Kait Puisi 9
***
Angin berbisik pada sang hampa
Kelamnya malam tak kunjung usai
Dinginnya hujan membekukan bumiJemarimu yang patah meremukkan tulang
Merah delima bau anyir
Bawakan kalbu dalam gelapRintihanmu terbawa angin
Kekehan tawamu tersimpan dalam bisu
Topengmu penuh lukaRagamu telah rapuh
Rupamu penuh peluh
Lidahmu telah busuk
Dengan hati penuh tusukRohmu telah menetap dalam ilusi
Mata terpejam, membunuh asa
Hantarkan harapan pada ilusi
Hilang jiwa, tinggal kenangan
