12

4.4K 434 37
                                    

Preview

Sementara itu, di Bandara Incheon, sebuah pesawat Korean Airlines baru saja mendarat setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Los Angeles. Seorang pria tinggi berambut hitam turun dari pesawat tersebut dan segera mengambil koper miliknya.

Tak lama kemudian, pria itu keluar dari pintu kedatangan luar negeri dengan menggeret koper miliknya. Ia pun merogoh saku mantelnya dan mengambil ponsel. Ia pun mengetikkan beberapa nomor dan mulai menelpon seseorang

"Yah Jisoo-ya, kau dimana? Aku sudah sampai. Bisakah kau menjemputku lebih cepat?"

***
"Yah Jisoo-ya, kau dimana? Aku sudah sampai. Bisakah kaum menjemputku lebih cepat?"
"................"
"Ah, baiklah. Aku ada di depan."
Pria itu menutup sambungan telponnya.

Tak lama kemudian, datanglah sebuah mobil audi hitam mendekati pria tersebut. Pria itu langsung menghampiri sang pengemudi yang baru saja turun dari mobil dan memeluknya

"Oh my twins, Jisoo.. How are you? I miss you so much."

Jisoo berusaha melepas pelukannya dari saudara yang hanya berjarak beberapa menit saja itu.

"Not bad, bro. I miss you too." ucap Jisoo sambil tersenyum kecil padanya. Jisoo pun membukakan pintu untuk kembarannya lalu kembali duduk di belakang kemudi mobil.

Di perjalanan tidak ada interaksi antara dua orang berwajah sama tersebut. Hanya suara deru mobil yang terdengar kala itu.

"Bagaimana keadaan eomma dan appa?"

"Kau bisa mengetahuinya nanti hyung."ucap Jisoo sinis.

"Ah okay. And how about your beuty friend?"

"Maksudmu Jeonghan."

"Yes of course."

"Dia menghilang."

"What? Pardon me?"

"Dia menghilang setelah berita kehamilannya tersebar ke media. Dia juga dikeluarkan dari sekolah dan diusir oleh orang tuanya."

"Hah, mungkin dia bunuh diri."

Jisoo menatap kembarannya tajam. Ia hanya bisa tertawa mendengar kata-kata dari kembarannya tersebut.

"Kalau Jeonghan bunuh diri, kau yang pertama kali dihantui arwahnya hyung."

"Hahaha mengapa musti aku?"

"Karena kau adalah pelaku nya hyung. Kau adalah ayah dari anak yang Jeonghan kandung. Jujur saja hyung, malam itu kau yang mengundangnya ke apartemen mu lalu menperkosanya. Iya kan?!"

"Hah! Dia cukup pintar juga memberitahumu. Asal kau dia yang menggoda ku terlebih dahulu!"

Jisoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan hampir bertabrakan dengan kendaraan lain yang ada di depannya.

"Are you crazy, Josh?! Do you want kill me, huh?"

ckitt....

Jisoo memberhentikan mobilnya secara mendadak. Membuat dirinya dan kembarannya hampir teruntuk dashboard mobil.

"Hahaha yes i'm crazy and i want to kill you too then send you to the hell! Aku tidak mengerti dengan sikapmu, Jungsoo-ya. Aku menyesal punya wajah sama sepertimu!"

.

.

.

Sementara itu Jeonghan dan Yoojin kini berada di apartemen milik Seungcheol. Yoojin melihat nya bangga, karena rumahnya yang dulu tidak sebesar ruangan apartemen milik 'ayah' nya ini.

To The Beautiful YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang