empat

6K 622 97
                                    

Entah dosa apa yang membuat turunan Akashi sulit untuk menurunkan egonya dan menurunkan harga dirinya-kecuali itu menguntungkan-. Seijuurou sudah lelah, Seijuurou ingin Tetsuya disisi Seijuurou. Seijuurou akan sujud syukur kalau kami-sama memperbolehkan dia balikan sama Tetsuya dan memusnahkan seorang Akashi Karma.

oOo

Karma menahan tawa melihat kakak semata wayangnya seperti wanita PMS, bahkan Shiori menyarankan Seijuurou membeli pembalut dan Masomi akan membelikan kebutuhannya selama PMS -dikata hamil kali-. "Karma, ada apa dengan Seijuurou, kau tidak menjahilkannya bukan?". Shiori menatap putra bungsunya.

"Tidak Kaa-san, Sei-nii sedang patah hati, Tetsu-nii memutuskannya karena ketahuan selingkuh dengan Furihata-senpai". Karma melempar serengai kearah Seijuurou. "Jika aku menjadi kau, aku pasti akan mempertahankan apa yang aku punya". Masomi lelah, masa baru sekarang patah hatinya.

"Memangnya Furihata itu seperti apa?". Shiori penasaran sama kisah percintaan Seijuurou. "Yang aku tau dari senpai lain, dia itu kurus, penakut, pengugup, dia ada ditingkat 2 dalam klub basket". Masomi dan Shiori manggut-manggut, Masomi mengangkat cangkir teh hijaunya dan menyesap teh tersebut.

"Seijuurou, siapa yang lebih kau pilih, Tetsu atau Furihata?". Masomi menatap anaknya, menunggu jawaban dari pertanyaannya. "Tentu saja Tetsuya Tou-san, apa aku kurang meyakinkan?. Bila perlu aku akan melamarnya sekarang juga". Seijuurou mengucapkannya sembari meletup-letup. "Kau OOC nii-san". Karma makin gencar menggoda Seijuurou.

"Diam kau". Seijuurou menatap malas sang adik. "Sudah-sudah, kalian ini, dari pada kalian berkelahi tidak jelas, mengapa kalian tidak segera belajar". Shiori melerai kedua putra merahnya. "Baik kaa-san". Jawab keduanya lesu, Karma dan Seijuurou segera berlalu dari hadapan kedua orang tuanya.

TetsuNagi~

"Tetsu-nii, kau tak ingin makan malam?, kaa-san dan tou-san serta oba-san sudah menunggu dibawah". Nagisa memasuki kamar kakaknya, kamar yang dipenuhi dengan warna baby blue dan crimson. Nagisa mendekati kakaknya yang tengah membaca novel, namun matanya kosong-sekosong mata kakak sepupu mereka, Mayuzumi Chihiro.

"Tetsu-nii?". Nagisa duduk disebelah kakaknya. "Ada apa, apa yang kau baca?". Nagisa merebut buku digenggaman Tetsuya dan membaca novel yaoi yang sedang berehem-ehem. Wajah Nagisa memanas, wajahnya merah sempurna. Telinganya seakan mengeluarkan asap imajiner.

"Tetsu-nii ingin ciuman?". Nagisa menatap kakaknya yang menatapnya datar. "Nii-san sudah pernah merasa ciuman?". Pertanyaan Nagisa yang ini direspon anggukan oleh Tetsuya. "Pasti dengan Sei-nii, aku ju... ga pernah dengan Karma-kun". Nagisa berujur pelan diakhir. Tetsuya menggenggam dagu adiknya, mengarahkan wajahnya kewajah memerah sang adik, 2 centi lagi -karena 1 centi sudah mainstream-.

Bibir Tetsuya menyentuh bibir lembut Nagisa, menghisap bibir bawah sang adik, Nagisa melebarkan bola matanya karena ciuman lembut Tetsuya, Tetsuya menggigit lembut bibir bawah adiknya yang dibalas bukaan mulut oleh sang adik, Tetsuya memasukkan lidahnya kedalam mulut sang adik dan mengajak lidah adiknya berdansa.

"Tetsu, Nagisa, kalian tak ingin makan malam?". Teriakan ibunda mereka membuat aksi kedua adik-kakak ini berhenti, Nagisa menghirup rakus udara hingga membuat dadanya naik-turun, Tetsuya berlalu pergi menuju meja belajarnya. "Ayo Nagisa-kun". Tetsuya menarik lembut lengan Nagisa, sedangkan Nagisa melap bekas liur yang tertinggal dibibirnya.

Nagisa mengambil sebuah kesimpulan, ketika kakaknya sedang galau, jangan pernah datang kekamarnya, karena Tetsuya akan membaca cerita yaoi dan mempraktekannya langsung.

To be continue

Maaf baru update, astaga.. Yuki senang banget ngeliat pemberitahuan, oh ya Karma, ternyata penistaanmu diundur nak, maafkan saya, dan untuk Lipan, kaya'nya kamu telat masuk juga deh Lipan, maaf ya ✌✌

When Akakuro Have BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang