chapter 8

330 34 7
                                    

"Lama tidak berjumpa naeun."

Dia tidak berubah.

"Ya.cukup lama."

Semakin tampan.

"apa kabarmu?"

Dan makin terlihat dewasa.

"baik." jawabku tak peduli

"hei..apa ini sambutan yang kau berikan pada sahabat yang sudah lama tidak berjumpa?"

"terangkan padaku sambutan apa yang harus aku berikan pada sahabat yang tiba tiba menghilang dan hadir kembali?oh ralat Tidak Sengaja Hadir"

"hei..aku bisa jelaskan"

"baiklah. jelaskan." sambil melipat kedua tanganku di depan dadaku aku menatapnya.sedari tadi mungkin aku terkesan tak peduli,tapi sebenarnya aku penasaran dan saat ini entahlah perasaanku campur aduk.

"aku.. Ehm aku.."

Dia terlihat gelisah.Aku semakin penasaran.
15 menit berlalu namun myungsoo tetap tidak mengatakan apapun.
Dia hanya memainkan jemarinya sambil menggigit bibirnya.sesuatu yang selalu dia lakukan ketika dia sedang berpikir.

Aka mulai mengambil tas yang ada di sampingku.

"baiklah,sebaiknya aku pergi"aku mulai beranjak dari tempat dudukku.

"tunggu sebentar naeun!tolong tunggu sebentar."dia memegang pergelangan tanganku mencoba untuk menahanku tetap duduk di tempatku.

Agak terkejut dengan sikap yang dia lakukan reflek aku melihat kearah pergelangan tanganku.

"baiklah,aku memberikan 5 menit lagi." myungsoopun mulai melepaskan tangannya yang dipergelanganku dan aku kembali duduk ditempatku namun tetap memegang tas yang kubawa tetap berada dipangkuanku.

Entahlah,tiba tiba aku merasa aku butuh berpegangan terhadap sesuatu.

"Aku.."dia kembali memainkan jemarinya.Entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan.Perasaan tidak enak mulai menyelimutiku.

"Baiklah.aku.."namun sebelum dia menyelesaikan kalimatnya sebuah panggilan memotong kalimatnya.

"Appa"

Anak kecil

"Appa"

Dia mendekati myungsoo

"Kau sudah sampai ryu" kata myungsoo sambil memangku anak itu.

Selanjutnya yang aku rasakan,Aku hanya bisa terpaku melihat interaksi myungsoo dan anak itu.Terlalu syok dengan apa yang kudengar dan kulihat.Aku ingin sekali  pergi dari tempat ini secepatnya.

Namun pemandangan yang kulihat saat ini adalah pemandangan yang sejak dulu kubayangkan,interaksi myungsoo dengan anak itu adalah sesuatu yang selalu kuharapkan tentu dengan aku di dalam dunia mereka.

"Naeun"

Dan panggilan darinya telah membuatku sadar.

"ah,ya"

"Naeun,maaf..ini..ini..yang sejak tadi aku ingin katakan"

Aku hanya bisa diam dan menatapnya.

"Aku..sudah menikah"dia menundukkan kepalanya.

Dan aku berusaha dengan keras untuk tersenyum.Aku mulai merubah pandanganku sambil mencoba menahan airmata yang ingin tumpah.
Aku mulai menarik napas perlahan bahkan setiap gerakan yang kubuat kulakukan dengan perlahan.Mencoba menahan setiap emosi yang kupendam dan ingin keluar saat ini.
Tapi seharusnya aku tidak merubah pandanganku,karena apa yang kulihat berikutnya ternyata mampu menggerakkan emosiku lagi.

Sebuah benda melingkar manis di jari manisnya,Dan aku tidak menyadarinya!

Sebegitu terpesonakahnya aku pada laki laki itu sampai akupun tidak sadar bahwa dia sudah memakai benda itu dari awal pertemuan kami siang ini.
Ternyata kau masih bodoh Naeun.

Naeun Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang