BOYXBOY
THIS STORY CONTAIN MPREG
SO DONT LIKE DONT READ
TAEKOOK/VKOOK
.
disclaimer : I only own the story line. I only use the casts' name for my wild imagination. The real casts belong to their parents and God
.
©dearkookie.Please enjoy and leave a comment.
Thank you!😄¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
" Kesalahan terbesarku? Aku seorang pembunuh "
.
.
.
Seorang namja bersurai hitam kelam duduk sendiri sambil menggenggam cup kopinya di sebuah kafe yang biasanya dikunjungi anak-anak sekolah saat istirahat maupun saat usai pelajaran sekolah. Maklum, kafe tersebut memang letaknya tak jauh dari sekolah menengah atas yang cukup terkenal di Seoul. Sekolah milik kakaknya dan sekolah tempat anak tunggalnya mengenyam pendidikan. Namja cantik itu sesekali mengetuk-ngetukkan jarinya bosan dan menggigiti bibir bawahnya -kebiasaannya kalau sedang gugup. Tak lama berselang, mata bulatnya mengikuti sosok yang baru saja keluar dari mobil hitam elegan merk mercedes benz itu. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Bertambah kencang kala sosok yang ia ikuti dengan mata bulat lucunya itu melangkah mendekat ke arah mejanya.
' masih sama seperti dulu'
Entah suara batin siapa yang berbicara tapi kedua manik indah namja manis itu menatap manik elang milik sosok di depannya. Ia merindukan sosok laki-laki yang berdiri menatapnya itu. Lupa jika ia masih duduk sambil memegang cup kopinya yang sepertinya mulai dingin. Selang beberapa detik kemudian, ia berdiri dan mensejajarkan pandangannya dengan laki-laki tampan yang wajahnya mirip dengan anak laki-lakinya.
" Taehyung-ssi, senang bertemu denganmu. Terimakasih telah meluangkan waktumu untuk bertemu denganku. "
Jungkook, namja imut itu, mengulurkan tangannya mengajak sosok yang bernama Taehyung itu berjabat tangan. Atmosfer disekitar mereka sungguh terasa canggung. Meski begitu, Jungkook mencoba mencairkan suasana dengan menyapa orang dari masa lalunya dengan senyum seindah malang, hangat sehangat sentuhan sinar matahari. Walau tak dapat dipungkiri jika ia sedikit merasa takut. Tapi, ini semua demi anaknya. Ia akan melakukan apa saja demi anak laki-lakinya. Termasuk mempertemukan anaknya dengan ayah kandungnya.
" Tidak perlu seformal itu, Jungkook-ah. Kita sudah lama kenal. Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak bertemu. Kau masih terlihat sama, sa- Jungkook. "
Sayang.
Taehyung benar-benar ingin memanggil Jungkook dengan panggilan 'sayang' tapi mengerti posisi dirinya bagi Jungkook yang sudah bukan siapa-siapanya lagi membuat Taehyung mengurungkan keinginannya itu. Sebenarnya, ia merindukan namja manis yang duduk berhadapan dengannya ini. Mata bulat seperti boneka, rambut hitam selembut sutra, bulu mata lentik, pipi bulat bersemu, hidup besar yang lucu dan jangan lupakan bibir mungil berwarna pink itu. Taehyung merindukan wajah itu. Taehyung merindukan Jungkook. Andai saja waktu dapat diputar kembali, Taehyung ingin merengkuh tubuh mungil Jungkook kala itu. Bukan malah mencaci dan meninggalkannya seorang diri. Taehyung menyesal.
" A-aku.. Seperti yang kau lihat, H-hyung. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu ? Apa semua pekerjaanmu berjalan lancar ? Bagaimana kabar eomma dan appa? Ah maksudku paman dan bibi.. "
Jungkook benar-benar canggung dan tak tahu harus memulai bagaimana. Tapi setidaknya basa basi dirasa cukup untuk pemanasan. Sebenarnya, Jungkook merasa lebih takut dengan Taehyung yang bersikap tenang seperti ini. Taehyung yang tenang, menimbun sejuta kata sakti yang mampu membuat hatimu susah untuk disatukan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VKOOK/TAEKOOK] Eomma (Under Revision)
Fanfic[Under Revision : lagi edit typo] Ibuku adalah seorang pria. Seorang pria yang juga mengandung diriku selama 9 bulan. Ibu dari seorang anak berumur 12 tahun bernama Jeon Taejung. Ya, itu namaku. Dan aku membenci ibuku karena ia seorang laki-laki. *...