Part 30 : Ini Baru Permulaan

738 57 0
                                    

Suasana mencekam sangat terasa di kala itu. Tak ada seorang pun yang berani berkomentar setelah sang cassanova memberikan ultimatumnya. Suasana disana sangat hening, kau bahkan dapat mendengar suara angin yang berhembus yang masuk dari celah-celah kecil tembok beton yang berdiri dengan kokoh. Atau suara detak jantung orang-orang yang berpacu dengan sangat cepat. Lobby utama gedung sekolah Akademi Frisuki adalah tempat yang nyaman dan juga sejuk. Mengingat begitu banyak pendingin ruangan yang dipasang di segala sisi. Tapi entah kenapa, justru para kerumunan itu meneteskan keringat dingin.

Di sisi lain, pria bermata biru terang itu melihat satu per satu ekspresi orang-orang yang ada di sana. Mencari dalang dari artikel sialan yang sukses membuat suasana hatinya yang baik berubah 180°.

Bisa kau bayangkan? Pagi ini perasaannya sedang terbang setinggi-tingginya karena perasaannya dengan sang gadis pujaan akhirnya dapat bersatu. Lalu ia melihat tatapan mencemooh dari orang-orang yang ditujukan ke arah Freya. Dan sumber sialan itu adalah artikel omong kosong yang ditulis dengan sok tahu. Lalu bagian terburuknya adalah, saat Ryu tidak sengaja mendapati ekspresi Freya yang begitu terguncang melihat artikel itu. Walau selanjutnya gadis itu dapat menutupinya dengan baik tapi Ryu tahu bahwa Freya tidak dalam keadaan baik. Instingnya mengatakan bahwa akan ada kemungkinan gadis itu akan kabur lagi dari dirinya karena hal ini.

Perlukah ia menjelaskan situasinya dulu yang begitu rumit kepada mereka semua? Jawabannya tidak. Ia adalah seorang Isaiah, dan tidak ada seorang pun yang berhak mengomentari apapun yang berkaitan dengan hidupnya tanpa izin darinya. Dan bukankah seharusnya mereka sudah paham dengan aturan itu? Lalu siapa yang berani-beraninya mencoba mengusik dirinya?

Di balik tembok seberang, tiga orang gadis sedang gemetaran. Dua yang lain mengguncang-guncang tubuh gadis yang tampak paling pucat di antara yang lain.

"Teresa! Bagaimana ini? Ryu marah besar!" seru gadis yang berada di sebelah kanan Teresa, Sima Annchi. Itu namanya.

Gadis di sebelah kiri Teresa, Xia Hu tampak tidak lebih baik dari teman-temannya, "Kau bilang Ryu sudah tidak peduli lagi dengan Freya? Lalu mengapa reaksinya seperti itu??!!"

Mereka terus menghujani Teresa dengan pertanyaan dan hal apa yang harus dilakukan selanjutnya. Teresa juga tidak tahu, ia sedari tadi juga sudah memutar otaknya dengan keras. Sikap teman-temannya ini makin membuatnya merasa jengkel. Ia sendiripun kelimpungan menghadapi situasi yang sangat tidak terduga ini. Bukankah kemarin malam Ryu jelas-jelas menyukai Alin dan tidak mempedulikan Freya? Lalu mengapa sekarang mereka bersama dan begitu dekat?

Ia menepis kedua temannya, lalu menatap dengan tatapan penuh kekesalan, "Hentikan! Biarkan aku berpikir dengan tenang!" bentaknya, dan seketika kedua temannya terdiam.

Teresa memandang dari kejauhan, ia melihat bagaimana situasi sekarang di depan mading. Lalu ia tersenyum, penyelamatnya sudah tiba.

"Teman-teman, mari kita mengaku kepada Ryu."

Xia dan Annchi melongo, benarkah apa yang mereka dengar? Mengaku kepada Ryu? Apakah Teresa mengajak bunuh diri bersama-sama? Keduanya menatap ke arah tempat yang mencekam itu, lalu mereka langsung memahami maksud Teresa. Segera mereka mengikuti langkah Teresa yang pelan dan penuh keyakinan.

Di sana, suasana justru tambah mencekam. Penyebabnya adalah kehadiran gadis dengan mata giok yang datang bersama dengan salah satu tokoh dari bahan artikel yang sensasional itu. Rambut pirang madunya jatuh dengan indah saat sang gadis mengambil satu per satu sobekan artikel yang berada di antara pecahan kaca. Untunglah sobekan kertas itu besar-besar jadi dia masih dapat membaca apa yang tertulis disana.

Matanya membelalak sejenak saat membacanya, lalu dengan cepat ia menutupinya dan kemudian menatap sepupunya, Ryu, dan Freya bergantian. Miki, pria itu melihat sekilas ke arah potongan artikel yang sedang dipegang sepupunya. Hanya dengan melihat sekilas foto yang terpampang disana dan tulisan yang dapat ia baca, Miki dapat tahu seluruh isi artikel tersebut.

Eye of Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang