"Mela."
"Hmm." Jawabnya singkat
"Lu itu sebenernya laper atau doyan sih?"
"Umm gu-e i-u laa-p-r taa-u""Ya tapi gak segitu nya juga kali Mel. Liat tuh ada saos di bibir lu."
"Eh dimananya? Di sebelah sini?" Kata nya sambil mencoba membersihkan mulutnya, tapi hasilnya tetep aja nihil.
"Dimana nya Mike?" Tanya nya lagiKarna dia kelamaan akhirnya gue ambil tissue dan membersihkan saos yang ada di bibir nya.
Tanpa sengaja mata gue dan dia bertabrakan, gue baru menyadari kalau dia mempunyai iris mata berwarna coklat gelap . Tapi,, sebentar deh. Gue menemukan sesuatu di matanya, rasa kecewa. Dia berusaha untuk menyembunyikan kekecewaan itu dari siapapun, tapi saat ini gue bisa ngeliat nya dengan jelas di mata nya.
Ntah kekecewaan itu asalnya dari mana, ntah dari keluarganya, orang yang dia sayangi atau dari orang yang benar - benar dekat dengannya.
Dia pun langsung memutus kan kontak mata antara kita.
"Makasih." Kata nya sambil melanjutkan makannya.Seketika kami terhanyut dalam keheningan. Gak ada di antara gue dan dia yang ingin angkat bicara. Sebenar nya gue mau nanya sama dia tentang apa yang tadi gue liat di mata nya, tapi sepertinya waktunya sedang tidak tepat. Akhirnya gue yang angkat bicara terlebih dahulu.
"Mela."
"Iya." Katanya masih debgan sibuk dengan makanannya.
"Gue mau nanya boleh?"
"Yaella Mike, kalau mau nanya ya tanya aja. Emangnya lu mau nanya apaan?" Tanya nya balik"Gue mau nanya tentang Echa sama tentang lu."
"Oh boleh kok boleh, apa lagi kalau lu nanya tentang Echa."
"Tapi bukannya gue mau membandingkan kalian berdua ya, gue cuma mau tau aja. Kalian tinggal serumah kan?"
"Iya.""Kalian kok bisa sih serumah?"
"Oh tentang itu." Kata sambil memasukkan gulungan spagetti ke dalam mulutnya"Jadi sebenernya gue sama Echa itu dulu nya satu SD di daerah Malang, kita pas SD juga deket. Terus pas gue SMP, gue pindah ke Aussi karena tuntutan kerja bonyok gue. Dan ternyata Echa juga pindah ke Aussi dan satu sekolah lagi sama gue, sebelumnya gue gak tau kalau dia juga bakalan pindah. Ternyata alasannya dia pindah ke Aussi itu sama kayak gue. Waktu itu ada acara anniversery gitu, gue gak tau itu anniversery apaan. Keluarga gue ikut semua, disana gue ketemu sama keluarganya Echa. Ternyata bonyok gue sama bonyoknya Echa itu kerja sama untuk memajukan bisnis mereka. Akhirnya gue sering nginep di rumah Echa atau gak Echa nginep di rumah gue. Karna gue sama Echa kangen keadaan di Indonesia, gue berniat untuk balik lagi. Tapi gue sama dia milih untuk tinggal di Jakarta saat kita SMA nanti, awalnya kita gak di izinin untuk balik ke Indonesia. Jadi gue sama Echa SMA di Ausssi selama setahun. Kita terus coba membujuk ortu kita, alhasil kita berhasil untuk membujuk ortu kita masing - masing." Dia mengambil jeda untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Kita cari rumah yang nantinya kita tempati di website dan ortu kita juga ngebantu kita cari rumah lewat rekan - rekannya dan ortu kita menemukan tempat yang cocok untuk kita tempati, mereka juga udah siapin supir, pembantu dan lain - lain untuk membantu kita nantinya. Setelah semua nya udah beres kita ke Jakarta dan selama setengah tahun kita privat di rumah. Sebelum kita ke Jakarta ortu kita bilang, mereka akan berkunjung ke Jakarta saat mereka gak ada pekerjaan untuk menemui kita. Gitu." Jelasnya.
"Oh jadi intinya lu sama dia itu udah temenan dari kecil, terus gak pernah kepisah gitu? Berasa kayak bayi kembar yang tak terpisahkan wkwk"
"Iya bayi kembar yang beda wajah, beda sifat, beda penampilan dan beda orang tua. Puas "
"Yaella neng gitu aja ngambek. Ntar cantiknya ilang loh wkwk."
"Bodo amat mau cantiknya ilang atau gak, gak peduli."
"Iya deh iya maaf udah bilang lu anak kembar sama Echa dan lu cerita panjang kali lebar kali tinggi malah gua ketawain, maaf ya." Kata gue berusaha mengembalikan mood nya
"Hmm."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not About Love
Teen FictionKalau kalian kepo dengan cerita ini, pliss kalian baca lebih lanjut yaa cerita ini sampai nanti tamat dan yang terutama jangan lupa untuk menambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian yaah. Dan aku tidak lelah untuk mengingatkan kalian untuk tinggal...