6. TOD

140 6 2
                                    

"Ngapain lo ke sini?" tanya Vanilla dingin. " ADUUHH SI BADUT ANCOL NGAPAIN KE SINI MOMMY TOLONG ANAK MU YANG PALING CANTIK INI batin Vanilla. Ia panik namun ia mencoba kelihatan tenang dan cuek.

Gaga berjalan ke arah Vanilla dan duduk di tepi ranjang Vanilla.

"Gue ke sini mau ketemu lo" ucap Gaga sambil menatap Vanilla yang tidak melihatnya ke arahnya sama sekali.

"Mau ngapain?" tanya Vanilla lagi.

"Mau ketemu lo" jawab Gaga lagi.

Tolol.

Vanilla mendengus kesal. "Ya mau ngapain ketemu gue Gagang panci?" ucap Vanilla kesal.

"Gak ngapa"in" ucap Gaga.

Vanilla mendecak keras. "Yaudah kalo gitu lo pergi dari rumah gue sekarang" usir Vanilla.

"Kok di usir si babe" ujar Gaga manja.
"Dih jijik, udah sana pergi lo ganggu tau gak?"
"Gue mau ngajak lo keluar" kata Gaga.
"Keluar ke mana?" tanya Vanilla. "Makan"

Makan sono angin.

"Gue kenyang udah makan" tolak Vanilla.

"Kalo gitu gak usah makan jalan aja" ajak Gaga lagi tidak mau menyerah.

"Gue gak mau ke mana" please lo pergi dari rumah gue sekarang gue capek mau tidur"

"Gue gamau per--" ucapan Gaga terpotong saat Vanilla tiba" mendorong Gaga keluar dari kamarnya.

"Gue udah bilang gue capek mau tidur! Udah sana lo pergi!!" usir Vanilla.

"Gue gamau pergi dari sini sebelum lo mau jalan sama gue" ajak Gaga lagi masih ga nyerah "minta di tabok nih orang" batin Vanilla.

BRAK!!

Vanilla menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

"Dasar orang gila minta di gorok tuh cowok" gumam Vanilla.
Vanilla tidak habis pikir kenapa tiba" Gaga mengajaknya jalan, padahal mereka adalah musuh bebuyutan.

***

Vanilla berjalan di koridor menuju kelasnya yang ada di lantai 2 dengan santai.

"Woi sendirian aja" Vanilla tersentak ketika ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Et lo ngagetin tau gak?! Lo mau bikin gue jantungan?" ucap Vanilla sewot.

Yang di marahi hanya cengar cengir memperlihatkan deretan giginya yang putih.

"Hehehe mangap Van" ucap Sania dengan tampang tanpa dosa.

"Eh iya gue baru inget kalo kita masih punya urusan" ucap Vanilla sambil tersenyum miring ke arah Sania.

Sania menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa lo ngasih nomor gue?" tanya Vanilla to the point.

"Kan gue udah bilang jadi tuh pas gue mau ke parkiran mau balik eh tau" dia sama temen"nya ngejegat gue, trus dia katanya minta nomor telepon lo yaudah gue kasih aja dari pada gue kaga balik" jelas Sania panjang kali lebar sama dengan luas.

Vanilla mendengus pelan.
"Ya Allah kenapa saya punya temen kaya dia ya Allah" ucap Vanilla sambil memegang dadanya dan memasang muka memelas.
"Gak usah kaya gitu udah jelek tambah jelek" ejek Sania.

Mereka pun sudah sampai di kelas dan segera duduk di tempat duduknya.

***
Jam istirahat sudah berbunyi dari 5 detik yang lalu, Bu Jijah guru biologi baru saja keluar dari ruangan XI IPA 2 kelas Vanilla.

Vanilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang