanpa ia sadari. Perasaan Seungcheol sungguh bahagia kali ini. Ia pun menyebut nama orang itu dengan lirih.

"Y-yoon Jeonghan~"

***

Jeonghan berlari mencari putra. Ia teringat akan yang Sungjin katakan tentang keberadaan Yoojin, pantai. Ya pantai, tetapi dengan seseorang yang tidak dikenali oleh Yoojin. 'Siapa orang itu? Mengapa membawa anakku sembarang saja? Yoojin-ah tunggu eomma.' batin Jeonghan.

Sesampainya di pantai, Jeonghan bernafas lega. Ia masih dapat melihat putranya dengan keadaan baik-baik saja. 'Syukurlah..' batin Jeonghan.
Jeonghan melihat seseorang yang bersama Yoojin. Jeonghan mengenali punggung itu. Punggung yang ia lihat terakhir kali ketika Seungcheol meninggalkannya di taman belakang sekolah pada hari dimana ia dikeluarkan. Tapi Jeonghan berusaha menepisnya. 'Tidak dia bukan Seungcheol.. Bukankah dia membenciku. Dia tidak mungkin mencariku.' batin Jeonghan kembali.

"Yoon Yoojin~" Jeonghan segera berlari menghampiri putranya.

"Eomma~" Jeonghan memeluk Yoojin dengan erat.

"Kau tidak apa-apa kan Yoojin-ah? Maafkan eomma."

"Aniya aku tidak apa-apa eomma. Aku baik-baik saja. Ahjusshi ini sangat baik padaku."

"Y-yoon Jeonghan..."

Suara itu, ya suara yang memanggil namanya. Jeonghan mengenalinya. Tapi Jeonghan tidak ingin menatap wajah orang yang bersama putranya. Ia takut dirinya hanya akan berhalusinasi saja.

"Jeonghan-ah..."

Jeonghan mendengar derap langkah orang itu yang mendekatikanya. Dan lama kelamaan langkah itu semakin mendekat. Orang itu berdiri di sampingnya.

"Yah! Kenapa kau tidak mau menatapku hah? Aku merindukanmu Jeonghan-ah..."

Perlahan Jeonghan mencoba untuk melihat orang yang kini ada di sampingnya. "C-choi Seungcheol.."

Seungcheol langsung menarik tubuh Jeonghan dan memeluknya erat. "Jeonghan-ah maafkan aku, maafkan aku. Seharusnya hari itu aku disampingmu bukan menjauhimu.. Maafkan aku.." ucap Seungcheol sambil menangis.

"Tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Karena aku sudah membohongimu dan tidak jujur padamu.."

Mereka saling berpelukan melepas rindu hingga matahari terbenam dan langit berubah menjadi gelap.

Yoojin telihat bingung dengan dua orang dewasa di depannya yang saling berpelukan. 'Apa mereka sudah saling mengenal?' batin Yoojin.

.

.

.

Karena hari sudah malam, Seungcheol, Jeonghan dan Yoojin pun akhirnya meninggalkan pantai dan berjalan beriringan menuju rumah Jeonghan, dengan Yoojin yang tertidur di atas punggung Seungcheol.

"Apa kabar?" tanya Seungcheol memecah keheningan antata dirinya dan Jeonghan.

"Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja."

To The Beautiful YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang