satu

9.4K 822 56
                                    

Tetsuya menatap light novel miliknya, memilih menyandarkan badannya ketembok ujung bangunan perpustakaan. "Tetsuya," sapa pangeran merah.

"Akashi-kun juga pengguna misdirection ya?" Tanya Tetsuya polos karena tidak merasakan kehadiran sang belahan jiwa dan raga.

"Kau saja yang tak memperdulikan sekitarmu."

Tangan kanan Seijuurou mengacak surai biru Tetsuya dan menjatuhkan bokongnya di sebelah Tetsuya. "Apa yang kau baca?" Seijuurou mengintip bacaan Tetsuya.

"Light novel."

"Tapi mengapa covernya yaoi?" Seijuurou menuntut jawaban dari belahan jiwa yang menatapnya datar, sedatar tol (ini Yuki bayangin lagi di acara silen).

"Karena ceritanya rate M dan yaoi Akashi-kun."

"Eeeh, Tetsuya sudah tidak polos lagi." Seijuurou merebut novel Tetsuya yang kebetulan dibagian 'ehem-ehem'. Wajah Seijuurou memenas membayangkan Tetsuya-nya tengah di posisi itu. Oh, cukup Tuan Sejuurou, khayalan Anda keterlaluan.

"Akashi-kun, kau mimisan." Seijuurou mengambil sapu tangan merah dari sakunya, ini lah guna sapu tangan yang warnah merah.

"Aku tak apa Tetsuya. Ayo kita ke kelas." Seijuurou menarik tangan Tetsuya nan lembut bagai kapas itu.

Karugisa~~

Karma meminum jus strawberry kotakan yang ia beli dari mesin minuman otomatis, Nagisa duduk diam di sampingnya. "Ne~ Nagisa-kun, mau?" Tawar merah pada biru.

"Tidak Karma-kun," tolak si biru yang mendapati tatapan penuh tanda tanya.

"Kau kenapa?" Tangan kanan yang tak memegang kotak minuman tersebut terulur menyentuh kening Nagisa. 'Tak panas,' pikir Karma. Nagisa merasa pipinya memanas.

"Wajahmu merah Nagisa-kun." Nagisa menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Aku tak apa Karma-kun," sahut Nagisa yang dibalas seringai tipis yang terpatri di wajah pria bersurai merah yang merupakan bungsu Akashi ini.

Karma tak bodoh walau ketika ia kelas 3 memasuki kelas yang berada di tengah hutan yang merupakan kelas buangan bersama Nagisa. Namun siapa sangka, keluarga Akashi adalah keturunan yang terkenal pintar —Karma memang pintar— Karma masuk kedalam kelas tersebut karena mendapat misi dari sang ayah dan karena guru kesayangannya yang tidak menyukai ia membela kakak kelasnya yang dari kelas E.

Nagisa melakukannya pula karena keinginan sang ayah yang ingin melakukan percobaan untuk membuat mesin pemusnah alien yang ia temukan waktu itu serta karena kenakalannya, dan mesin itu berhasil memusnahkan koro-sensei pada saat Maret.

"Apa kau ingat ketika kita masih di kelas E?" Tanya Karma yang dibalas semuan merah terpatri di wajah imut Nagisa, ikat rambut Nagisa ditarik oleh Karma yang membuat rambut panjangnya tergerai dengan indah bak bidadari turun dari surga.

"Karma-kun, apa yang kau lakukan?". Nagisa merebut ikat rambutnya di tangan Karma. Namun dapat dielak oleh pria keturunan Akashi tersebut.

"Tak ada apa-apa."

Karma menyodorkan minuman ke arah Nagisa. "Aku suka wangi rambutmu." Karma mengendus rambut Nagisa.

"Kuroko-cchi." Teriak si pirang sambil berlari dan memberi pelukan maut pada Nagisa.

"Sesak." Suara Nagisa parau.

"Maaf-ssu." Kise melonggarkan pelukannya dari Nagisa.

"Apa yang kau lakukan pada Nagisa-kun." Karma menodongkan pisau anti-sensei ke arah Kise, Kise merinding disko di tempat, pelajaran yang dapat kita tangkap dari kejadian diatas. 'Buah jatuh tak jauh dari pohonya.'

----------+++++++-----------

"Haciw." Kepala keluarga Akashi bersin ketika mengadakan rapat antar pimpinan perusahaan.

-------------++++++-------------

"Maafkan aku Akashi-cchi." Kise bergetar tak karuan.

"Pergi kau, tinggalkan aku dan Nagisa berdua." Karma mengusir Kise yang dibalas lari ngibrit seperti dikejar setan dari Akashi Karma. —bukankah keluarga Akashi emang setan semua?—

"Kise-kun, jangan lari-lari di koridor, kau hampir saja menabrakku." Kise mengambil nafas separuh-separuh. Namun dengan maruk.

"Maafkan aku Akashi-cchi, aku tidak, bermaksud begitu, maafkan aku, Akashi-cchi."

"Apa yang kau bicarakan Ryouta?" Seijuurou menatap bingung rekan setimnya nan konyol ini.

"Akashi-kun, kiseki no sedai belum tau kita memilik adik."

Akashi menepuk jidad seksehnya. "Aku lupa".

"Kise-kun, mungkin yang kau temui itu Karma-kun dan Nagisa-kun." Kise diam ditempat, ia berfikir Teiko akan hancur dan kiamat tak lama lagi karena kemunculan Seijuurou versi jahil dan Tetsuya versi OOC yang terkadang dipakaikan Karma baju perempuan yang membuat perempuan iri pada adik-kakak ikemen tersebut, atau haruskah kita sebut cantik?

To be continue

Terima kasih sudah membaca cerita saya. Saya harap anda terhibur, vote dan vomen untuk ceritanya.

When Akakuro Have BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang