Albert again

1.5K 14 0
                                    

sudah semalaman aku menangis dan merasa bersalah dengan semuanya. pagi ini aku menghidupkan kembali handphoneku yang dari kemarin ku matikan. banyak sekali sms dan BBM yang dikirimkan albert kepadaku.

semua isinya sih tidak jauh-jauh dari permintaan maaf dan maaf,,,

tapi aku kaget dan tercengang dengan smsnya yang terakhir yang memintaku untuk bertemu hari ini dikarenakan dia tidak ingin mentransfer uangnya kepadaku tapi memberikannya secara langsung kepadaku,, jujur saja aku malas sekali,, malas bertemu orang yang sudah membuatku kesal karena ulahnya yang bilang belum beristri padahal,, ya ampunnn....

tapi dikarena aku membutuhkan uang itu,, mau tak mau aku mengiyakannya,,,, walaupun rasanya untuk bertemu lagi dengannya sangat tidak ingin,,, tidak mauuuuuu,,,,,

al memintaku bertemu jam 13.00 di cafe daerah kemang. aku mengetik sms dan menyetujuinya. setelah itu aku bergegas mandi dan sarapan karena dari semalam aku belum makan dikarenakan menangisi hal konyol,,, ya hal konyol,,,, 

tepat pukul 13.00 aku sudah sampai ditempat yang diberitahukan oleh al,,, setelah memasuki cafe al telah melambaikan tangannya dan memanggilku untuk menghampirinya,,, tapi yang membuatku bingung kenapa al tidak sendiri tetapi bersama orang lain,,, ya orang lain,,, ada dua orang selain al yang aku tidak tau siapa namanya,,, ah masa bodolah dengan namanya,,, yang jelas aku tidak mau tau,,,

setiba dikursi yang disiapkan oleh al, aku menduduki kursi tersebut... lalu al mulai bersuara dengan nada mengiba..

"sa.. larissa.. aku minta maaf dengan kejadian kemarin" ucapnya padaku dengan tatapan memohon untuk dimaafkan.

"hemmm" jawabku singkat tanpa menjawab ya atau tidak.

"oh ya ini uangnya yang kamu minta.. selain itu, aku mau mengenalkanmu dengan teman-temanku. maaf ya aku tidak sendiri bertemu denganmu karena kau tau aku tidak mau mencari gara-gara lagi dengan istriku hehehehe." jawabnya merasa apa yang telah dilakukannya telah aku maafkan. padahal kalau mau dilihat hati ini masih belum sepenuhnya memaafkan karena aku tidak tega dengan istrinya melihat aku sedang berdua dengan suaminya dan melakukan adegan yang tak sepantasnya.

"makasih.... aku larissa" ucapku sambil mengulurkan tangan yang dibalas dengan uluran tangan temannya yang satunya namun tidak dengan yang satunya lagi,, sikapnya dingin ya dingin kaya batu es,,,

"aku andi,,, andi trisasana" ucap pria yang menyambut uluran tanganku tadi.. sedangkan pria yang satunya masih saja diam malah cuek kepadaku. sudah tidak mau berjabat tangan tidak mau pula mengucapkan namanya... dasar pria aneh,,, ya anehhhh....

"ya ampun davy,,, masih aja kau seperti itu dengan wanita" ucap andi kepadanya..

"kenapa? suka-suka saya. lagi pula saya malas sekali berjabat tangan dengan wanita seperti itu apalagi memberitahu namaku,,, tidak akan... ucapnya sambil menatapku tajam,, sehingga membuatku takut bukan main,,, ya baru kali ini ada yang meremehkan ku,,, mungkin bukan meremehkan mungkin jijik,, ya jijik,,, karena dia tau pekerjaanku,,,,

tapi masa bodo lah memangnya aku mau memikirkan hal tersebut,,, sakit sih memang saat ada lelaki yang berbicara seperti itu tapi mau bagaimana lagi memang aku seperti ini,,, dia belum tau saja kenapa aku begini.. mungkin kalau dia tau dia dapat memahami,,, tapi ya sudahlah ngapain juga ngasih tau nih orang ga ada bagus-bagusnya,,, 

dikarenakan ucapan davy tersebut dan membuat kami terdiam sejenak,,, lalu pelayan datang dan mengantarkan makanan kepada kami dan disambut oleh al dan andi dengan senyuman. berbeda dengan davy yang masih saja terdiam dengan muka datarnya,,, huh menyebalkan

" sa... ayo dimakan jangan melamun saja" ucap al kepadaku...

"oh iya al,, makasih" jawabku singkat. sebenarnya aku sudah tidak nafsu apalagi gara-gara si davy itu,, huh,, kan lagi-lagi dia,,, 

Other Job is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang