part5

1.1K 168 5
                                    


Happy Reading..., :)

..............................

Langkahnya terasa berat,tubuhnya seakan lemas, matanya terasa perih,dadanya sesak dan hatinya serasa sakit.
Pertemuannya dengan pria yang berlebel penghianat dalam hidupnya membuatnya seakan membuka luka lama yang masih berbekas.

Gadis cantik berkulit putih itu kini tengah berjalan gontai,kakinya melangkah lemah dijalan setapak dengan hiasan bunga bunga ditepinya.Langkahnya terhenti disebuah bangku taman yang cukup nyaman dan sepi,Ia mencoba mengistirahatkan pikirannya dan memejamkan matanya sejenak dari beban kehidupan.Saat membuka kelopak matanya kedua irisnya menangkap sosok yang beberapa hari ini menyita perhatiannya tengah menatapnya lurus tepat diwajahnya.

"Kau mengantuk?" Suzy tersenyum kecil mendengar pertanyaan pria yang kini tengah beralih duduk disebelahnya.

"Kalau kau lelah,aku bisa meminjamkan bahuku untukmu."

Sepertinya pria bermarga kim itu datang disaat yang tepat,karna Suzy yang mendengar pernyataan lembut pria berlesung pipit itu langsung menyenderkan kepala dibahu tegapnya. Air mata yang sedari tadi ia tahan kini menetes seiring dengan kelopak matanya yang terpejam.Nyaman,adalah satu kata yang saat ini suzy rasakan.

Myungsoo merasakan bahunya basah oleh sesuatu,dia menolehkan kepalanya dan tersadar kalau gadis disampingnya kini tengah menangis tanpa suara.Ia mendekap Suzy erat menyamankan kepala gadis itu pada dada bidang miliknya dan mengusap kepalanya lembut.

"Kalau kau lelah menangislah,kau tak perlu menahannya.Menangis bukan berarti kau lemah tapi itu cara agar kau semakin kuat" ucap myungsoo lembut.
Terdengar isakan sedikit keras yang menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya.Isakan pilu dari seorang wanita yang merasakan kepedihan hidup yang luar biasa.

Flashback On

"yeoboseo"

"oppa apa kau masih lama pulangnya."

"Ne.....waeyo chagi-ya?"

"aku ingin makan ramen buatan kedai Lee ahjushi sepertinya uri aegi menginginkannya."

"Mian suzy-ah aku belum bisa pulang,aku janji akan membawakan ramen untukmu kalau tugasku sudah selesai ne?"

"eoh...gwenchana,oppa lanjutkan saja,sepertinya aku sudah tidak ingin makan itu,aku mengantuk,anyeong..."

Sudah beberapa bulan setelah aku mengetahui fakta suamiku mencintai wanita itu,segala cara dan perubahan aku lakukan demi buah hatiku.Mulai dari belajar memasak,menahan emosiku untuk tidak marah marah,bersikap lembut.Aku juga berusaha mandiri dengan tidak bermanja dan mengeluh lagi pada suamiku.

Aku bersyukur dengan perubahanku yang semakin positif,meskipun awalnya untuk menyenangkan hati suamiku tapi ternyata aku menikmatinya dengan ikhlas. Sikapku sudah sedikit berubah lebih baik dari pada sikapku yang dulu tapi aku merasa suamiku tidak menyadari perubahanku. Dia masih bersikap seadanya,matanya masih kosong dan aku tak suka itu.

Kuhentikan sedan hitam milikku didaerah gangnam,kuputuskan membeli sendiri ramyeon untuk buah hati kecil diperutku.Mataku melirik kesamping jalan melihat beberapa toko dan kedai yang mulai ramai dengan pengunjung yang sekedar makan dan berbincang.Ku langkahkan kakiku menuju kedai tua minimalis milik Lee ahjushi,Kedai kecil yang menjual ramyeon yang rasanya tak diragukan.Langkahku terhenti saat kedua manik mataku melihat dua orang yang tak asing dalam hidupku terlihat mesra disebuah toko aksesoris.

Kukuatkan hatiku untuk menghampiri keduanya meluapkan segala emosiku.

"Berapa lama kalian membohongiku sebulan setahun dua tahun eoh?Aku sudah tahu semuanya tapi kalian tidak berubah dan tetap membohongiku dan kau wanita rubah apa yang kau mau."tanyaku dengan tangan melayang, dia reflek menghadapkan tubuhnya menghalangi tanganku yang mengarah pada jiyeon.

Broken HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang