Dua

51 6 1
                                    

*bugh* (anggap aja suara tubrukan)

"Awww,, sakit banget" ucap azura yang saat ini sudah terduduk dilantai

"Kamu nggak apa-apa??" suara nan maskulin terdengar ditelinga azura.

Saat itu lah dimulai segalanya.

Azura masih terduduk dengan mata yang masih menatap cowok itu. Oh yang benar saja baru sebentar ini aku masuk SMA yang baru ini tapi aku udah sial karena cowok ini. Umpat azura dalam hati tetapi tetap menatap cowok itu

"Sudah puas mandangin aku??" ucap cowok itu dengan santai

"Ihh.. Apaan sih rese' banget. Kamu jalan ngga pakai mata apa!" balas azura kesal dengan ungkapan cowok tadi

"Hah.? Jalan itu pakai kaki tau, dasar cewek bodoh"

"Apa?? Bodoh??.. Kamu yang bodoh main nabrak orang aja, atau jangan-jangan kamu sengaja biar bisa kenalan dan ngobrol dengan ku kan" balas azura tak mau kalah

"Demi apa? Aku ada urusan yang lebih penting dari pada mengobrol dengan mu. Dan ku rasa kamu tipe yang over pede banget, dan satu lagi bisa minggir ngga,, ngalang jalan tau" cowo itu pun berlalu meninggalkan azura yang masih bengong dengan penuturan cowok itu.

Yang benar saja, bagaimana mungkin ada cowok sebegitu menyebalkan seperti dia ditambah lagi aku dikatakan over pede?? Oh apakah dia rabun bagaimana dia tidak menyadari azura nan cantik ini dan bukannya menolong malah mengejek diriku bahkan mengatai aku BODOH?? Oh baiklah akan kuperlihatkan siapa yang sebenarnya bodoh, ungkap azura yang berjalan dengan kesalnya ke kantor kepsek.

Setiba di depan pintu kepsek, azura mengetuk dengan sopan takut jika ia menggagu.

"Masuklah azura" jawab orang didalam ruangan tersebut.

Apa? Bagaimana orang tersebut mengetahui namanya? Apa ada cctv? Atau kepseknya ini seorang peramal?ah sudahlah aku masuk saja, azura pun masuk

"Permisi pak, saya murid ba..... Om Johan..!!" pekik azura setelah menyadari bahwa kepsek barunya adalah adik ibunya, om kesayangannya.

"Tidak perlu berteriak azura, apa kamu ingin memecahkan gendang telinga om"

"Jadi om kepsek disini? kepsek SMA AKASIA?? Gimana bisa om? Pantas saja bang joshua nyuruh langsung keruang kepsek"

"Tenang azura,,tanyakan satu-satu saja ya. Tentu saja om menjadi kepsek disini, apa metha dan albert tidak memberitahukannya? Sekolah ini merupakan milik keluarga metha dan om, jadi wajar saja kan" jawab johan menjelaskan

Azura hanya ber-oo ria. Saat itu juga johan menceritakan sejarah sekolah itu mulai dari pembangunan yang dibangun oleh kakek dari ibunya sampai om johan menjadi kepsek. Tidak ada yang luput selain siapa saja yang ikut mendanai pembangunan tersebut, karena azura merasa itu tidak terlalu penting.

"Om azura ditempatkan dikelas mana?? Kelas yang unggul kan?!" ungkap azura dengan pede nya. Tidak dipungkiri kalau azura itu memang murid yang pintar, hampir semua pelajaran dikuasainya.

"Dasar ponakan sombong, emangnya kamu sanggup masuk kelas unggul disini. Ini sekolah unggulan loh" ejek johan

"Om kayak ngga tau azura aja malahan om harus bangga dong bisa memiliki murid seperti azura. Udah baik, pintar, cantik lagi" oceh azura mengenai dirinya lagi

Casual HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang