BOYXBOY
THIS STORY CONTAIN MPREG
SO DONT LIKE DONT READ
TAEKOOK/VKOOK
.
disclaimer : I only own the story line. I only use the casts' name for my wild imagination. The real casts belong to their parents and God
.
©dearkookie.Please enjoy and leave a comment.
Thank you!😄¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
" Jika itu yang membuatnya bahagia, aku rela melepasnya karena bagiku kebahagiaannya adalah yang terpenting ".
.
.
.
Taejung duduk termenung menatap langit biru yang berhiaskan kapas-kapas putih di atap sekolah. Ia membolos kelas bahasa kalau kalian ingin tahu. Ia malas, bosan dan sedang tidak mood untuk mengikuti pelajaran di kelas. Taejung juga tidak peduli dengan gurunya yang mungkin akan mencarinya, melaporkannya pada kepala sekolah atau mungkin nanti juga ikut-ikutan mengomel. Taejung butuh ketenangan saat ini.
Otaknya benar-benar penat dan kepalanya rasanya seperti mau pecah karena terlalu banyak yang ia pikirkan. Ibunya, Yugyeom cs, Ayahnya, Paman dan Bibi Kim, dan masih banyak lagi yang ia pikirkan. Ngomong-ngomong tentang ibunya, Jungkook sudah satu minggu lebih tidak pulang ke rumah. Ia hanya singgah sebentar hanya untuk membuat sarapan, membersihkan rumah dan meletakkan uang saku Taejung di meja makan. Selanjutnya, Jungkook akan keluar dari rumah dan ketika Taejung pulang makan malam sudah terhidang di meja makan bersama dengan sebuah catatan kecil tulisan tangan Jungkook yang berisi agar Taejung memakan makan malamnya.
Rumah terasa sepi bagi Taejung. Tidak ada pertanyaan atau pun suara berisik dari ibunya. Jujur saja Taejung sebenarnya merasa kesepian tapi mau bagaimana lagi, bukankah ini yang ia inginkan? Tidak ada gangguan dari ibunya.
Taejung menghela nafasnya ketika matanya tidak sengaja melihat seorang anak kecil berjalan bergandengan dengan ibunya di depan toko es krim yang terletak di depan sekolahnya. Ia jadi mengingat bagaimana dulu ia sering merengek meminta pada ibunya untuk dibelikan es krim. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia merindukan Jungkook. Ibu kandungnya.
Krieet
Suara pintu atap sekolah membuat Taejung menoleh untuk bertemu pandang dengan seseorang yang menganggu acara 'mari kita merenung'nya. Setelah mengetahui siapa orang itu, Taejung memposisikan tubuhnya ke posisi awal. Cuek terhadap orang itu. Ya begitulah sifat Taejung.
" Jungie... "
" Mau apa noona ke sini ? " tanya Taejung acuh pada orang yang di panggil noona itu.
" Sama sepertimu. Bosan, " jawab gadis yang sekarang sudah duduk disebelah Taejung.
" Jungie, aku rasa sikapmu terhadap ibumu sudah sangat keterlaluan. Bagaimana pun juga, Imo adalah ibumu. Meskipun dia laki - laki tetap saja dia yang melahirkanmu, Jung."
" Noona, kau tidak tahu bagaimana- "
Belum selesai Taejung berbicara, gadis cantik berkulit putih pucat dengan mata sipit itu memotong perkataan Taejung sambil menatapnya sayu.
" Bagaimana perasaanmu? Begitu? Apa kau melupakan jika aku itu sama sepertimu, Jungie ? Kita terlahir dari rahim seorang laki-laki, " jawab gadis yang lebih tua 1 tahun dari Taejung itu. Gadis itu mengalihkan pandangan ke arah langit yang tadi asyik dipandang oleh Taejung. Senyuman tipis terlukis di wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VKOOK/TAEKOOK] Eomma (Under Revision)
Fanfiction[Under Revision : lagi edit typo] Ibuku adalah seorang pria. Seorang pria yang juga mengandung diriku selama 9 bulan. Ibu dari seorang anak berumur 12 tahun bernama Jeon Taejung. Ya, itu namaku. Dan aku membenci ibuku karena ia seorang laki-laki. *...