Naruto menggenggam tangan Hinata. Sudah 1,5 tahun sejak kecelakaan itu dia kini terbaring lemah tak berdaya.
Anaknya memang benar, apapun yang dilakukan manusia. Harusnya ia hanya memikirkan cara untuk bahagia dan tentu dengan cara yang tuhannya suka.
Dia juga tidak boleh memaksakan kehendak atas nama kebahagian. Seperti memaksa Hinata untuk menyerahkan kesuciannya hanya sebagai bukti bahwa Hinata adalah milik Naruto karena pasti perbuatan itu sangat merusak dan melukai harga diri orang yang dia cintai.
Meskipun Naruto tau bahwa Hinata akan tetap disamping Naruto meski ia sudah memporak-porandakan hidup sang gadis.
Ah ya, itulah cinta buta yang anaknya tidak fahami.
Naruto sadar bahwasanya sebagai laki-laki dia harus bertindak sebagai laki-laki.
Seorang laki-laki akan mampu mengatasi hal berat sekalipun dengan pertimbangan yang matang.
Mencintai seseorang haruslah dengan sebuah tanggung jawab besar. Mengajaknya untuk mencintai diri kita apa adanya dan berkomitmen membangun keluarga kecil bahagia. Saling terbuka dengan profesi yang dijalani sebab dari profesi itulah dia akan menafkahi keluarga dan dengan persetujuan sang pujaan hati. Kelak konsekuensi yang akan ditanggung tidak lagi oleh diri sendiri, melainkan berdua. Saling bahu membahu dan menghangat bila salah satu diantara mereka tertimpa masalah.
Cinta sederhana seperti itu yang kelak akan memberikan kebahagian disepanjang harinya. Tidak perlu memikirkan pekerjaan yang bisa saja menghantarkan keluarga kita pada ambang kematian. Sebab siapapun, cepat atau lamat akan mengalami kematian. Kita bukan tuhan.
Kedua orang tuanya? Biarkan saja mereka berseteru. Kita hanya perlu menjalin kasih kepada mereka. Sebab di usia tua mereka, bakti kita tetaplah untuk merawat mereka.
Ah benar, kenapa dia tidak berfikir sederhana. Kenapa harus berfikir rumit yang berujung pada kesengsaraannya. Berpisah dengan orang yang dia cinta.
Ah kini dia kembali dan sang terkasih terbaring koma entah dalam jangka berapa tahun lagi. Naruto tidak tau, yang bisa dia lakukan saat ini adalah berada disam0ing wanitanya dan menikmati pola hidup beresiko namun mendatangkan kebahagiaan.
Seorang Hacker yang mencintai keluarganya.
-
End.
sankyu~Semoga bisa diambil nilai positive dari cerita ini. Meskipun ane yakin kalian bingung dengan jalan cerita yang super fast ini. Dan ending yang tak sesuai EKSPEKTASI kalian. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekspektasi
FanfictionEkspektasi terkadang dekat dengan dunia hayal, dunia dogeng, dunia fantasi yang semuanya tak lebih dari sekedar imaji belaka. Ah Hinata, berharap Naruhina tersemat dalam kisahnya. Namun apa daya, Ekspektasi tak semulus yang ia kira. Lalu akhirnya, b...