7. Hari Buruk

104 4 1
                                    

Vanilla berjalan menuju kelasnya dengan sangat malas. Ia tidak tidur semalam akibat memikirkan apa yang akan terjadi dengannya hari ini.

Ya, hari ini adalah hari kedua di mana ia di nyatakan berpacaran dengan Gaga. Sungguh buruk harinya, berita itu pun sudah menyebar luas di sekolahnya.

"Hai" ucap seorang laki" yang tiba" datang menghampiri Vanilla dan merangkul pundaknya.

Vanilla menoleh dan mendapati Gaga yang sedang berjalan di sampingnya sambil merangkul pundak Vanilla.
Vanilla mencoba melepaskan rangkulan Gaga dari pundaknya tetapi nihil, Gaga malah merangkul semakin erat.

"Gak usah rangkul" bisa gak si? Dasar modus" ucap Vanilla sambil mendengus.
"Emang kenapa? Kan kamu pacar aku" kata Gaga menatap Vanilla yang sama sekali tidak menatapnya.

"Serah" ucap Vanilla.

"Nanti pulang sekolah bareng gue ya?" ajak Gaga.

"Gak usah gue di jemput kok nanti" tolak Vanilla.

"Gak usah di jemput bareng gue aja" paksa Gaga.

"Gak usah Ga gue bisa pulang sendiri jadi lo gak usah repot" nganterin gue" tolak Vanilla lagi.

"Gak ada penolakan" ucap Gaga membuat Vanilla mendengus.

"Terserah gue capek debat sama lo" ucap Vanilla menyerah pada Gaga.

"Nah, gitu dong. Udah sana masuk kelas belajar yang bener ya" ucap Gaga saat sudah berada di depan kelas Vanilla.

Vanila mendecih. "Kaya lo bener aja" ucap Vanilla yang sudah ingin berbalik masuk ke kelasnya, sebelum tangannya di tarik kebelakang oleh Gaga.

Vanilla menoleh ke belakang dan menatap Gaga yang sedang menatapnya. Kemudian Cup Gaga mencium kening Vanilla. Vanilla terdiam memaku di tempatnya.

"Gue ke kelas dulu, jangan kangen ya bye" ucap Gaga yang kemudian berlari menuju ke kelasnya.

Vanilla kemudian masuk ke dalam kelasnya dan berjalan menuju tempat duduknya. Terlihat teman"nya yang sudah datang sedang berkumpul.

Vanilla menaruh tasnya di atas meja dan duduk di bangkunya.

"Ciee Vanilla yang pagi" udah dapet morning kiss" ledek temannya Clara.

"Ciee jadi mau di gituin"

"Aduuhh yang pasangan baru, lagi berbunga-bunga"

Ledekan demi ledekan di lontarkan para sahabatnya kepada Vanilla.

"Diem lo semua berisik" ucap Vanilla.

"Yee, galak" ucap Sania.

"Hahahahaha" tawa para sahabat Vanilla.

KRIIINGG...
Bel masuk berbunyi, dan masuklah Bu Fira guru fisika ke kelas XI IPA 2. Bunyi sepatunya yang terdengar tuktuktuk terdengar sangat jelas di ruangan XI IPA 2 yang sekarang keadaannya sangat hening.

Guru itu lalu duduk di bangku guru, kemudian menatap murid" nya yang sedang menatapnya juga. Guru itu adalah guru terkiller sepanjang masa di GSI.

"Van lo udah ngerjain PR nya?" tanya Lili yang duduk di sebelah Vanilla sambil berbisik takut suaranya terdengar oleh guru itu.

"Udah. Lo udah belom?" tanya Vanilla balik sambil berbisik juga.

"Udah, kalo belom bisa mati di tempat gue sama tuh guru" balas Lili.

"Kumpulkan tugas yang saya berikan minggu lalu" ucap Bu Fira.

Semua anak berjalan ke depan dan mengumpulkan tugas mereka masing".

Vanilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang