ENAM

19 3 0
                                    

AZURA POV

"Dasar bodoh"

Apa?? Tadi aku ngga salah dengar kan? Dia? Bilang aku bodoh??

Dengan kesal ku injak kaki nya yg berhasil membuat dia meringis tapi ditahannya.

Hahah.. Rasakan siapa suruh mengatai ku bodoh, ucap ku dalam hati sambil mencibir kepadanya.

Setelah aksi ku itu, aku langsung mengfokuskan pandangan ku kedepan, atau bisa dibilang kupaksakan. Harus ku lakukan karena pandang tajam yg menusuk nusuk ku. Dari lirikan ku sudah dipastikan bahwa tu cowo sedang menatap ku dg amarah nya.

Hei aku ini anak yg baik ya. Hanya saja jika diganggu baru tau rasa.

Akhirnya jam pelajaran bahasa indonesia ku ikuti dg fokus. Ya walaupun agak risih juga karena tu cowo tetap melihat ku dg tajam. Kalau ibarat pisau nih, udah kayak pisau baru, baru diasah maksudnya kan tajam tuh.
Pertukaran jam pelajaran, dari bahasa tukar ke matematika. Kabar gembira datang, buk dianti ada urusan mendadak jadi jam pelajarannya kosong. Baru saja aku ingin memanggil lia dan jessi tiba-tiba dipotong oleh si ketua.

"Panggil gih teman-teman kamu" ucapnya sambil merapikan meja nya

Tanpa di panggil pun mereka udah pada ngumpul di meja ku. Aku langsung melirik ke dia, dg isyarat tanpa dipanggil mereka datang kan itu yg namanya teman.

Lalu tiba-tiba datang seorang cowo dg rambut hitam pekat, wajah lumayan lah, ehh hampir rada rada bg jos nih, pikir ku asal.

"Hei... Kenalin Alvino Putra, biasa di panggil alvin, vino. Tapi sukanya vino sih" ucap vino sambil ngulurin tangannya. Dan aku pun menjabat tanganya. Imut, manis, aduhh kayaknya ni cowo baik baik deh. Pikir ku sambil senyum kepadanya dan dia juga membalas. Omg,.,..!!! Teriak ku dalam hati, habis senyumnya termasuk kategori manis sih.

"Oya aku mau nanya, kapan nih mau buat tugas kelompoknya? Mumpung jam kosong bisa dirundingin dulu" ucap vino. Aduhh suaranya gentle jugaa. Upss pikiran ku ngaco deh.

Ehh tadi vino bilang apa? Tugas kelompok? Kan ada lima orang, mana yg satu lagi? Ngilang nih?

Tanpa sadar aku memutar mutar kepala ku mencari sosok yg satu lagi. Tapi tidak ada, karena entah satu pemikiran mereka soalnya teman-teman yg lain juga berkumpul membahas tugas biologi dari pak abrar. Rajin juga ya mereka.

"Ehh bukannya satu kelompok lima orang ya? Mana yg satu lagi" ucap ku.
Yang lain hanya dibuat melongo. Oke, apa aku kali ini salah tanya? Masa sih segitunya banget ekspresi mereka.

"Serius nih zura?" tanya jessi dg tanpang melongo nya. Bisa dihentikan ngga sih. Lagian nama ku azura, buka zura.
Aku hanya mengangkat bahu. Lalu tiba-tiba mereka tertawa. Semuanya, bahkan vino pun ikutan.

"Hahaha,, azura kamu lucu sekali"

"Haha iya, apakah itu lelucon terbaru,??"

"Hei azura si anak baru,,hah,, haha,, kamu lucu" ucap vino disela sela ketawanya.

Ada apa sih? Ga ngerti deh. Ini maksudnya apa? Kan aku ngga salah ngomong.
Tiba-tiba cowo yg di samping ku ngomong, terdengar nyindir sih

"Hentikan kebodohan mu itu" ucapnya sambil melipat tangannya didada. Sok banget.

"Hahha,, hah, hah, zura kamu lucu sekali" ucap jessi sambil megangang perutnya.

"Hah,, azura, kamu lupa kalau yg disamping mu itu anggota kelompok kita. Masa sama ketua aja ngga tau, lgian udah dibilang kn,," jelas lia sambil menghapus air matanya.
Sumpah ya, mereka ketawanya berlebihan banget sih.

Casual HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang