Sesampai nya di kelas 10 IPA 5, Bella disambut teman-teman dekatnya. Ada Safira,Kamila,Zahra dan Lea. Mereka semua adalah teman-teman dekatn Bella dan Namira sejak dari hari pertama MOS.
"itu muka kayak baju belom disetrika," ucap Kamila meledek, Bella hanya menghela nafas dan meletakkan tas nya di kursi bersebelahan dengan meja Namira pas dibelakang meja Kamila dan Lea. "Bete." jawab Bella dengan singkat.
"Bete kenapa? biasanya ceria banget kaya anak kecil nonton teletubbies," tanya Lea, "Cerita lah Bell," kata Safira dan Zahra berbarengan. "Iya Bell,cerita dong." kata Lea.
"nanti aja. gue ga mood." ucap Bella dingin. Namira hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu, sedangkan keempat sahabat nya lain kebingungan.
"BELLAAAAAA,DICARIIN GHIFARI!" tiba-tiba Aziz, teman sekelas Bella berteriak. Bella memutarkan bola mata nya dan menghela nafas.
"Itu Bell, yang bikin lo bete cemberut gajelas?" tanya Safira dengan penasaran.
"Ya. Males deh ah." kata Bella dengan singkat.
Namira menghampiri Aziz, "Ziz,bilangin Ghifari deh kalo Bella nya lagi sakit."
PUKKK!
Bella menimpuk Namira dengan penghapus bekas yang ada di laci meja nya dari kejauhan.
Namira melihat ke arah Bella dengan tatapan 'ada apaansi Bell?'
Setelah Namira berbicang dengan Aziz, dia segera kembali ke tempat duduknya.
"Tadi lo ngomong apa ke Aziz?" tanya Bella dengan sinis
"Biasa aja kali Bell, gausah sinis dulu ah" kata Namira.
Bella tertawa kecil, "Iya iya".
"Gue ngomong ke Aziz suruh sampein ke Ghifari , gue bilang Bella nya lagi sakit gara-gara digangguin setan." kata Namira bercanda.
Bella langsung menatap sahabat nya dengan tatapan sinis dan tidak percaya, Namira yang sadar dengan tatapan Bella tersebut tertawa.
"Bercanda Bell, baper banget sih. Kayaknya lo jadi baperan ya semenjak dideketin Ghifari," ledek Namira.
"Apaansih Nam, bisa ga sih gausah sebut-sebut nama cowo sialan itu lagi?" ucap Bella dengan ketus.
Namira kaget mendengar perkataan sahabatnya itu. "Sorry sorry Bell. gue ga tau lo sebenci itu sama Ghifari."
"Gue ga benci sama dia.. gue cuma.."
"Cuma apa Bell? cuma sayang? iya tau kok." tiba-tiba Ghifari datang diantara mereka.
Muka Bella langsung memerah seperti udang rebus.
"Apa apaansih lo!" ucap Bella dengan ketus. Ghifari hanya tertawa usil. "Lo ga mau bilang makasih gitu ke gue?" tanya Ghifari.
"Eh eh, kalo mau pacaran jangan di kelas ya. Taman kosong tuh, paling dikejer pak Opik," Kamila memotong pembicaraan Bella dan Ghifari.
Pak Opik adalah satpam sekolah yang suka membubarkan anak-anak yang suka pacaran atau berdua duaan di sekolah.
"Haha lucu lo Mil." ucap Bella dengan sinis.
"Gausah sinis gitu dong sayang." kata Ghifari.
Muka Bella makin memerah, "Eh kampret! Bisa ga sih lo tuh ga usah gangguin gue?! gue risih tau ga!"Suasana kelas yang tadi nya rame seketika menjadi hening.
Ghifari hanya menunduk dan akhirnya pergi keluar kelas.
Bel masuk sekolah akhirnya berbunyi. Artinya Bu Fatimah, guru sejarah akan segera datang.
"Assalamualaikum," suara bu Fatimah yang lembut memecah keheningan kelas.
"Waalaikumsalam," anak-anak di kelas serentak menjawab salam bu Fatimah.
Bu Fatimah tersenyum sejenak, "Hari ini ibu membawakan kalian tamu spesial,"
Satu kelas hening lalu mulai terdengar suara bisikan anak-anak yang mungkin penasaran apa yang dimaksud oleh Bu Fatimah.
Seorang murid laki-laki pun memasuki ruangan itu.
Tamu spesial yang dimaksud Bu Fatimah adalah Ghifari.
Rambutnya yang klimis,berhidung mancung,wangi parfum yang sangat khas dan wajah nya yang berparas arab-india itu cukup menyita perhatian para siswi di kelas X IPA 5 itu. Sedangkan beberapa murid laki-laki mendengus kesal melihat wajah Ghifari, mungkin pernah diminta duit secara paksa oleh Ghifari.
"Pasti kalian sudah tau siapa kan? maka ibu tidak perlu jelaskan lagi. Yang jelas, Ghifari berada di sini karena telah melanggar salah satu peraturan sekolah dan kebetulan ibu sendiri yang memergoki nya dan ibu sangat berbaik hati untuk menghukumnya sendiri daripada ibu antar ke ruang Bapak Elang," ucap bu Fatimah. Bapak Elang adalah kepala sekolah sekaligus ketua guru tanse (pertahanan sekolah) di SMA Harapan Nusantara.
"Hukuman untuk Ghifari adalah menemani ibu ke setiap kelas yang ibu ajari hari ini," lanjut Bu Fatimah
Terdengar suara bisikan-bisikan anak perempuan dari belakang
'duh coba dia seharian disini, dengerin Bu Fatimah ngoceh panjang lebar juga kaga bosen gue ah"
'mimpi apa gue semalem bisa ketemu langsung sama malaikat surga'
semua itu sudah biasa terdengar kalau ada Ghifari di sekeliling murid SMA Harapan Nusantara, hampir seluruh populasi siswi di SMA itu pernah naksir dengan Ghifari.
Bella yang daritadi memerhatikan Bu Fatimah tidak sadar kalau sedang diperhatikan juga oleh Ghifari.
"Bell, lo diliatin tuh sama Ghifari," bisik Kamila kepada teman sebangku nya, Bella.
Wajah Bella langsung memerah menyadari bisikan Kamila yang memang benar itu.
"Ghifari kamu lagi liat apa sih?" tanya Bu Fatimah yang menyadari kalau Ghifari sedang memerhatikan sesuatu.
"Lagi ngeliatin Bella bu!" celetuk Kamila asal. Seisi kelas pun langsung memutarkan pandangannya kepada Bella.
Bella langsung reflek mencubit kecil lengan sahabat nya itu, "Aw!" ujar Kamila kesakitan.
"Iya bu, saya ngeliatin Bella. abisnya dia cantik banget bu, saya suka." kalimat yang terlontar dari mulut Ghifari membuat anak perempuan di kelas itu menganga.
•••
Kalo udah kaya gitu pasti Bella bakal jadi bahan omongan satu sekolahan kan? tapi apakah emang bener kalo Ghifari suka sama Bella? atau cuma iseng iseng aja? baca terus ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Zone
Teen FictionSalsabilla Ferina Pradipta, cewek manis yang dikenal ceria dan ramah menjadi idaman salah satu orang paling dipuji-puji di sekolahnya. Entah mengapa cewek yang akrab dipanggil Bella itu merasa sedikit tidak nyaman ketika dekat dengan cowok yang bern...