9

4.2K 478 32
                                    

Preview

Seungcheol menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Anak kecil itu sangat senang dan segera membungkus ikan-ikan dagangan milik ibunya ke dalam kantong plastik. Seungcheol memperhatikan anak kecil tersebut. Ketika melihat wajahnya, Seungcheol teringat akan Jeonghan. Dari mata dan cara anak kecil itu tersenyum sangat mirip dengan Jeonghan. 'Apa anak ini... ah tidak mungkin..tidak' batin Seungcheol.

"Gamsahmnida ahjusshi... eoh ahjusshi gwenchana?"

Seungcheol tersadar dari lamunannya. "Ah nan gwenchana."

"Mengapa ahjusshi melihatku seperti itu?" anak kecil itu merasa ketakutan karena Seungcheol terlalu memperhatikannya. Seungcheol menyadarinya, sikapnya membuat anak kecil di depannya takut.

"Tidak apa-apa. Aku hanya teringat akan seseorang yang aku kenal saja." Seungcheol pun berjongkok menyamakan tinggi nya dengan anak kecil tersebut. Ia pun membelai lembut rambut anak itu.

"Cha~ ini uangnya. Kembaliaannya kau ambilah. Pergunakan untuk sekolahmu." Seungcheol kembali tersenyum dan mengusap kepala anak kecil itu.

"Jeongmal gamsahamnida ahjusshi." anak itu membungkukkan badannya beberapa kali pada Seungcheol.
Seungcheol pun bangun dan mulai meninggalkan lapak ikan tersebut.

Ketika Seungcheol berbalik badan dan mulai melangkah meninggalkan lapak itu, ibu dari anak kecil tersebut datang.

"Yoon Yoojin..." sang ibu terkejut dagangannya sudah tidak ada karena habis terjual.

"Eoh eomma. Eomma lihatlah..."

"Siapa yang membeli semua ikan kita?"

"Barusan ada ahjusshi yang sangat baik dan membeli dagangan kita. Dia memberikan uangnya, dan dia berkata kalau sisa uang nya untuk kita eomma."

"Ahjusshi yang mana?"

"Ahjusshi yang itu eomma." Yoojin menunjuk seorang pria yang telah berjalan jauh. Namun sayang ketika akan melihat pria yang di maksud oleh anaknya, pria itu sudah berjalan jauh. Dan Jeonghan, ibu Yoojin, tidak bisa terlalu melihat siapa orangnya.

***

Malam harinya, Jeonghan menemani putra untuk tidur. Yoojin memeluk tubuh ibunya dan Jeonghan membelai rambut Yoojin.

"Eomma.." Yoojin mendongakkan kepalanya melihat wajah ibunya.

"Ada apa?"

"Eomma.. kau tahu ahjusshi yang tadi sore membeli ikan kita itu sangat lah tampan. Matanya bulat, hidungnya mancung, dan kalau tersenyum suka ada lesung pipinya. Selain tampan dia juga baik. Ah jika besar nanti aku ingin seperti dia."

Jeonghan tertawa mendengar celotehan panjang Yoojin. "Makannya kamu harus rajin mandi, supaya kau bisa tampan seperti ahjusshi itu."

"Tapi aku kan sering mandi eomma." Yoojin mengerucutkan bibirnya.

"Eyy, kau akan mandi kalau dipaksa eomma kan?"

"Eomma~~" Yoojin menelusupkan kepalanya lagi ke dalam dada Jeonghan.

"Eomma~" Yoojin mebsobgakkan kepalanya lagi.

"Ada apa sayang?"

"Appa ku ada dimana?"

Deg

Pertanyaan itu, ya pertanyaan itulah yang tidak ingin Jeonghan dengar dari bibir anaknya. Selama lima tahun ini baru pertama kalinya Yoojin menanyakan keberadaan ayahnya.

To The Beautiful YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang