Chapter 6

508 41 2
                                    

" Jadi kita mau kemana " tanya jongin
" hemmm..terserah "
" ah,gak boleh terserah "
" aku laper seh "
" aku juga "
" kamu mau makan apa?"
" makan kamu " jawab jongin sambil menaik naikan alisnya dan tersenyum jail ya ampun!!dia menggodaku.
" jongin! " duh pipiku terasa panas
" hahahahaha " dasar jongin dia malah semakin tertawa lebar.
" bercanda sayang" katanya lembut sambil membelai pipiku,deg!duh jantungku.

" gimana kalo kita makan pasta di cafe langganan kita?habis itu kita nonton" katanya sambil mengulurkan tangannya padaku dan aku menyambutnya.

Selama perjalanan menuju cafe tempat kita makan pandangan mata jongin hanya fokus menatap ke depan tapi tangannya masih saja menggenggam tanganku dia tidak melepaskannya sama sekali kecuali untuk memindahkan gigi dan menarik rem tangan,alunan lagu pun terdengar dari music player dan sama seperti jongin akupun melarikan pandanganku pada jalanan yang ada di sisi jendelaku sampai mataku menangkap sosok bayangan yang akan memasuki kedai es krim meskipun aku hanya melihat sosoknya dari belakang tapi aku sangat sadar dengan apa yang kulihat ya tuhan.

Cup "eh" aku melebarkan mataku ya ampunnn jongin menciumku!

"kita sudah sampai" katanya santai sambil turun dari mobil.
Aku menatap pandangan sekitar karena terlalu fokus dengan bayangan yang kulihat tadi aku sampai tidak sadar kalau kami sudah sampai di tempat tujuan,aku turun dari mobil dan melihat pemandangan di sekelilingku,Tak banyak perubahan dari tempat ini,jalan setapak bebatuan menuju cafe dan kolam kecil lengkap dengan air pancur kecil yang ada disisi kananku pun tak menunjukkan perubahan sama sekali dari terakhir kali aku mengunjungi tempat ini dengan membawa memori yang ada di dalamnya.

Suara klonceng menyambutku ketika membuka pintu masuk cafe ini dan..
"SELAMAT DATANGGGG" sambutan riang pun langsung menyambutku,
"NAEUN!!" " ini benar kamu naeun!!" lanjut si pemilik suara riang tadi sambil menghampiri dan memeluk eratkudan tanpa sungkan akupun balas memeluknya.
"iya ini aku seungri" "waahh kamu terlihat makin cantik" katanya sambil melepaskan pelukannya dan menatapku dari bawah hingga ke atas Dasar seungri!dia tidak berubah.

"auw" "apa seh jongin!" "main pukul sembarangan" kata seungri yang terlihat memegang kepalanya sambil mengelusnya mungkin berharap rasa sakitnya akan hilang,sementara jongin,laki laki itu terlihat menatap garang seungri dan di tangan kanannya terlihat garpu yang entah didapatnya darimana yang sepertinya baru dijadikan alat untuk memukul kepala seungri.

"Salah sendiri main peluk pacar orang sembarangan" jawab jongin sambil memberikan garpu yang dipegangnya ke tangan seungri,"Sudah siap belum?" lanjutnya sambil menatap ke sekitar ruangan cafe,"Sudah..ayo kuantar" seungri pun berjalan di depan kami,sementara aku masih terdiam di tempatku hingga jongin menggenggam tanganku dan sedikit menariknya untuk berjalan mengikuti seungri,"kemana" bisikku ke jongin dia hanya menjawabnya dengan senyuman manis dan tangannya yang bebas itu mengelus rambutku dan mengantarkan perasaan aneh dihatiku.

"Duduk sini" katanya hah duduk?ya ampun karena terlalu fokus dengan ulah jongin aku sampai tidak sadar bahwa kita sudah sampai Di..atap? Baiklah bukan atap tapi lantai dua dari bangunan dan lantai terakhir bangunan cafe ini namun pemandangan yang langsung menuju keluar bangunan terlihat nyaman karena adanya pohon pohon besar yang ada di sekeliling cafe dan pohon kecil di tiap sudut cafe tidak ada kaca atau pembatas hanya tembok setengah di bagian depan lantai ini dan sofa sofa putih besar beserta bantalannya terletak di beberapa tempat sepertinya lantai dua ini bangunan baru dan angin sepoi yang berhembus semakin menambah kenyamanan yang ada.

Kami duduk di sudut ruangan dan tanpa kusadari seungri sudah tidak terlihat namun tidak beberapa lama dia kembali sambil membawa nampan yang berisi makanan,makanan? kapan kami pesan? seungri sudah meletakkan makanan yang dibawanya ke atas meja kami aku menatap makanan di hadapanku spaghetti aglio olio? aku langsung menatap jongin dan yang ditatap hanya tersenyum manis sambil mengucapkan "selamat makan" huf! Dia bahkan masih ingat makanan kesukaanku,tak sampai berapa menit makanan yang kami santap pun habis tak bersisa tak ada yang berbicara selama kami makan sepertinya kami lapar sekali tak berapa lama pelayan datang mengambil piring kosong kami dan kembali lagi untuk memberikan ice americano untukku dan hot coffee untuk jongin."Terima kasih" kataku sambil menatap jongin "untuk?" balasnya "kamu memesan makanan dan minuman kesukaanku aku tidak sangka kamu masih ingat dan tempat ini yahhh nyaman sekali..aku bahkan mulai mengantuk sekarang" "hahaha tempat ini akan terlihat indah di malam hari namun terasa nyaman di siang hari seungri melakukannya dengan hebat kan?" "yah kamu benar dia hebat sekali" "dan tempat ini berubah" gumamku sambil menatap pemandangan didepanku "apapun bisa berubah naeun" aku menatapnya "tempat,alam,manusia,bahkan hati"
Jawabnya sambil menatapku lembut ya ampun tatapannya "naeun..aku ingin bertemu" "bertemu?" "orang tuamu" hah?orang tua?ya tuhan.

Naeun Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang