part7

1.2K 159 5
                                    

Tidak ada yang abadi didunia ini,cinta, kesedihan,kebahagiaan bahkan umur seseorang. Tidak pernah ada yang tahu tentang hari esok, jangankan esok beberapa jam atau semenit lagipun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Sama halnya dengan Cinta saat kita jatuh cinta tanpa kita sadari terkedang cinta datang dan merubah hati kita sedikit gelap. Kita terlalu bahagia terlalu fokus menikmati kebahagiaan yang terkadang membuat kita justru terjebak dalam kesedihan yang kita buat sendiri.

Tahukah kau jika terkadang kita terlalu berlebihan dalam cinta. Terlalu berharap pada seseorang akan sesuatu hal yang belum tentu terjadi, mengharap dia membalas perasaan kita namun nyatanya dia tidak bisa membalasnya. Lalu apa yang kita lakukan? Kita menjadi orang yang tersakiti, menyalahkan takdir, bahkan menyalahkan orang itu atas perhatian yang kita salah artikan. Heey... Rasa sakit dan perasaan tersakiti tidak akan pernah terjadi kalau kita mampu mengendalikan diri sendiri...Jangan terlalu geer atas perhatian yang kita terima.. Kendalikan hatimu,buat batasan atas rasa yang kau miliki.Kau tidak akan terluka terlalu dalam kalau kau tahu artinya memahami. Tidak selamanya perasaan yang kita miliki pada seseorang harus dibalas dengan perasaan yang sama bukan?

..................

"Oh Sehun-shi..... " gadis kecil itu melangkahkan kakinya cepat, sedikit berlari kecil menghampiri pria yang berwajah seperti karakter anime jepang yang kini tengah bersandar disamping mobil Rolls Royce Phantom berwarna putih yang terparkir rapi didepan gedung Jungseo School.

"Sehun-shi appa eoddi? Kenapa anda yang menjemput saya." tanya Hana polos dengan tangan yang memegang tali ransel dibahunya.

Sehun memutar bola matanya malas.. Ingin rasanya menutup mulut gadis kecil menyebalkan didepannya,kemudian memasukannya kedalam televisi saat acara kartun larva kesukaannya diputar supaya gadis itu bisa diam karena geli.. Yah gadis kecil itu benci serial "Larva".
Jangan dibayangkan bagaimana manusia bisa masuk kedalam televisi karena itu hanya khayalan pria tampan bermarga Oh, Karena sekarang pria berambut blonde itu hanya mampu mencibir pelan, menggendong gadis kecil itu kemudian memasukannya kedalam mobil sebelum ia menjejal gasnya dalam dalam.

"Yyyaaakk anak nakal... Kenapa kau tidak sopan sekali pada pamanmu ini. Apa itu 'Oh Sehun-shi' kau pikir aku ini rekan kerjamu eoh?" Sehun terus mengomel sepanjang perjalanan sedangkan gadis kecil disampingnya hanya terkekeh geli melihat pria dewasa disampingnya yang patut dipertanyakan "kedewasaannya".

"Hhhaha ok... Ok... Ok.. Sehun oppa Myungsoo appa eoddi? Bukankah appa yang hari ini menjemput Hana. Kau kan sudah mengantarku tadi pagi kenapa sekarang kau lagi...kau lagi....." Hana memincingkan matanya menatap pria disampingnya yang kini tengah tertawa kecil.

"Good job.... Kau harus terbiasa memanggilku "oppa" itu terlihat lebih baik dan sedikit keren" Ucap Sehun bangga.

Hana mendecak sebal memutar bola matanya malas mendengar Sehun yang terus tertawa tanpa berniat membalas pertanyaannya.

"Hhheehhh... Appa eoddi samchon?"

"Appamu sakit, dia itu pria lemah, kena hujan sedikit saja langsung lowbat... Benar benar pria lemah." ungkap Sehun menggeleng gelengkan kepalanya pelan.

"Ommoo... Berarti appa harus dijaga ya? Bukankah pria lemah itu rapuh?"

Sehun tergelak mendengar ucapan polos Hana.

"Tentu saja... Pria lemah memang harus dijaga beda dengan pria kuat sepertiku. Pria sejati itu menjaga bukan dijaga." Lagi.. Seloroh narsis keluar dari bibir tipis pria bermarga Oh.

"Baiklah hari ini Hana pulang ke apartment appa ne samchon.. Karena appa pria lemah jadi Hana yang akan menjaganya sampai appa berubah menjadi pria kuat." ucap Hana semangat.

Broken HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang