Tiga

36 4 0
                                    

"Kamu..Si over pede " Ucap cowo itu dengan santainya tetapi tangannya menunjuk nunjuk ke wajah azura

Azura hanya bisa tersenyum karena ia yakin jika ia mengeluarkan cengiran maka cowok aneh di depannya ini akan mengatakan dia bodoh atau bahkan aneh.

"Jadi kalian sudah saling kenal?" ucap pak abrar mengagetkan mereka berdua sedang yang lain hanya dibuat bengong oleh mereka.

"Baguslah kalian saling mengenal. Sepertinya buk dianti tidak salah dalam mengatur tempat duduk" ucap pak abrar disertai anggukan murid yang lain.

Oh god,, apa lagi ini, masa tadi kesialan dikoridor ngikutnya sampai ke kelas, tanpa sadar azura menepuk keningnya sebagai pelampiasan.

Saat jam pelajaran pak abrar mereka berdua tetap diam seakan mereka tidak terjadi masalah apapun sebelumnya. Bahkan azura merasa bahwa ia tidak memiliki teman sebangku begitu juga yang dilakukan sang cowok.

Lama sudah menanti akhirnya bel istirahat berbunyi dan berakhir sudah pelajaran pak abrar. Karena azura masih baru jadi ia hanya menyiapkan beberapa buku tulis dan terpaksa harus banyak mencatat saat ini. Sebelum pak abrar keluar dengan semangat dia berkata "ketua kelas.! Mari ikut bapak ke ruang guru, ada tugas yang harus kamu bagikan kepada teman-teman mu" dengan tegas berkata dan dengan cepat pak abrar pergi diikuti cowo itu.

"Ahhh.. Tugas lagi..!!" ucap murid dikelas itu serentak. Azura dibuat bengong dengan kejadian itu. Dan tanpa ragu azura mencoba bertanya pada cewek yang duduk di depannya.

"Permisi,, kenapa mereka semua mengeluh?" tanya azura dengan sangat sopan, bahkan azura sendiri tidak yakin dengan ucapannya yang terbilang sangat formal.

Cewek itu berbalik dan beberapa saat azura cukup terpana dengan wajah cewe di depannya yang putih mulus yg khas akan asia. Rambut sebahu yang coklat serta mata yang coklat gelap, azura yakin cewe yang didepanya ini sangat kalem

"Tidak usah kaku, Azura kan?? kenalin aku jessi, Jessi Willona. Aku blasteran asia sana. Semoga kita bisa berteman" sapa jessi sambil mengulurkan tangannya. Mereka langsung jabatan tangan dan azura merasa dia dan jessi akan jadi teman yang akrab.

"Hai jessi,, tentu aku akan senang berteman dengang mu" ucap azura disertai senyuman nya

"Ngomong ngomong kamu belum jawab pertanyaan ku jessi, kenapa anak dikelas ini mengeluh ketika diberikan tugas??"

"Oh maafkan aku, jadi begini pak abrar itu suka skali memberikan kita tugas, tugasnya pun tidak sedikit bahkan sudah seperti anak kuliahan saja. Ditambah lagi tugasnya selalu saja harus berkelompok, itu sangat menyusahkan"

Azura mengangguk angguk paham dengan penuturan jessi lalu dipotong oleh cewe yang datang tiba-tiba.

"Jangan tertipu dengan penampilannya dia itu sangat cerewet, jika kamu mengajaknya bicara, usahakan bisa membuatnya untuk berhenti bicara" ucap cewe yang baru datang dan langsung menyeret kursinya, karena dia duduk disebelah azura.

Cewe yang baru datang ini terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang dipakainya serta rambut hitam yang dikepang satu yang membuat kesan simple pada dirinya, ditambah wajah yang benar benar menggambarkan bahwa dirinya bukan lagi seorang anak anak.

"Perkenalkan aku lia, Lia Andini. Cukup sederhana dan mudah untuk diingat kan. Dan maafkan teman ku yang satu ini karena sudah menyusahkan mu. Dan mari berteman"

Casual HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang