Stupid Girl Chapter -1-

923 31 0
                                    




Namaku cheng xiao aku bersekolah di Hanlim Art High School aku anak kedua dari dua bersaudara, aku mempunyai satu adik laki-laki berumur tiga belas tahun.
aku tinggal dikeluarga yang menginganku untuk menjadi seorang idol.?
Memang apa yang mereka harapkan dariku, aku tak yakin kalau aku mempunyai bakat seorang idol.?
Aku hanya bisa sedikit acrobatic dance tari tradisional cina.?
Apa itu cukup untuk menjadi seorang idol.?
Aku rasa tidak, faktanya aku selalu dibully disekolah, apalagi kalau mereka semua tahu kalau kedua orangtua mengingankanku menjadi seorang idol , aku pastikan hanya cacian dan makian yang aku dapat dari mereka. Mereka selalu mengataiku gadis bodoh karna aku mempunyai pacar yang sangat tampan dan jago dalam segala bidang olahraga apalagi dance, kalau dibandingkan dengannya aku memang tidak ada apa-apanya karna dia terlalu sempurna untukku. menurut mereka aku hanya dianggap sebagai pesuruh.?
yang bersedia mengambilkan dia handuk atau minuman saat dia sedang bermain basket. Mengerjakan tugas sekolahnya.
Tetapi aku selalu membuang semua fikiran burukku tentangnya aku yakin kalau dia mencintaiku dengan tulus.
Walaupun aku dan dia tidak pernah sekalipun berkencan seperti pasangan pada umumnya.
Kita hanya saling bertemu dijam istirahat atau sekedar menyapa.
Terkadang aku berfikir apa dia benar-benar mencintaiku atau tidak.
Aku tak pernah mendengar dia memanggilku sayang atau panggilan manis lainnya.
Disaat aku bingung dengan perasaanku dia datang dengan senyum yang mengembang dihadapanku , senyumannya selalu membuatku luluh.
Katakan memang aku bodoh terlalu bodoh mencintai orang yang tidak pernah mengatakan kata sayang sekalipun, dengan hanya tatapan matanya dan senyum manisnya aku dibuat luluh olehnya.

-
-
-

" Kau yakin sayang mau tinggal dikorea.?
Aku yakin bu, sangat yakin malah.
Ibu tidak tahu harus menahanmu dengan cara apalagi agar kau tak meninggalkan ibu hidup sendirian disini.
Kau satu-satunya putra ibu dan ibu akan sangat merindukanmu nanti.
Ibu tenang saja aku akan sering-sering menelfonmu, aku janji.
Baiklah ibu tidak bisa menahanmu lama-lama disini karna sebentar lagi pesawatmu akan berangkat.
jaga dirimu baik-baik sayang ibu menyayangimu.
aku juga menyayangimu bu...
I Love You...
Cha.! Pergilah dan temui ayahmu disana.
kalau begitu Ten berangkat.
Telfon ibu kalau sudah sampai oke.
Oke.! Dah bu jaga dirimu baik-baik ".

-
-
-


Namaku Ten aku tinggal dithailand namun tepat hari ini aku akan tinggal dikorea bersama ayahku dan akan bersekolah disana.
Orangtuaku berpisah saat aku berumur lima tahun tapi walaupun orangtuaku berpisah mereka masih menjalin hubungan dengan baik, karna mereka tahu kalau aku masih membutuhkan sosok orangtua yang utuh.
aku meminta ibu kalau aku ingin tinggal bersama ayah dikorea karna memang aku dan ayah jarang sekali bertemu hanya sesekali ada perayaan natal ataupun ulang tahunku ayah akan datang menemuiku.
Sekarang aku ingin lebih dekat dengan ayahku , sebelumnya ibu tidak mengijinkanku karna beliau bilang kalau dia akan kesepian kalau aku tinggal bersama ayah.
Namun pada akhirnya beliau mengizinkanku.
Ibuku memang sangat tahu kalau aku sudah membuat keputusan tidak akan ada yang bisa merubahnya.
Aku berharap kehidupanku dengan ayah sangat menyenangkan.

Tak terasa aku sudah sampai dikorea, perjalanan yang sangat melelahkan ingin rasanya mengistirahatkan tubuhku dikamarku nanti.
Terdengar seseorang memanggilku.
Ya aku tahu dia itu ayahku.

Ten.!

Ayah.!

Aku berlari dan langsung memeluk ayahku yang sangat aku rindukan, ini pertemuanku dengannya setelah enam bulan kita tidak bertemu. Aku rasa ayahku semakin kurus.?

" Ayah aku merindukanmu...
Ayah juga merindukanmu nak.
Bagaimana kabarmu dan ibumu.?
Baik, ibu sempat menangis tadi dibandara.
Benarkah.? Maaf sudah membuatmu berpisah dengan ibumu.
Tidak apa, ini keputusanku dan ibu mendukung keputusanku.
Baikalah, ayo kita pulang ayah tahu kau pasti lelah duduk berjam-jam didalam pesawat, sini biar kopermu ayah yang bawakan.
Terimakasih yah.. ".

Ayahku memasukan koperku kedalam bagasi dan aku segera mendudukan diriku dikursi penumpang sebelah pengemudi.
Aku ingin cepat-cepat beristirahat dikamarku.
Disepanjang perjalanan aku mengendarkan pandanganku kejendela melihat jalanan Seoul yang lumayan sangat padat.
Sudah sangat lama sekali aku baru menginjakan kakiku diSeoul.
Dan semuanya masih terlihat sama saat terakhir aku datang kesini bersama ibuku.
Disaat aku menikmati pemandangan jalanan kota Seoul tepat saat lampu merah mobilku berhenti, ada satu objek yang membuatku mengeryitkan dahiku.
Ada seorang gadis berjalan dengan menunduk dan sepertinya dia sedang mengumpat kesal sampai dia tidak menyadari kalau dipunggungnya terdapat kertas yang menempel dengan tulisan AKU GADIS BODOH.
beberapa pejalan kaki sesekali melirik gadis itu dan terkekeh.
Gadis itu sepertinya merasa bingung saat orang-orang melihatnya kemudian tertawa.
Dengan wajah polosnya yang kebingungan dia mencoba melihat dirinya apa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya.
Dan itu membuatku terkekeh.

" Ten kau kenapa.?

Apa ada sesuatu yang lucu sampai kau terkekeh seperti itu.?
Akh.. tidak hanya saja tadi ada sesuatu yang menarik perhatianku.
Memang apa yang kau lihat eoh.?
itu tidak begitu penting yah.
Baiklah kalau kau tidak mau bercerita ".

kenapa orang-orang tadi sepertinya melihatku aneh.?
Apa ada yang aneh dalam diriku.?
Aku semakin dibuat bingung saat seseorang menyebutku bodoh.
Hei.. dia siapa beraninya manggilku bodoh bahkan aku sendiri saja tidak mengenalnya.
Namun seseorang tiba-tiba menepuk punggungku dan memberikan selembar kertas yang bertuliskan AKU GADIS BODOH.
Aku dibuat kaget oleh tulisan dikertas itu, aku mendesah pelan ini pasti ulah mereka yang tidak pernah merasa bosen membullyku.

" Kau dikerjai lagi Xiao-yaa...
sepertinya begitu. Jawabku lemah.
Mau sampai kapan kau akan terus diam saat mereka melakukan ini padamu.
Tidak tahu jun-ahh mungkin sampai nanti aku lulus sekolah mereka akan berhenti mengerjaiku lagi.
Mintalah perlindungan pada pacarmu itu kalau kau dibully lagi.
Aku tidak mau membuatnya repot apalagi khawatir.
Tapi aku rasa taeyong tidak pernah merasa khawatir padamu.
Ucapan jun sahabatku seperti belati tajam yang tepat menusuk jantungku dan itu sangat sakit. Tapi ya aku akui itu memang kenyataanya.
Aku hanya diam menunduk mengeratkan pegangan tasku.

" Ayo kita pulang aku tidak bisa melihat sahabatku terus-terusan murung begini. Ucap jun sambil merangkul xiao.
Senyumlah aku tidak mau jalan dengan gadis jelek sepertimu.
Yaa.! Aku ini manis tidak jelek seperti yang kau katakan.
Seperti itu lebih baik.
Sebagai hadiahnya aku akan mentraktirmu ice cream bagaimana.?
Benarkah kau mau mentraktirku ice cream.?
Mana pernah aku berbohong padamu xiao-yaa...
Baiklah, ayo.!
aku sudah tidak sabar ".

*
*
*

Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang