VIOLETTA POV
What The Fuck, Apa-apaan ini? Aku dijodohkan? Sungguh gila, apa mereka semua berfikir jika Aku tak akan pernah bisa memiliki pasangan, huh?
Pernahkah Mereka berfikir tentang kebahagianku?, tentang apa yang akan Aku peroleh dari perjodohan ini? Apakah Cinta? Hah.., bahkan Aku tak mengenal siapa orang yang akan di jodohkan kepadaku."Hah....," kubaringkan tubuhku diatas kasur queen sizeku. Baiklah..., Kurasa Aku butuh udara segar. Mari kita telpon Reina.
Dengan segera Aku mengambil Hpku diatas nakas, Dan menelpon Reina.Tut..,tut...,tut...
"Halo..."
"Halo Reina...., mmm,apa kau sedang sibuk?"
"Tidak, Kenapa?"
"Bisakah kau temui Aku di kafe Bubble Best? Aku ingin mengatakan sesuatu, bisa dibilang Aku ingin curhat"
"Tentu vio"
"Baiklah Jika begitu ajak Vero, Clemmie dan Goldie juga ya...,"
"Tentu, tapi Jika Clemmie entahlah.... dia biasanya pergi Bersama pacarnya"
"Mmm, begini saja jika bisa ajak dia sekaligus pacarnya"
"Ide bagus, Baiklah Aku akan segera kesana bersama Goldie, Vero Dan Clemmie, juga pacarnya Jika dia mau"
"OK, Aku akan bersiap-siap dulu. Sampai jumpa di kafe. Da-ah"
"Baiklah, Sampai jumpa. Da-ah"
Tut,tut,tut...
Setelah menelpon Reina, Akupun bersiap-siap. Dan mengganti pakaianku. OK let's go! Dengan segera ku ambil kunci Mobil diatas nakas dan pergi. Saat Aku melintasi ruang keluarga Momku bertanya.
"Vio, kamu mau kemana?"
"Biasa Mom main sama teman-teman"jawabku.
"Ya sudah, kalau begitu jangan pulang malam-malam Ya..." tuturnya.
"OK Mom, Vio pergi dulu Ya" pamitku.
"Iya,hati-hati Ya..."
Setelah itu Aku segera pergi ke garasi untuk mengambil Mobil Range Rover kesayanganku. Dan.., wuzzz.., tak butuh waktu lama Aku beserta mobilku menjauh dark pekarangan rumahku Yang luas.
Kulajukan mobilku Dengan kecepatan 40km/jam, menuju ke Bubble Best cafe.Merasa kesepian didalam Mobil Akupun menyalakan radio, telat Saat itu lagu Yang di putar adalah lagu Why don't we go there, lagu dari band favoritku One Direction.
"Cause we got all night, and we're going now here, why don't you stay?, why don't we go there?, let's take a ride, out in the could air, I know the way, why don't we go there with me?" Gumamku ikut menyanyikan lagu tersebut.
Lagu terus mengalun dari radio, Sampai Aku mematikannya Saat sudah sampai di kafe.
Akupun turun dari mobilku Dan melangkah menuju kedalam kafe, ku arahkan pandanganku ke semua sudut kafe, Dan hasilnya Aku tak menemukan batang hiding teman-temanku. Lalu kuputuskan untuk memesan segelas cappuccino. Setelah memesannya Aku segera pergi menuju ke temp at favoritku disini yaitu, pojok kanan kafe dekat jendela, tentunya Dengan cappuccino pesananku tadi.
Dari pada Aku menunggu Mereka tanpa melakukan apapun lebih baik Aku bermain game di Hpku.
Lama kelamaan Aku terlarut Dengan permainan Yang kumainkan ini sehingga tak memperhatikan apa yang ada di sekitarku.
"Ehm.., Sampai kapan kau akan mengacuhkan kami seperti itu, huh?" Kata seseorang Yang berhasil menamparku kedalam dunia sesungguhnya bukan dunia game lagi.
"He he.. maaf Aku terlalu asik, jadi tidak memperhatikan sekitarku. Lagian kalian lama sekali" kataku.
"Kau ini, harusnya dalam keadaan apapun, dan Saat melakukan apapun kau harus memperhatikan sekitarmu. Jika tiba-tiba ada penjahat bagaimana? Apa kau siap menghadapinya, huh? Jangan bodoh kau!" Kata Vero.
"Ayolah Vero, Aku hanya bermain game saja, dari pada Aku mati bosan menunggu kalian".
"Sudah-sudah, memang kau ingin curhat apa sih vi?" Tanya Clemmie Yang ternyata ikut tentunya dengan pacarnya, Dastan.
"Eh, santai dulu kenapa sih Em?".
"Hmm..., yaudah, Aku mau pesen minuman dulu ya" pamit Clemmie
"Eh... titip pesenin Strawberry milk shake ya.." pinta Vero sambil cengar cengir.
"Aku juga, sama kayak Vero ya" kata Reina ikut-ikutan.
"Aku cappuccino aja" kata Goldie.
"OK sip" sahut Clemmie "Kalo kamu apa honey?" Lanjutnya bertanya pada Dastan.
"Aku coklat panas, tapi Aku ikut kamu pesannya ya. Biar kamu nggak di goda laki-laki lain" jawab Dastan.
Ni orang berdua biking hati makin Capek aja sih... hhhhhh.
Setelah Clemmie dan Dastan pergi, Reina bertanya "main apaan sih? Kok serius banget tadi".
"Main Hplah masa main lompat tali sih Re".
"Ih, tauk dah Vi"
"Shhttt... udah-udah, Vi katanya mau curhat..., curhat apaan sih?" Tanya Goldie penasaran.
"Iya mau curhat apaan sih penasaran tauuuk" sahut Vero.
"Nanti dulu kenapa sih lagian Clemmiekan lagi pesen minuman. Masa kalian titip minuman terus kalian disini mau dengerin curhatanku tanpa Clemmie sih? Kan kasian clemmienya".
"Ralat Clemmie dan Dastan" kata Vero.
"Kalo Dastan ya Kali dia mau bener-bener dengerin curhatanku, paling cuma mau jaga Clemmie doang"kataku
"Kan Kalo Dastan dengerin Ada untungnya juga misalnya dia punya cara memecahkan masalah yang kamu hadapi" tutur Reina.
"Itu Kalo dengerin, Kalo ngga?" Tanyaku.
"Kalo ngga...., mungkin kami bisa membantu!" Jawab Reina, Vero, Dan Goldie bersamaan.
"Kalo ngga lagi?" tayaku lagi.
"Au, pikir aja sendiri" kata Reina.
Tak lama kemudian Clemmie Dan Dastan pun kembali, tentunya dengan pesanan teman-temanku.
"Tuh mereka udah dateng cepet cerita...." paksa Goldie.
Akhirnya dengan Ada memelas akupun menceritakan tentang perjodohan yang diajukan oleh Mom Dan Dad.
Tak Terasa ternyata jam sudah menunjukkan pukul 06.18pm, dan sesuai yang dikatakan Mom tadi tentang jangan pulang Malam-malam, Aku Dan teman-temanku pun bersiap untuk pulang.
Dengan malas Aku beranjak dari tempatku duduk, dan mulai melangkahkan kakiku menuju pintu kafe. Tapi.....
HARRY POVHuh... hari Yang sangat melelahkan....
"Mom? Dad?"
"Disini Harry!" Teriak Dad dari taman belakang.
Dengan segera Aku melangkah ketaman belakang menemui Dad dan Mom. Sebagai anak Yang baik Akupun mencium tangan Dad dan Mom.
"Bagaimana dengan kuliahmu hari ini Harry?" Tanya Mom.
"Biasa saja, tidak ada yang spesial. Bahkan hari ini bisa dibilang sangat melelahkan" jawabku seadanya.
"Harry, Dad ingin berbicara serius denganmu" kata Dad. "Dad ingin menjodohkanmu dengan anak dari sahabat Dad" lanjutnya.
"APA!?".
"Ya, Dad ingin menjodohkanmu, dan bagaimanapun juga kau harus mau dijodohkan".
"Kenapa itu harus? Apakah tuhan yang telah memerintahkan Dad? Tidak bukan itu hanya keinginan Dad saja. Jadi, aku tidak perlu menerimanya. Titik!".
"Tidak bisa! Kau harus dijodohkan. Atau kau ingin langsung saja menikah?". Sentak Dad tegas.
"Tidak!!! Sampai kapanpun, Aku tetap takakan pernah mau dijodohkan!".
"Baiklah jika kau tidak mau dijodohkan, Dad beri kau waktu satu minggu. Jika dalam satu minggu kau tidak mendapatkan pacar, mau tidak mau kau harus dijodohkan. Dad dan mom ibgin melihat kau memiliki hubungan dengan seseorang bukannya setiap hari hanya bermain saja" tawar Dad.
Tawaran yang bagus. "Baiklah Dad Aku terima tawaran Dad"
Dengan amarah yang sudah sampai di ubun-ubun Akupun pergi dari rumah, tentunya menggunakan Motor kesayanganku.
Kulajukan motorku tanpa arah. Untuk pertama kalinya aku mencari wanita untuk kujadikan pacarku.
Sepanjang jalanan yang kulalui hanya ada wanita-wanita murahan yang memakai baju kurang bahan, terlihat menjijikan.
Jika semua wanita seperti itu lalu bagaimana bisa Aku memiliki pacar kalau menatapnya saja Aku sudah jijik.
Tak terasa sekarang jam sudah menunjukkan angka 06:16pm Akupun memutuskan untuk meminum segelas coklat panas. Dengan segera Aku berhenti di depan kafe Bubble Best, dan memasukinya.
Kulangkahkan kakiku menuju bar dan memesan segelas coklat hangat.
Setelah Aku membayar coklat panasku, Aku mencari tempat duduk.
Saat Aku berjalan menuju ke salah satu tempat yang kosong, tanpa kuduga, seorang gadis cantik menabrakku.
Sepontan Aku mengumpat "FUCK, APA KAU PUNYA MATA?!".
"oh my god|maafkan Aku,Aku tak sengaja aku tadi tidak melihatmu..." kata gadis cantik itu bersamaan dengan teriakan teman-temannya (kurasa).
Tunggu apa Aku bilang gadis cantik? Ah pasti otakku bermasalah.
"Tidak melihat? Dimana matamu? Apa matamu ada di kaki? Tidak bukan?. Lalu maaf? Apa kata-kata itu bisa menyembuhkan tanganku ini, huh? Tidak bukan? Dasar jalang!" amukku.
"Apa kau bilang? Jalang? Atas dasar apa kau menyebutku jalang?! Ku akui Aku salah. Aku menabrakmu itu benar. Tapi itu bukanlah di sengaja. Apa kata maaf belum cukup? Lalu apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku? Aku berjanji akan menurutinya jika itu bisa menebus kesalahanku" katanya tegas.
Wow, berani juga ya.... Ok kalau begitu aku ingin....., hmmm, Aku punya ide.
"Ikut Aku" kataku dingin.
"Maaf teman-teman, Ada masalah yang harus Aku selesaikan. Kalian bisa pulang dulu" kata gadis cantik itu. Sepertinya otakku memang sudah rusak.
"Baiklah jika ada sesuatu hubungi kami secepatnya" kata manusia disebelah manusia yang entah siapa namanya.
"Ayo cepat" kataku seraya menariknya ke tempat ku memarkirkan motor.
"Apa yang kau inginkan?" tanyanya to the poin.
"Apa kau ingin menebus kesalahanmu?" tanyaku.
"Tentu, Aku berjanji akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku" jawabnya yakin.
"Baiklah..., Aku ingin kau menjadi pacar bohonganku" kataku santai.
"APA!?" teriaknya seraya melotot kaget.
"Kau sudah berjanji, ingat janji adalah hutang, dan hutang harus dibayar" tuturku.
"Ahhhhh.... Seharusnya Aku tidak berjanji" katanya frustasi.
"Ingat, waktu tudak bisa diputar. Siapa namamu? Berapa nomor ponselmu? Dan dimana kau bersekolah?" tanyaku.
"Hhh..., Violetta Verocas Wilblood. 08X32089124X. Aku kuliah di universitas A" jawabnya.
"Wow, ternyata kita satu kampus. Tapi kita tak pernah bertemu ya...." kataku.
"Hmmm" gumamnya.
"Baiklah, Sampai jumpa besok di kampus baby..." kataku lalu pergi menaiki motorku.
Ahh, baiklah sekarang Aku sudah memiliki pacar tapi hanya bohongan... Ok jadi agak aman..
***
Hai...
Gimana cerita absurdnya?
Jelek? Ah... maaf, masih Belum professional...
OK vommentnya ditunggu...:)
-59577

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVE (DISCONTINUED)
RomantikaAwalnya mereka memang tidak saling mencintai. Namun, seiring berjalannya waktu sebuah perasaan akan tumbuh. Perasaan yang tumbuh semakin besar, hingga akhirnya mereka menyadari bahwa perasaan itu adalah Cinta.