Satu

86 8 0
                                    

Akhirnya semua kardus sudah dimasukan kedalam rumah. Hari ini hari yang melelahkan bagi azura, ya hari ini ia sekeluarga baru selesai melakukan kegiatan pindah rumahnya.

Karena pekerjaan orang tuanya ia harus berpindah-pindah tempat dan yap kali ini ia akan tinggal di Indonesia. Negara kelahiran mama tercintanya.

"Ma aku makai kamar yang diatas ya, yang ada balkon nya" seru azura dengan mata berbinar

"Ga bisa dek, abang yang bakal makai" jawab joshua sambil lalu, joshua adalah abang kesayangan azura tapi bukan berarti azura akan mengalah dengan abang satu-satunya itu.
Walaupun terpaut lima tahun tapi tidak banyak juga yang menganggap mereka seperti sepasang kekasih karena mereka terlampau akrab.

"Ihh bang josh, pokoknya azura tetap disana kan bang josh bisa makai kamar yang disebelahnya kan" azura mengeluarkan puppy eyes andalan nya

"Oke sayang, demi kamu adek tercinta apa sih yang nggak"

"Lebay deh bang" azura mulai jijik kalau abang nya sudah mulai menggunakan kata-kata itu.
Dengan cepat azura mengambil kardus yang bertuliskan namanya dan langsung pergi menuju kamar barunya.

Betapa terpesonanya azura ketika ia memasuki kamar barunya itu. Cukup luas walaupun tidak sebanding dengan yang dulu sih tapi..
Dengan segera azura meletakan kardusnya dan berlari ke arah balkon "ya ini dia yang ku mau dan aku akan meletakkan sofa disini untuk menemani ku di balkon ini" jawab azura dengan senangnya.

Benar azura sangat menyukai balkon karena baginya ia bisa memandangi sekitarnya sampai ia puas, apalagi balkon dikamarnya saat ini terbilang cukup luas untuk di isinya dengan sofa dan akan menyisakan ruang yang cukup bila ia mengajak orang.

Sedang asik berbahagia dengan balkonnya, tiba-tiba azura menangkap bayangan sesosok laki-laki dari rumah sebelah. Azura mengerutkan keningnya, apa benar ada seseorang disitu? Bukannya mama bilang tentangganya sedang ada acara di luar kota?. Dengan cepat azura menghapus khayalan aneh nya itu dan kembali masuk kedalam kamarnya.

------------------------------------------------------

Keluarga Albert berkumpul di meja makan karena memang sudah waktunya makan malam. Mereka sibuk dengan makanan masing-masing sampai azura angkat bicara "Pa,ma, kita nggak bakal berkunjung nih ke rumah tetangga" azura ingin memastikan semua kejadian tadi.

"Mungkin besok atau lusa sayang" jawab metha, mama azura

"Kenapa ma? kan nggak sopan kalau gitu"

"Mereka lagi ga ada dirumah sayang,, kan udah mama bilang mereka lagi keluar kota"

Apa? Jadi beneran ga ada orang dirumah itu, terus yang tadi
"Kenapa nanya gitu sayang?" akhirnya Albert angkat bicara

"Mungkin dia ngarep kalau tetangganya itu cogan kali pa" joshua menimpali

"Cogan?? Nama orang ya?"

"Cowok ganteng pa,,!!" metha dan joshua gemas dengan kekolotan kepala keluarga yang satu ini

"Ihh,, papa mesti belajar bahasa itu dari adek kesayang..aduduh duh" ucapan joshua terpotong dengan aksi cubitan dari azura

"Kamu ngapain sih dek, sakit tau" joshua membela diri dengan wajah yang dibuat-buat cemberut

"Sudah sudah. Lanjutkan dulu makannya nantik mama kalian ngambek lagi" timpal albert menengahi

Setelah ucapan albert tersebut mereka mulai fokus kembali dengan makanan tapi tidak dengan azura yang masih sibuk dengan pikiran atau yang ia anggap itu sebagai imajinasinya.

"Azura sebaiknya kamu tidak membuat masalah lagi di sekolah barumu nanti"

"Iya papa ku sayang, tapi kan mereka tuh yang deketin azura mulu. Azura mah bosan juga dengan orang itu itu aja"

"No honey, kalau kamu nggak tebar pesona mereka juga nggak kan kayak gitu" ucap metha dengan santainya

"Nggak tebar pun juga pada terpesona kali ma,, kan emang dari mama azura tercinta kecantikan ini didapat"

"Mulai deh keluar kata-kata manisnya" balas joshua jijik dengar kata-kata adik kesayangannya

"Pa, ma, bang, azura balik ke kamar dulu ya. Ni udah habis kok makanannya"

Azura pergi menuju kamarnya, ia pergi bukan untuk memastikan kejadian tadi tapi untuk istirahat karena memang melelahkan pindah rumah ini. Sampai dikamar azura langsung tertidur.

------------------------------------------------------

"Mama,,,.!!! Kenapa azura nggak dibangunin,,??!!" dengan secepat kilat azura memakai pakaiannya

Sesampai dimeja makan, mereka telah bersiap makan. Melihat itu membuat azura jengkel. "Pa, ma, bang, kok nggk ada yang bangunin azura sih, kan azura jadi telat nih"

"Kamu udah di bangunin tapi tetap nggk bangun-bangun tau" jawab joshua disela-sela srapannya

"Ihh,,.. abang,,.. Pokoknya abang harus antar azura kesekolah. TITIK!"

"Iya bawel, habisin dulu sarapannya"

"Siap bos!" canda azura disertai cengirannya.

Selesai sarapan azura langsung pergi bersama joshua menggunakan mobil ferrari milik joshua. Selama diperjalanan tidak banyak yang dibicarakan selain perdebatan yang tidak penting.
Sesampai di gerbang sekolah azura turun dengan santainya tanpa memperdulikan lirikan iri dari orang-orang dan ketika ia dipeluk oleh joshua.

Azura sudah biasa dengan lirikan tersebut entah itu berupa iri, kagum, jijik, kepo, atau nggak peduli sama sekali.

Bukannya azura merasa kepedean tapi ia yakin kalau lirikan itu ditujukan pada dirinya yang bisa dikatakan berparas cantik ala blasteran, tinggi semampai dengan kaki jenjang yang menambah kesan tinggi, rambut panjang yang rada-rada pirang, mata bulat nan besar yang bewarna coklat terang, dan tidak lupa azura merupakan fashionnable tingkat tinggi, dipastikan semua laki-laki akan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Atau karena abang tersayangnya joshua yang ikut keluar mobil dan memberikan pelukan hangat kepada azura. Siapapun yang melihat pasti akan menduga bahwa mereka berpacaran.

Mengapa tidak, joshua sama seperti azura memiliki wajah blasteran dan sangat tampan dengan hidung mancung, rambut hitam mengikilat meniru rambut metha, memiliki tubuh tinggi tegap siapapun yang melihat joshua pasti ingin sekali di peluk, seperti yang dilakukannya sekarang pada azura.

Atau karena mereka baru saja keluar dari ferrari hitam mengkilap yang dapat menyilaukan mata.

Apapun itu azura tidak peduli, karena memang seharusnya begitu. Dengan kesal azura melepas pelukan abangnya, "abang tidak sengaja memeluk ku agar aku dijauhi oleh calon teman-temanku kan"

"Hah,, adik ku sayang, bukankah aku biasanya juga memeluk sebelum kau pergi sekolah?? Ayolah kemana adik manisku yang dulu", ucap joshua sambil mengacak rambut adiknya

"Hentikan bang,, kau merusak tatanan rambut adik cantik mu ini", azura kesal jika itu sudah menyangkut dengan penampilan. "Yasudah bang, azura mau masuk dulu, bye abang ganteng"

"Bye adik cantik ku,,, jangan lupa temui kepsek dulu"setelah itu joshua pergi memacu mobilnya pergi meninggalkan sekolah tersebut.

"Dasar abang bawel" cibir azura selepas joshua pergi. azura langsung melangkah ke sekolah barunya melewati gerbang yang bertuliskan SMA AKASIA.

Baiklah saatnya keruang kepsek, ketika azura melewati koridor, tiba-tiba....

*bugh* (anggap aja suara tubrukan)

"Awww,, sakit banget" ucap azura yang saat ini sudah terduduk dilantai

"Kamu nggak apa-apa??" suara nan maskulin terdengar ditelinga azura

*********************************

Baiklah mari kita cukupkan disini..
Cukup melelahkan juga mengetik cerita (>_<)
Tolong beri dukungan yang banyak ya~~ (ngarep)

#Salam hangat ({}) zulfa

Casual HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang