Kehadiran seorang gadis misterius membuat semua mata tertuju padanya.
"Seorang anak perempuan berambut hijau?"
Begitulah pertanyaan yang ada dalam diri mereka."Ma maaf.. kucing itu milikku. Dia kabur saat aku menggendongnya."
Kata anak perempuan itu lirih."Bi.. bisa tolong ambilkan dia? Aku tidak cukup kuat untuk memanjat sampai sana." lanjutnya lagi sambil mengulurkan kedua tangannya.
"Oh, ini kucing milikmu ya? Baiklah."
Jawab Kiba hendak mengambil kucing itu, namun Shikamaru melarangnya."Kiba jangan bertindak gegabah! Situasi ini benar-benar aneh! siapa yang tahu jika gadis itu sebenarnya adalah anak buah Orochimaru!"
Kata Shikamaru dengan nada menekan namun tetap lirih agar tidak terdengar gadis itu."Haa? Gadis sekecil ini tidak mungkin anak buah Orochimaru! Lihatlah Shikamaru, dia benar-benar imut dan polos!" Jawab Kiba membantah Shikamaru yang sudah kehabisan akal untuk memperingatkan Kiba.
Tapi, melihat penampilan gadis itu yang kira-kira seusia dengan mereka, membuat Shikamaru sedikit mengubah pikirannya.
"Hm.. Mungkin Kiba benar. kudengar Orochimaru memiliki anak buah yang sangat kuat, apa mungkin gadis yang terlihat lemah ini adalah salah satunya?" pikir Shikamaru.
Lalu sekali lagi dia memperhatikan gadis itu dengan seksama.
"Dilihat dari penampilannya, rambutnya yang berwarna hijau, rasanya mengingatkanku pada sesuatu." samar-samar, Shikamaru teringat sesuatu yang penting.
Sementara Kiba menggendong kucing putih tersebut dan turun dari pohon untuk memberikannya pada si anak perempuan.
"Ini kucingmu, silahkan" kata Kiba menyodorkan kucing putih tersebut sambil tersenyum.
gadis itu mengulurkan kedua tangannya, diraihnya kucing putih itu dari Kiba dan dipeluknya erat-erat.
"Syukurlah"
kata gadis itu tersenyum lembut dan memeluk kucingnya lebih erat lagi.
DEG!
"Ka.. ka.. kawaii!!"
Pikir Kiba dalam hati. Wajahnya memerah, degup jantungnya mengeras, serta pandangannya tak bisa lepas dari gadis berambut hijau itu. Tampaknya, senyuman gadis itu telah merebut hatinya.
"Hmm..?" Gadis itu menoleh pada Kiba dan menatapnya
.
"A..apa?!" kiba sedikit gugup"Lambang di ikat kepalamu itu.. " Katanya sambil menunjuk lambang Konoha.
"Oh ini, ini lambang dari Konoha! Ya, kami adalah ninja dari desa Konoha! Dimana kelak aku akan menjadi hokage, pemimpinnya! " Jawab Kiba dengan semangat kalau sudah menyangkut impiannya.
"Konoha?"
"Benar, kami disini sedang mengejar teman kami yang dibawa pergi oleh orang-orang jahat! "
"Kalau begitu...
.
..
harus mati"
"Eh?"
Gadis itu melakukan segel tangan dengan sangat cepat tanpa memberikan kesempatan pada mereka.
"Sky style! Hyster stellar justsu!
"Kiba, cepat menjauh dari gadis itu!!" Teriak Shikamaru.
"Falling Halley!"
DOOOMMMMM!!!!
Terdengar suara benda jatuh seperti ledakan yang membuat lubang besar menyerupai kawah di tanah.
"Uarghhhhh!" Hembusan angin yang begitu kuat membuat mereka terpental walau tak terkena langsung dampaknya, terkecuali Kiba yang kakinya terluka akibat serangan itu. Dia harus bersyukur, karena jika saja Shikamaru tak menariknya menggunakan jurus bayangan, entah apa yang terjadi pasanya.
"Maaf, aku tak punya dendam, tapi aku harus membunuh kalian, para ninja Konoha" kata gadis itu dengan wajah datar.
"Situasi darurat! Sembunyi!" Kata Shikamaru memberikan komando setelah ia melihat situasi berasap yang memungkinkan mereka untuk bersembunyi.
"Ugh! Kaki ku tak bisa bergerak!" Kata Naruto
"A.. Apa yang terjadi!?" Kata Choji yang ternyata semua mengalami hal serupa.
"I.. Ini.. Rambut!?" Neji menyadari bahwa tangan dan kaki mereka dililit oleh rambut panjang saat sibuk dengan keributan tadi.
"Rambut hijau? Milik gadis itu? Panjang sekali!" Kata Naruto
"Kuat sekali! Jangankan memutuskannya, bergerak saja tidak bisa!" Keluh Kiba yang dari tadi berusaha melepaskan ikatannya.
"Percuma saja"
terdengar suara gadis itu lirih, bersamaan dengan menghilangnya asap"Kalian tidak akan bisa melepaskan ikatan itu atau memutuskan rambutku. Apalagi kalian tidak bisa mengeluarkan chakra dengan keadaan ini" Katanya lagi.
"Ternyata begitu. Dia mengalirkan chakra pada rambutnya, sehingga rambutnya dapat memanjang dan mengendalikannya sesuka hati. Selain itu, rambut ini dilindungi oleh chakra miliknya sehingga tidak mudah dipatahkan dan dapat menyegel chakra orang yang dililitnya." Kata Neji menjelaskan
"Begitukah? Yahh.. Sudah kuduga, walau awalnya aku tak percaya" Shikamaru teringat akan hal penting yang tadinya ia lupakan
"Shikamaru, apa kau mengerti soal gadis ini?!" Tanya Kiba penasaran
"Aku pernah dengar, dulu ada klan yang memiliki rambut hijau dengan titik dua di dahi berwarna hijau serupa. Mereka adalah klan yang memiliki chakra dewa dimana chakra mereka berkali-kali lipat dari ninja biasa. Dengan jumlah chakranya, mereka bisa mengendalikan rambut seperti gadis itu, karena untuk mengendalikan rambut berarti kau mengalirkan chakramu pada rambut satu-persatu perhelainya"
"Per.. Perhelainya!? Adakah kemampuan seperti itu!?" Kiba terkejut
"La la Lantas, butuh berapa banyak chakra yang digunakan" tambah Lee
"Yah, kau bisa bayangkan jumlah chakra yang dimilikinya, selain itu mereka memiliki aliran elemen yang unik." Kata Shikamaru
"Elemen yang unik? Maksudnya?" Tanya Naruto
"Benar. Umunya ada beberapa elemen seperti air, angin, api, tanah, debu dan petir. Namun mereka berbeda, mereka satu-satunya klan yang menggunakan elemen langit (sky style),seperti yang dilakukannya tadi"
"Tunggu Shikamaru, dari cerita mu tadi, kau bilang 'dulu'. Lalu bagimana dengan sekarang..? " Neji menyadari kata-kata aneh dalam cerita Shikamaru.
"Kau menyadarinya Neji? Benar, itu lah yang membuatku ragu awalnya. Karena, klan ini telah musnah 6 tahun yang lalu."
"Musnah!? Lantas, siapa gadis ini..?!" Kiba kaget mendengar pernyataan Shikamaru.
"Entahlah, tapi kemungkinan besar memang dia lah anggota klan yang musnah itu." Kata Shikamaru berusaha menguak teka-teki lebih lanjut
Dengan kondisi tidak bisa bergerak ataupun mengeluarkan chakra, entah bagaimana mereka akan lolos dari jeratan itu. Namun sudah jelas, bahwa gadis itu merupakan bawahan Orochimaru yang memaksa mereka untuk mencari jalan keluar dan mengalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast Is My Beats (Kiba Inuzuka fanfict)
FanfictionKetika semua menjadi gelap, Tak ada pundak untuk bersandar, Tiada tempat untuk pulang, Kemana aku bisa membagi air mataku? Dengan siapa aku bisa memperlihatkan senyumku? Jika semua orang hilang dan tak ada Lagi yang tersisa Dia datang dan mengulurka...