Part 5

59 7 5
                                    

*6 bulan kemudian

Vio POV

Jika ada yang bertanya padaku bagaimana hubunganku dengan Farrel dan Kevin, maka aku hanya akan tersenyum. Aku disini, bersama teman dekat yang merangkap menjadi kekasihku.

Flashback

Sayup sayup aku mendengar percakapan yang suaranya sangat familiar. Aku mendekat dan aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat
"Jelasin ke gue kenapa lo jadiin Vio taruhan?" Aku terkejut dengan apa yang Farrel barusan ucapkan. Apa maksudnya ini semua?

"Karna dia cinta sama gue Rel"

"Gitu cara lo balesnya? Lo gak pantes dicintai sama orang kayak Vio!"

"Kenapa? Karna lo suka sama dia? Cinta? Iyakan?"
Astaga, apa ini? Tuhan, bantu aku untuk mengerti semua ini

"Bukan urusan lo, brengsek!"

Aku tak sanggup mendengarnya, aku berlari menjauhi mereka.
Aku kesini untuk bersenang-senang dengan teman temanku, bukan untuk menyadari semua ini. Sial. Mengapa ini terjadi padaku. Aku sangat mencintai Kevin dan dia menjadikanku taruhan?

"Hei sayang, kok melamun? Kamu kenapa?" Tanya Rafa dengan sedikit panik
"Hei! Ada orang disana?" 
"Eh hai!"
"Kamu kenapa? Ada masalah yaa?"
"Uhm.. ngga"
"Ohiya, selamat 2 bulan ya sayang! Langgeng terus ya kita"
"Ehiya aku lupa, selamat 2 bulan!!"
Setelah ini, mungkin aku akan menjalani hari-harinya dengan Rafa yang notabennya adalah teman dekat ku. Tetapi hatiku masih sama, hanya untuk Kevin. Dan takkan pernah berubah.

Percayalah. Jika dia ditakdirkan untukmu, maka dia takkan menjadi milik oranglain

Vio POV

Aku tak pernah berhenti mencintainya. Berkali-kali pun dia menyakitiku, hati ini tetaplah sama.
"Aku akan terus mencintaimu, entahlah sampai kapanpun itu. Aku pun tak tau" aku bergumam pada diriku sendiri. Aku mendongkak untuk memastikan tak ada yang mendengarnnya. Tetapi..
"Siapa yang lo cinta?"
"Tidak ada"
"Pacar lo itu?"
"Mungkin"
"Berhentilah mencintainya dan berhentilah bersikap bodoh!"
Aku hanya terdiam menyikapi semua perkataan Farrel. Aku tau dia pefulu padaku. Tapi apa hati ini bisa dibohongi?
"Tau apa lo tentang hidup gue? Bukannya lo sekarang lagi mesra mesraan sama alfi? Haha" aku tertawa sinis sambil menyidir dirinya
"Jangan pernah menyebut namanya lagi"
"Kenapa? Bukannya dia yang jadi 'temen tidur' lo selama di pesawat?"
"Gue cuma mau ngerjain dia dan gak lebih"
"Terserah"
Aku meninggalkan Farrel dengan gadgetnya dan melangkah menjauhi sekolah. Kali ini aku pulang sendirian. Rafa les dan Oca sudah pulang duluan. Ya apalah daya.
Dan disinilah aku duduk dengan ice cream di taman sebrang sekolahku. Sejujurnya aku disini hanya untuk menenangkan hatiku. Aku merasakan hal yang aneh saat aku bersama Farrel. Tapi aku tak mencintainya. Ah entahlah lebih baik aku bergegas pulang. Mengingat 1 bulan lagi aku akan menghadapi bulan penuh dengan ujian.

"Assalamualaikum.." sahutku saat sesampainya dirumah
"Walaikumsalam non"
"Mama kemana bi?"
"Mama lagi ada meeting mendadak dengan klientnya non"
"Baiklah" aku meninggalkan bi inah yang sibuk merapihkan ruang tamu.
Mama memang sibuk sekali akhir akhir ini, mengingat Mama adalah single parent semenjak lelaki brengsek itu meninggalkan kami.

"Vio!" Sayup sayup aku mendengar seorang lelaki memanggil namaku
Tok tok tok
"Non.. ada den Rafa dibawah nungguin non"
"Dia mau ngapain kesini bi? Aku lagi sibuk"
"Katanya ada yang mau diomongin"
"Bilang padanya aku tak punya banyak waktu, besok saja bi"
"Baiklah non"
Tok tok tok
"Kenapa lagi bi?"
"Katanya ini penting banget non"
"Argh! Oke aku turun"
Aku melihat lelaki tampan dengan baju casualnya. Jika wanita lain yang melihat ini mungkin sudah jatuh kedalam jurang cintanya. Mengingat dia begitu ramah. Tapi entahlah. Aku hanya menyukainya dan belum mencintainya. Mungkin akan.
"Ada apa? Kau mengganggu mimpi indahku Raf"
"Kamu pasti memimpikanku bukan?" Tanya Rafa dengan pedenya
"Tinggi sekali rasa percaya dirimu. To the point. Cepeett!"
"Aku mau bilang, kenapa kamu aneh sama aku akhir akhir ini? Apa kamu kepikiran sesuatu?"
"Uhm.. nggak kok"
"Terus kenapa? Kamu masih cinta sama Kevin?"
"Aku gabisa jawab"
"Berarti iya. Vio, dengerin aku. Aku bisa bikin kamu cinta sama aku"
"Okay aku tunggu"

Author POV

Matahari tampaknya terus memancarkan cahayanya dengan penuh kepercayaan. Hari demi hari, Vio dan teman temannya lewati untuk menempun ujian-ujian kelulusan. dan setiap hari pula  Farrel selalu ada bersamanya. Aneh. Rafa sangat mempercayai Farrel dan meninggalkan gadisnya bersama dengan lelaki yang sebenarnya ada kejanggalan disana

"Vio, lo mau tau sesuatu nggak?" tanya Farrel dengan muka selidiknya

"Tau tentang apa?"

"Kevin nyesel pernah ngelepas lo"

"Suka bercanda emang lo Rel" Vio hanya menganggap itu hanya sebuah gurauan saja. Tetapi dia tidak tau bahwa itu adalah sebuah kebenaran

"Yaudah kalo gak percaya" Farrel mengacuhkan Vio yang mulai penasaran dengan kebenaran yang ada

Sekarang mereka mulai sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Mereka berdua sedang menunggu orang yang sama. Rafa. Ya, lelaki itu menitipkan gadisnya bersama lelaki yang sering menggodanya. Entah sampai kapan ini akan berakhir. Takdir akan menjawab semua ini.

Give me your love, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang