Chapter 3

1.1K 103 13
                                    

     "Saya mempunyai rencana yang prosentase keberhasilannya lebih besar hanya jika Seunghyun hyung tidak tahu kalau saya tidak akan sembuh, dan kalau dia mengusulkan operasi untuk menyembuhkan saya."

     "Apa itu?" tanya Yunho, dahinya berkerut mendengar ucapan Kris.

*

Selanjutnya

     Yunho menghampiri Seunghyun yang berdiri di depan ruang IGD, dia tersenyum ramah.

     "Kondisinya sedikit membaik untuk saat ini. Dia akan dipindahkan ke ruang rawat. Bisa ikut ke ruangan saya sebentar?" tanya Yunho.

     Seunghyun mengangguk dan mengikuti Yunho. Mereka sampai di ruangan Yunho yang juga berada di lantai 1. Yunho mempersilakan Seunghyun duduk dan mulai bersiap menjelaskan kondisi Kris, tentu saja dengan menghilangkan sebagian keterangan. Setelah debat yang cukup lama dengan Kris -- Yunho tidak langsung setuju bahkan setelah Kris membeberkan rencana sebenarnya -- akhirnya Yunho mengalah.

     "Seunghyun-ssi?" tanya Yunho memastikan.

     "Ye," jawab Seunghyun.

     "Apa yang terjadi padanya sebelum dia pingsan?"

     "Semalam dia mengeluh sakit. Lalu dia pingsan, sampai tadi pagi kurasa dia belum sadar."

     "Pusing?"

     "Entahlah. Dia hanya sempat berkata 'Sakit hyung' sebelum pingsan," Seunghyun terlihat berpikir dan mengingat - ingat. "Tapi sepertinya memang bagian kepalanya yang sakit. Dia sempat menjambak rambutnya sebelum pingsan."

     Yunho mengangguk, tersenyum kecil, "Lain kali jangan biarkan dia menjambak rambutnya ya," ujarnya dengan nada setengah bercanda, mencoba mencairkan suasana. Tangan Yunho meraih buku data pasiennya, mencari data Kris disana.

     "Iya, saya sudah melarangnya," sahut Seunghyun sambil ikut tersenyum.

     Sekali lagi Yunho mengangguk, dia sudah menemukan data Kris sekarang, dia membaca data itu sekilas. Sebenarnya tanpa membacanya pun dia masih sangat hafal apa yang terjadi pada Kris, mengingat Kris baru divonis kemarin.

     "Kris Choi ya? Dia menderita pendarahan epidural di otaknya, tepatnya di kepala bagian belakang. Saya rasa penyebabnya adalah kecelakaan yang terjadi sekitar sebulan lalu, saya ingat itu karena saya yang menangani dongsaeng kalian saat itu, Taeyong maksud saya. Seingat saya saat itu dia mendapat beberapa luka lecet dan sempat mengaku kepalanya terbentur, seoranh perawat sempat berkata bahwa kepalanya memar tapi dia menolak diperiksa lebih lanjut karena Taeyong terluka parah," Yunho melihat ke arah Seunghyun yang tampak terkejut.

     Tentu saja Seunghyun terkejut, dia tidak tahu kalau kepala Kris memar dan dia menolak diperiksa lebih lanjut. Yang Seunghyun tahu, Kris bilang dia sempat terbentur dan hanya mendapat luka - luka kecil. Tapi Kris bilang dia baik - baik saja.

     "Kemarin Kris sudah kesini, temannya yang membawanya kesini karena dia pingsan. Kami sudah melakukan CT Scan dan hasil pemeriksaannya sudah disimpan sendiri olehnya. Saya rasa anda bisa memintanya pada Kris kalau ingin melihatnya. Ada yang ingin anda tanyakan?"

     "Pendarahan di kepala itu berbahaya?" tanya Seunghyun, dia masih berusaha menguasai diri dari rasa kagetnya.

     Yunho mengangguk gamang, ini bagian yang dia benci. Sepertinya dia harus mulai berbohong saat ini.

     "Tergantung seberapa parah pendarahan itu terjadi. Ada yang tidak memerlukan pembedahan, ada yang memerlukan pembedahan karena harus mengeluarkan darah yang menggumpal. Ada yang bahkan tidak dapat tertolong dengan jalan apapun karena sudah terlalu parah," jelas Yunho, "seperti Kris," lanjutnya dalam hati.

KRIS, Our 'Angel' Brother (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang