9. Rasa

148 8 0
                                    

Vanilla sedang berada di kelas sambil memainkan handphonenya. Di kelas tersebut masih sepi karena sekarang masih pukul 6 kurang 10 menit, Vanilla berangkat terlalu pagi karena supir yang biasa mengantarnya tidak bekerja karena sakit, jadi terpaksa ia harus berangkat lebih awal dengan daddynya.

Saat sedang bermain hp tiba" seseorang datang dan mengejutkan Vanilla.

"DOR!" Gaga mengejutkan Vanilla.

"AAAA" teriak Vanilla karena kaget.

"Hahahaha..." tawa Gaga.

"Sialan lo tai bikin gue kaget" rutuk Vanilla.

"Hahaa muka lo kocak banget kalo kaya tadi" ledek Gaga masih tertawa.
"Bodo"

"Hahaha jangan baper dong maap deh maap" ucap Gaga masih setengah tertawa.

"Siapa yang baper gue gak merasa baper. Wait sejak kapan seorang Gaga bisa bilang kata maaf?"
"Sejak tadi"
"Oh"
"Kamu lagi ngapain?" ucap Gaga
"Hah? Apa?"
"Kamu lagi ngapain?"
"Kamu? Lo bilang kamu? Lo tuh gak cocok ngomong kamu"
"Gak cocok kenapa?" Tanya Gaga
"Gak cocok aja geli dengernya"
"Geli? Emang kamu aku kelitikin. Atau jangan" kamu pengen di kelitikin ya?" Ucap Gaga sambil menggerakan tangannya di udara bersiap mengelitiki Vanilla.

"AAAA GELI GELI AAA UDAH GA STOP GA GELI AAAA" jerit Vanilla karena merasa geli di gelitiki oleh Gaga. Teman sekelas Vanilla yang mendengarnya hanya bisa diam memperhatikan mereka.

Vanilla berlari di dalam kelasnya karena tidak ingin mendapat gelitikan lagi dari Gaga. Namun, Gaga justru mengejarnya.

"GA UDAH GA JANGAN KEJAR GUE CAPEK" teriak Vanilla di dalam kelasnya.

"AAAA" teriak Vanilla saat Gaga berhasil menangkapnya.

"Hayoo mau kemana lo" ucap Gaga seraya memeluk Vanilla agar tidak lari.

"Ga lepasin Ga" ucap Vanilla sambil berusaha melepaskan tangan Gaga yang memeluknya dari belakang.

Kemudian, Gaga memutar tubuh Vanilla hingga mereka berhadapan. Vanilla menatap wajah Gaga yang juga menatapnya. Vanilla merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya ia menelan ludahnya, ia bisa melihat mata Gaga yang berwarna cokelat dan ia merasa ada kehangatan saat menatap mata itu. Dia merasakan tubuhnya kaku, dan tidak bisa bergerak. Bukan hanya Vanilla yang merasakan hal tersebut tetapi Gaga juga merasakan hal yang sama.

"Woi!" Ucap Clara, Cikka, Gabby, Lili, dan Sania yang mengejutkan keduanya.

"Pagi" udah pelukan aja serasa dunia milik berdua" ledek Cikka.

Vanilla segera melepaskan dirinya dari pelukan Gaga.

"Apaan si Cik" ucap Vanilla sambil menunduk malu.

"Kalian ganggu gue lagi pelukan sama pacar tau gak. Merusak suasana" ucap Gaga seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Vanilla. Yang kemudian di beri pelototan oleh Vanilla.

"Oh gitu maaf deh ya, kalo gitu lanjutin aja deh peluk-pelukannya" ucap Gabby sambil senyum-senyum.

"Apaan si gak jelas" ujar Vanilla yang kesal pada teman"nya.

KRIIING....
Bel masuk berbunyi membuat murid" yang berada di luar kelas masuk ke dalam kelasnya masing".

"Udah bel aku masuk ke kelas dulu ya, jangan kangen belajar yang bener" ucap Gaga sambil mengacak pelan rambut Vanilla dan mencubit pipinya. Kemudian berlari menuju kelasnya.

Vanilla merasa jantung berdegup lagi. Ia merasakan pipinya panas dan merona. Ia memilih menunduk dan kembali ke kursinya sebelum teman"nya melihat wajahnya memerah.

***
Bel istirahat berbunyi murid" berhamburan keluar kelas menuju kantin.

"Van lo beneran nih gak mau ikut kita ke kantin?" Tanya Cikka saat Vanilla mengatakan ia tidak ingin ikut ke kantin.

"Iya cik gue nitip aqua aja satu" ucap Vanilla sambil menyerahkan uang ke arah Cikka.

"Yaudah deh gue pergi dulu ya" ucap Cikka kemudian berjalan.

Sejak tadi pelajaran di mulai hingga bel istirahat berbunyi Vanilla tidak bisa fokus, dia memikirkan kejadian saat Gaga memeluknya dari belakang dan saat ia bertatapan dengan Gaga ia merasa ada yang aneh dalam hatinya perasaan yang tidak ia ketahui apa. Kenapa juga ia harus memikirkan Gaga yang selama ini menjadi musuhnya.

Sebenarnya tujuannya tidak ikut teman"nya ke kantin adalah ia malas, ia tidak ingin nanti bertemu dengan seseorang yang membuatnya sejak tadi tidak fokus. Ia tidak tau kenapa dirinya jadi seperti ini.

"Hei" suara seseorang mengejutkan Vanilla dari samping. Ia terkejut saat melihat siapa orang yang duduk di sebelahnya. Orang yang sejak tadi di pikirannya, orang yang dihindarinya berada di sebelahnya.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Vanilla sinis sambil menatap buku di depannya tidak berani menatap sepasang mata cokelat orang di sebelahnya itu.

"Ya mau ketemu kamu lah ngapain lagi"
Vanilla hanya diam.
"Kamu gak istirahat? Emang gak laper?"
Lagi" Vanilla hanya diam tidak menanggapi.

"Kacang mahal"
"Woi diem aja tar kesambet loh"
Vanilla masih diam berpura-pura membaca buku.

"Hei aku ngomong sama kamu malah di cuekin" Gaga mengankat wajah Vanilla dan membuatnya menatapnya sehingga sekarang wajah mereka berhadapan.

"Ih ngapain si"
"Lagian aku daritadi di sini di cuekin" ucap Gaga sambil memasang wajah sok sedih.

"Gak usah di jelek"in gitu mukanya udah jelek" ucap Vanilla.
"Meskipun jelek juga kan pacar kamu" ucap Gaga yang berhasil membuat jantung Vanilla berdegup lagi. Apa maksud kata" Gaga mengatakan itu, padahal hubungannya ini hanya karena tod.

###
Slow update sorry ya... thanks yang udah baca

Vanilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang