Luke, bapak udah gak ada.

250 36 20
                                    

*di meja makan*

Bu Liz sedang mengambilkan satu porsi makanan untuk Pak Andy. Luke sibuk mengetuk-ngetukan sendok garpu karena tak sabarnya ia ingin makan.

"Mak, buruan. Luke lapar." Rengek Luke.

"Iya, nak. Bentar. Emak lagi ngambilin punya bapak dulu." Bu Liz mengambil lauk terakhir ke dalam piring lalu diserahkan ke Pak Andy.

"Bapak kenapa sih udah tua masih aja manja!" Bantah Luke.

Wah.

Nyari mati.

Dasar bocah.

Untung anak tunggal.

Gue tempeleng sini.

"Hush! Kamu tuh! Siapa yang ngajarin gituan?" Bentak Bu Liz.

"Jagoan bapak gak boleh ngomong gitu. Dosa, nak. Siapa yang ngajarin?" Khotbah Pak Andy.

"Mang Asep, Pak." Jawab Luke dan ia menundukkan kepalanya.

"Lah Mang Asep kan udah meninggal Luke dua tahun yang lalu?" Bantah Pak Liz dengan ekspresi bingung.

"Sayang, kamu gak main tanah kuburan kan?" Tanya Bu Liz. Luke pun hanya menggelengkan kepalanya.

Keluarga Hemmings pun melanjutkan makan siang mereka. Topik pembicaraan mengenai Mang Asep pun harus mereka lupakan. Ya. Mang Asep meninggal dua tahun yang lalu. Penyebab kematiannya adalah Mang Asep digigit tikus disaat Mang Asep akan menangkap tikus tersebut di salah satu taman megah mereka. Naasnya, bukannya tikus itu tertangkap lalu dibunuh, namun yang terjadi tikus itu melawan serangan Mang Asep dengan menggigit tytyd Mang Asep. Suasana seisis rumah megah Luke pun menjadi kacau.

Eh..

Bentar.

Ini kan Cindereluke.

Dongengnya Luke.

Bukan Mang Asep.

Mang Asep soqp?

Kok jadi horror gini sih.

Kembali ke topik.

Keluarga Hemmings tengah sibuk melahap makan siang mereka. Namun, di tengah keasyikan mereka, tiba-tiba. Tiba-tiba.

Tiba-tiba.

Tiba.

Tiba.

Tiba-tiba.

T

i

b

a

-

t

i

b

a

Tiba-tiba.

Hayoo..

Nungguin ya?

Ciyeee..

Kepo ya?

Ciyeee jangan emosi dong..

Kan biar lucu..

Gak lucu ya?

Y

Bodo.

Tiba-tiba.

Tiba-tiba Pak Andy kejang-kejang. Luke dan Bu Liz terkejut dengan pemandangan di depan mereka. Mereka panik. Mang Ashton dan kedua anak laki-lakinya juga ikut panik.

Tunggu.

Siapa Mang Ashton?

Tenang. Mang Ashton adalah asisten rumah tangga mereka. Mang Ashton juga kakak dari Mang Asep. Mang Ashton mempunyai dua anak laki-laki. Anak pertamanya adalah Calum. Sedangkan si bungsu bernama Michael.

Buset dah.

Mang Ashton nama anaknya bule.

Dasar Mang Mang.

Istri Mang Ashton, Bi Bry, sudah meninggal saat melahirkan Michael delapan tahun yang lalu. Satu keluarga Mang Ashton memang bekerja di rumah Luke.

Kenapa jadi mang Ashton sih?

Pak Andy sekarat tuh!

Oh iya.

Lupa.

"PAKKKKK!! BAPAK KENAPA??!!" Teriak Luke begitu paniknya.

"MASSS, KAMU KENAPA MASSS??! MAS YA AMPUN MASSS?? MANG ASHTONNN!!" Bu Liz sangat-sangat panik.

"Ngh ngh ngh ngh kekekekekek." Begitu kata Pak Andy.

Mang Ashton yang berlarian ke arah meja makan. Calum dan Michael pun turut hadir.

"Astaga nyonya, tuan kenapa?" Tanya Mang Ashton.

"Gua nanya lu bego!" Bu Liz gaul nih.

Seketika Pak Andy berhenti kejang-kejang. Mulutnya menganga. Matanya terbuka lebar. Namun, tak ada tanda-tanda kehidupan.

"Mak, bapak kenapa? Kok serem mukanya?" Tanya Luke mulai meneteskan air danau. Gak deng. Air mata.

Bu Liz pun merangkul anak kesayangannya itu sambil menangis. Sementara, Mang Ashton mengecek keadaan Pak Andy. Calum dan Michael pun saling berpelukan.

"Nyonya?" Tanya Mang Ashton.

"Suami saya kenapa, Mang?" Tanya Bu Liz.

"Maaf Nyonya, tuan udah gak ada." Jawab Mang Ashton.

"GAK! GAK MUNGKIN MANG!" Teriak Bu Liz.

Luke bergantian melihat bapaknya terbujur kaku di meja makan lalu ke arah emaknya.

"Mak? Bapak kenapa?" Raut muka Luke mulai menampakkan kesedihan yang begitu mendalam.

"Luke... Bapak udah gak ada." Jawab Bu Liz rintih.

"Maksudnya, Mak?" Tanya Luke lagi.

"Bapak kamu meninggal sayang." Bu Liz mulai menangis tersedu-sedu. Luke juga tampak terkejut dan ia menangis begitu kerasnya.

"BAPAKKKKKKKK!!!" Luke melepas pelukan emaknya lalu berlari ke arah jasad Pak Andy. Luke menggoyang-goyangkan lengan Pak Andy berharap bapaknya akan terbangun.

Namun takdir sudah berkata seperti itu, Luke.

Dibalik semua itu. Ada raut sinis nan bahagia melihat kejadian meninggalnya Pak Andy. Siapa itu?

Cindereluke // 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang