3rd Day

15 4 0
                                    

Hari ini Niall menjemputku, seperti biasa. Saat kami sampai di sekolah, semua orang memperhatikan kami dengan wajah kaget. Kim juga.

"Niall, aku ke kamar mandi dulu ya, kamu duluan aja." kataku. Niall mengangguk. Aku segera menggandeng Kim ke kamar mandi terdekat. Aku menceritakan semuanya pada Kim. Entah kenapa, aku merasa seperti diperhatikan.

"Ngapain coba kamu ngelak.."

"Sshh..."

"Well, Crystal Rose, anak baru itu, ya? Pake pelet apa lo bisa jadian ama Niall?" tanya Cheryl. Dia suka sama Niall. Tapi Niall aja ngga ngelirik dia sama sekali. Dia selalu nganggep dirinya itu pacarnya Niall.

"Heh, gue ga pernah pake pelet peletan! Elo kali!" seruku.

"Asal lo tau aja ya! Gak ada yang boleh deketin Niall selain gue!" teriaknya.

"Yee... Buktinya, gue bisa kan? Niall aja ngga ngelirik lu sama sekali! Ngaca dong! Punya kaca ga sih lo?" balasku. Cheryl tersentak. Aku segera menarik tangan Kim keluar.

"Crystal! Kamu gak bisa ngelakuin ini cuma karena aku sama yang lain!" kata Kim.

"Tapi ini demi kebaikan kalian semua. Aku tau aku gak cinta sama Niall. Aku tau cinta itu gak bisa dipaksain. Tapi mau gimana lagi. Aku lebih gak tega liat kalian di bully sama Niall dan yang lain. Aku akan mencoba mencintai Niall. Walaupun itu ketakutanku." kataku akhirnya.

"Selama ini juga, aku dan Niall baik baik aja." lanjutku. Kim menatapku. Tiba tiba dia memelukku.

"Kau benar benar baik hati, Crystal. Aku beruntung bisa bersahabat denganmu." kata Kim aku hanya tersenyum.

"Lebih baik kita ke kelas. Kurasa bel sebentar lagi berbunyi." kataku. Aku tidak satu kelas dengan Niall dalam pelajaran biologi. Tapi aku sekelas dengan Harry dan Louis.

"Crystal! Crystal!" bisik Harry. Aku menoleh ke belakang.

"Nomor 13 apa?" bisiknya. Aku memutar mataku.

"A."

"Ok, thanks."

"Mhm."

Aku mencibir. Seenaknya saja, mencontek saat ulangan. Tiba tiba terdengar lagi bisikan Harry dari belakang. Sekarang diikuti dengan kertas yang dilempar Harry ke kepalaku.

"Arghhh..." gumamku kesal.

=================================

"Tunggu deh, Kim."

"Apa?"

"Buku biologiku. Dimana ya?" tanyaku. Aku baru akan membuka pintu kelas ketika Louis membukanya dari dalam.

"Ah, Lou."

"Hei, Crystal. Ini buku biologimu, kan?" tanya Louis.

"Eh, iya, terima kasih, Lou." kataku sambil tersenyum.

"Sama sama. Mau ke kantin kan? Mau bareng?" tanya Louis.

"Boleh." jawabku.

"Crystal, aku baru ingat. Aku belum mengerjakan pr Ms. Earnest. Aku ke perpus dulu ya." kata Kim. Aku mengangguk. Kim lari ke perpustakaan. Sekarang tinggal aku dan Louis.

"Ayo." ajaknya. Aku mengikutinya.

"So,sudah sampai mana, hubungan kalian?" tanya Louis.

"A.. Apa?"

"Kau tahu? Niall itu hanya pernah sekali pacaran. Itu juga mereka putus gara gara pacarnya itu selingkuh." kata Louis.

"Oh, seriously? Niall baru pacaran satu kali?"

"Yup." jawab Louis.

"Sulit dipercaya. Kukira dia punya banyak mantan. Lagipula, caranya itu, seperti dia sudah berpengalaman." kataku.

"Yah, aku juga bingung. Padahal saudaranya hanya satu, dan itu juga laki laki. Dia satu satunya yang tidak mempunyai saudara perempuan diantara kami berlima." kata Louis.

"Kau punya saudara perempuan? Berapa?" tanyaku.

"Yah, ada banyak. Malah, aku punya adik perempuan kembar." kata Louis.

"That so cute.. Siapa namanya?" tanyaku.

"Daisy and Phoebe."

"Ohh, menyenangkan sekali pasti. Aku hanya punya satu saudara laki laki. Dan dia sangat jahil. Tapi dia juga baik kepadaku. Aku sering menceritakan masalah masalahku padanya dan dia selalu dapat mencari jalan keluarnya." kataku.

"Boleh aku main ke rumahmu sekali sekali?" tanyaku. Louis kaget. Dia diam sebentar.

"Yah, aku tak yakin Niall mengizinkan." kata Louis sambil nyengir. Aku memutar mataku.



Leave vomments guys, sorry for typo(s)

30 Days Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang