Rasanya terlalu munafik bilaku katakan bahwaku tak lagi memperhatikanmu
Rasanya terlalu murka bilaku katakan bahwaku hanya jatuh cinta bukan mencintaimu
Rasanya bukan... Ah ntahlah...
Yang aku tahu, ya aku masih begini saja, masih menahan detak jantung yang berdebar 3x lebih cepat seperti yangku ceritakan pada teman-temanku.Ya sekali lagi, bolehkan kukatakan bahwaku mencintaimu? Namun ini terlalu cepat.
Ya, kuceritakan sedikit hal yang membuatku begini.
Kemaren, ku berjalan menuju kantin. Aku melihatmu bercanda gurau dengan temanmu. Hari itu begitu lengang, hanya ada kau, aku, dan sejoliku begitipun kau. Kau duduk disana, ku sempat memperhatikanmu, kau menoleh padaku. Aku gelagapan, hal bodoh apa yangku lakukan.
Kau berjalan menujuku, apa? Apa aku bermimpi. Tidak, dia benar benar menuju ketempatku berdiri. Dan lagi-lagi bolehkah ku katakan kau aneh? Setelah kau buat jantungku berhenti berdetak, dengan santai kau kembali melangkah menuju tempatmu semula. Kau tak lakukan apa-apa. Kau tak bicara apa-apa.
Apa yang kau lakukan? Ah sudahlah, kau memang misterius.
Mungkin kau adalah pria kesekian kali yang kutulis, tapi percayalah hanya kau yang mampu membuat jantungku berdetak 3x lebih cepat.
Ah, aku terlalu berani menceritakan ini. Tapi sudahlah, lagi pula kau bukan pembacaku. Aku bahkan tak yakin kau suka membaca, dengan melihat tampang selorohmu kau tak suka membaca, seperti kau tak suka aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Move
Teen FictionMove like a movie. Gak tau kenapa aku mikir kalau sebuah perubahan itu seperti tayangan yang bisa ditonton. Cerita ini absurd. Hanya berisi ungkapan perasaan-lebih tepatnya curhat ok. Gaada yang menarik dari ini, jadi gausa dibaca. Nyesel.