"Ehmm Famela, apa gue boleh nanya?" Kata Fadil memecahkan keheningan, tiga pasang mata langsung menyorot kearah Fadil
"Iya mau tanya apa?" Tanya Famela
"Lu pindahan dari mana?"
"Oh nanya itu ya, gue sama Echa pindahan dari Aussi. Iya kan Echa?" Jawab Famela sambil mengedipkan mata kanannya ke arah Echa
"Iya kita pindahan dari Aussi." Jawab Echa
"Oh dari Aussi yaa. Terus cowo idaman lu itu kayak gimana sih?" Tanya Fadil kepada Famela
"Kenapa nanya tentang itu?"
"Yaa gapapa gue cuma mau tau aja." Jawab Fadil"Cowo idaman gue yaa? Kayak gimana? Ehmm mungkin yang bisa care sama gue?" Kata Famela
"Itu aja?" Tanya Fadil
"Mungkin iya." Jawab Famela
"Kalau cewe idaman lu kayak gimana?" Tanya Famela sambil menggulung spagetti yang ada di depan matanya dan memasukannya ke dalam mulut nya
"Kayak lu." Jawaban Fadil membuat teman-teman satu meja nya melotot dan tersedak oleh makannya
"Gila apa nih orang frontal banget." Kata Mike dengan nada kecil seperti berbisikHuk huk huk
"Eh Famela nih minum dulu." Kata Echa sambil mengambil minum dan memberikan ke Famela
"Gimana udah enakan?" Tanya Echa
"Udah kok." Jawab Famela"Fadil lu gimana sih? Kalau bercanda itu liat-liat dong dia itu lagi ngapain. Nanti anak orang mati lu mau tanggung jawab?" Kata Mike marah-marah
"Eh lu kalau ngomong yang bener njir, itu juga gue gak bercanda kok." Jawab Fadil
"Udah lah lupain aja." Kata Echa
"Hujan nya udah reda kita balik aja yuk." Lanjut Famela"Yaudah yuk kita balik." Kata Echa
"Mba minta bon nya." Kata Famela dan waitrees memberikan bon nya kepada Famela. Saat Famela ingin membayar nya, Mike sudah memberikan uangnya kepada mba waitress.
"Makasih." Kata Famela sambil menarik tangan Echa dan keluar dari cafe tersebut."Lu mau pulang naik apa?" Tanya Fadil
"Taxi." Jawab Famela singkat, kemudian memberhentikan taxi yang lewat dan masuk ke dalam nya.~Famela Pov~
Cowo idaman? Pertanyaan itu masih terngiang di kepala gue. Cowo idaman? Gak akan ada yang bisa ngegangiin dia, gak akan ada yang bisa. Bahkan semua cowo belum tentu ada yang bisa ngegantiinnya.
"Famela!" Panggil Echa dengan nada kesal
"Haah? Kenapa?" Jawab gue
"Lu itu kenapa sih? Bengong aja, terus lu kenapa gak mau balik sama mereka?" Tanya Echa
"Gapapa mood gue lagi gak bagus aja." Jawab gue
"Tentang idaman cowo lo kan? Terus mood lu itu langsung berubah. Iya kan?" Tanya Echa dengan nada kesal.Dan saat dia bilang klo mood gue berubah karna tentang cowo idaman, gue diem aja sampe dia kelar ngomongnya.
"Lu kenapa sih? Kayak gak ada cowo selain dia aja sih. Lu itu juga udah gak bisa ngedapetin dia lagi, bahkan lu mengharap dia aja itu udah gak bisa lagi Famela." Lanjut Echa
"Echa udah yaa stop, gak usah dilanjutin lagi. Plis jangan bikin gue emosi karna hal ini ya!"Kenapa sih Echa itu gak ngertiin perasaan gue, emangnya move on dari orang yang kita sayang segampang ngebalik telapak tangan apa? Dia juga udah tau apa masalah nya, tapi kenapa dia ungkit-ungkit lagi masalah ini? Gue udah berusaha keras untuk ngelupain masalah itu, tapi apa? Sekarang malah diungkit-ungkit lagi. Entah lah sekarang dia lagi bercuap-cuap apa, gue sih gak mau dengerin dia bercuap-cuap tentang masalah yang pernah masuk ke dalam kehidupan gue. Lebih baik gue dengerin lagu pake handshet daan tidur sebelum sampai di rumah.
~Echa Pov~
Iiih Famela itu nyebelin banget sih, gue udah ngomong panjang di kali lebar. Dia malah tidur malah pake handshet, nih anak bener-bener deh nyebelin banget.
"Maaf dek ini sudah sampai di tujuan." Kata bapak yang membawa taxi
"Oh iya pak ini uangnya, kembaliannya ambil aja." Kata gue sambil memberikan uang"Famela bangun udah sampe, lu gak mau turun?" Tanya gue sambil mengguncangkan badan nya.
"Hhmm"
"Ayo cepet turun udah nyampe, nanti gue tinggal nih."
"Iya iya bentar." Katanya sambil membenarkan rambutnya yang agak berantakan.
"Ayo." LanjutnyaGue dan Famela masuk ke dalam rumah, gue sama dia udah bisa di bilang satu rumah. Karna orang tua gue sama dia sering pergi untuk menjalankan bisnisnya, jadi gue lah yang mengalah untuk pindah ke rumahnya. Dia gak mau pindah ke rumah gue karna katanya banyak kenangan yang tersimpan di rumah ini, jadi gue lah yang mengalah untuk pindah ke rumah nya dan gue juga sekamar sama dia. Katanya sih dia takut sendirian di kamar, karna cuma ada pembantu, penjaga rumah dan tukang kebun di rumah sebesar ini. Jadi jangan heran kalau dia takut kalau tidur sendiri di lantai 2
"Hufft capek." Katanya sambil menjatuhkan badannya ke kasur dan baru memejamkan matanya
"Eeh mandi dulu baru tidur." Kata gue sambil melempar bantal ke arahnya
"Nanti aja sih orang masih keringetan juga, nanti jadi panuan kalau masih keringetan terus mandi." Katanya sambil ngedumel karna di lempar bantalDan gue pun langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang lengket karna debu seharian menempel di tubuh
##
Salam
Pammel💕
![](https://img.wattpad.com/cover/69328475-288-k665671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not About Love
Teen FictionKalau kalian kepo dengan cerita ini, pliss kalian baca lebih lanjut yaa cerita ini sampai nanti tamat dan yang terutama jangan lupa untuk menambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian yaah. Dan aku tidak lelah untuk mengingatkan kalian untuk tinggal...