meet davy... damn!!!!

1.4K 8 0
                                    

Hello maaf ya nunggu ceritanya kalau lama updatenya,,, maaf kalau typo juga hehehee

mood buat cerita OJIL ini masih bingung mau dibawa kemana "kaya lagu"hehehe

nih tak lanjutin lagi,,, semoga masih setia membacanya ya,,, maaf kalau makin ngawur and GEJE abisnya lagi ngebuat juga cerita tentang ELSA'S BOYFRIEND...

ayo dicheck juga ya ceritanya hehehee

please vote and comment ya,,,, biar alurnya tau mesti kaya gimana,,,, thanks semuaaa,,,,

***************************************************************

sambil digengam oleh davy, aku menuju kontrakkan yang aku tinggali. raut wajah davy seperti bingung, ya bingung. mungkin kenapa aku mau tinggal ditempat seperti ini yang jauh dari jalan raya dan memasuki gang yang sempit serta beberapa jalanan yang becek. harap dimaklumi beginilah keadaanku. sebenernya aku tidak malu dengan keadaanku, hanya saja dengan raut wajah davy membuatku jadi tak enak hati untuk menuruti kemauannya mengantarkan aku sampai depan rumah.

kontrakkanku ini seperti rumah sederhana pada umumnya, bukan kontrakkan petakkan ya. hanya saja tempatnya yang diwilayah terpencil sehingga memberikan kesan yang kumuh. walapun demikian aku tetap suka tinggal disini karena para tetangga yang ramah dan juga harganya yang sesuai dengan pendapatanku bekerja. aku tinggal disini sendiri, ya tidak ada keluarga yang menemani seperti tetangga yang lain. tapi tak masalah buatku, hidup seperti ini saja aku sudah bersyukur...

tiba di depan rumah...

"sudah sampai, ini rumahku. kau mau masuk dav?" ucapku basa-basi

"emm, boleh asal diperbolehkan oleh yang punyanya." jawabnya dengan wajah kembali datar. anehkan benar-benar davy yang aneh.

"ya sudah, ayo masuk." sambil berjalan diikuti oleh davy dari belakang dan menyuruhnya duduk di sofa yang baru aku beli satu bulan lalu.

"ehhmmm" ujarnya yang terdengar olehku.

"duduklah, akan aku ambilkan minuman." sambil berlalu kearah dapur untuk membuatkannya minuman. selesai membuatkan minuman, aku beranjak ke sofa untuk memberikannya minuman.

"nih, minumlah. mungkin kau haus." ucapku

"tidak kau beri racun kan?" tanyanya penuh selidik

"tidak mungkin aku memberikanmu racun, tidak kepikiran malah atau kau mau aku membelikannya dulu di supermarket depan gang. jika kau mau aku meracuninya." ujarku dengan emosi.

"heheheh... kau lucu sa,, sangat lucu." ucapnya disela tawanya 

aku tak habis pikir dengan perubahan sikap dan mimik wajahnya.. mungkinkah dia memiliki kepribadian ganda,, dibeberapa waktu lalu dia terkesan menyeramkan dengan raut muka yang datar tapi baru saja dia memancarkan guratan berbeda karena tertawa yang lepas tanpa beban. 

setelah itu davy meminta ijin pulang. buatku beruntung sekali dia tidak berlama-lama dirumahku. karena aku bingung harus memunculkan ekspresi wajah yang bagaimana saat menghadapi ekspresinya yang kadang berubah-ubah.

dua minggu telah berlalu dan dua minggu pula aku sudah tidak bertemu albert maupun kedua temannya andi dan si davy. selama itu pula aku tetap menjalankan pekerjaanku tanpa ada beban dan itu sangat menyenangkan.. membantu sesama dengan cara yang berbeda.. hehehe

Other Job is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang