Chapter 9

296 31 14
                                    

"Selamat myungsoo oppa" aku harap kata kataku terdengar tulus.
"hei,kenapa kau tidak mengundangku?" lanjutku.Sambil berusaha menyunggingkan senyum di wajahku yang kuharap tidak terlihat kaku.

"Semuanya terjadi mendadak naeun"
Apa maksudnya?
kutatap anak di pangkuannya yang sedang menikmati es krimnya.Dia benar benar terlihat seperti myungsoo waktu kecil.
"Suatu hari aku akan menjelaskannya padamu" ucapnya sambil menatapku dalam,tatapan yang dulu selalu diberikannya untukku.Dan hingga saat ini aku tidak pernah mengerti arti tatapannya.
"Kenapa tidak kau ceritakan saja sekarang?"kataku sambil merogoh tissue dalam tasku,ketika menemukannya aku langsung mengambil beberapa lembar dan membersihkan pipi anak itu yang sudah berlumur es krim coklat.Entah hanya perasaanku saja tapi aku seperti melihat kedua sudut bibirnya myungsoo oppa naik.

"kau sendiri?bagaimana kabarmu?"

Katanya sebelum meneguk minumannya,secangkir espresso  kesukaannya dengan sebelumnya memberikan syrup di dalam espressonya.

"Baik"ucapku sambil mencari posisi nyaman untuk duduk setelah membersihkan pipi anak itu.Meskipun aku mengatakan bahwa aku baik tapi entah aku merasa aku sendiri tidak yakin dengan kata kataku.

Hei ada apa denganmu son naeun.Dia hanya bagian dari masa lalumu.
Sahabat lama yang menghilang tanpa memberikan jejak.
Dan cinta pertamamu.

"Baiklah mari kita mulai saja karena kau tidak mau menceritakannya padaku apa yang terjadi padamu".

"Bukan tidak tapi belum naeun".
Sambil meletakkan anak yang dipangkunya di kursi yang ada disebelahnya,atas permintaan anak itu.

Aku hanya mengendikkan bahu dan
Aku mulai membuka tas yang ada ditanganku dan mengeluarkan laptop yang aku bawa dan menyalakannya.
Sambil menunggu laptop itu berfungsi aku menatap anak kecil yang duduk disamping myungsoo yang sedang memainkan mobil mobilannya diatas meja.

"Wah,mobilnya bagus".kataku,Dia balas menatapku dan memberikan senyum lucunya padaku sambil tetap memainkan mobilnya.Aku senang mendapatkan respon yang bagus darinya,Dan membuatku ingin menyapanya lagi.

"Namanya siapa tampan?"
"Ryu" ucapnya malu malu tapi tetap tersenyum.Myungsoo oppa tersenyum sambil menatap anak itu lalu membelai kepala ryu dengan tatapan penuh sayang.

"Umurnya 3 tahun,aku sangat menyayanginya naeun" ucapnya masih dengan menatap ryu.Aku percaya myungsoo oppa pasti sangat menyayangi ryu,Dia memang penyuka anak kecil,maksudku bukan pedophile yah,tapi kenapa dia harus memberitahukan padaku.

"Aku hanya memilikinya naeun" kali ini dia menatapku.

Hanya ryu?

"Dan hanya aku yang dimiliki oleh ryu".Aku semakin tidak mengerti dengan kata katanya.

"Baiklah mari kita mulai" lanjutnya.

Aku mulai konsentrasi dengan laptopku,Myungsoo oppa memberitahukan apa saja yang diinginkan oleh bomi,Dan aku memberikan kepada Myungsoo oppa beberapa contoh gambar baju yang sesuai dengan kemauan bomi onnie, yang sebelumnya sudah aku desain dengan eunji onnie karena eunji onnie lebih berpengalaman dengan wedding dress.

Ketika aku bertanya kenapa myungsoo oppa yang datang menemuiku dia menjawab bahwa bomi sedang mengunjungi calon suaminya.Ketika aku bertanya lagi apa dia mengerti dengan penjelasan yang aku berikan dia hanya tersenyum.Hah sudahlah,mungkin kalo bomi onnie tidak mengerti dengan penjelasan myungsoo oppa dia akan menghubungiku,Tunggu kenapa aku seperti melihat seseorang yang aku kenal.Meskipun dia memunggungiku tapi perawakannya sangat familiar.Tanpa sadar aku sudah bangun dari tempat dudukku dan mengikutinya ketika semakin dekat,Loh dia kan.

"Bomi Onnie".



Naeun Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang