"Emm, Kris. Dokter tadi melakukan test padamu. Dan hasilnya..."
Selanjutnya...
Kris pov
"Hasilnya apa?" tanyaku.
"Kau mengalami pendarahan epidural di kepalamu Kris. Darahnya menyebar cukup luas. Kris, kecelakaan itu."
Aku tertegun mendengar ucapan Himchan. Pendarahan di kepala? Pendarahan otak? Kupikir aku baik - baik saja saat itu, aku bahkan mengabaikan saran dokter dan perawat yang memintaku melakukan CT Scan. Aku hanya fokus pada kondisi Taeyong, karena aku baik - baik saja. Ya, kurasa aku baik - baik saja.
"Dokter bilang sebenarnya hematoma jenis ini memiliki prosentase kesembuhan yang baik bila cepat ditangani. Meskipun tingkat kesembuhan tetap tergantung pada parah tidaknya pendarahan yang pasien alami. Hal terburuk yang dapat terjadi, jika pendarahan ini parah maka bisa menyebabkan koma bahkan kematian. Ada pasien yang hanya mampu bertahan dalam hitungan hari. Pendarahanmu termasuk parah Kris, sayangnya kau terlambat menyadarinya. Dia juga bilang kau luar biasa karena bisa bertahan sejauh ini Kris, satu bulan lebih."
Himchan menyodorkan selembar map cokelat kepadaku. Aku meraihnya, mengeluarkan gambar hasil CT Scan dan surat keterangan dari dokter.
"Apalagi yang dokter katakan?" tanyaku, mataku mengamati kertas dan foto di tanganku.
"Dokter meminta maaf..."
Aku menoleh menatap Himchan yang menggantungkan kalimatnya, tapi tatapan matanya tidak fokus kepadaku, dia menatap map yang kuletakkan di sampingku.
"Pihak medis tidak dapat melakukan apa - apa untukmu Kris."
Hatiku mencelos mendengarnya, tapi aku tetap memaksakan senyum di bibirku. Penjelasan Himchan memang sedikit membingungkan, terlebih dia mengatakannya dengan gelisah. Tapi aku mengerti apa maksudnya. Aku akan mati. Itu sudah pasti, hanya menghitung waktu saja. Tapi aku bersyukur setidaknya aku salah satu yang dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama, seperti yang Himchan katakan tadi. Aku memang beberapa kali merasa pusing akhir - akhir ini. Sekarang aku tahu penyebabnya bukan karena kelelahan seperti yang kuduga. Tapi tunggu, kalau aku mati berarti...
"Hime, temani aku menemui dokter spesialis mata."
Kris pov end
*
Sudah beberapa jam Kris dan Himchan berada di rumah sakit. Saat ini Kris hanya menunggu dokter yang memeriksa hasil test matanya. Beruntung Himchan membawanya ke rumah sakit yang sama dengan rumah sakit tempat Taeyong dirawat beberapa hari lalu. Bahkan dokter yang menanganinya tadi masih ingat padanya. Baik itu dokter yang pertama kali menangani Taeyong saat kecelakaan -- yang kebetulan juga dokter yang mananganinya saat Himchan membawanya kemari --, maupun dokter yang bertanggung jawab pada Taeyong sejak dia dinyatakan buta.
Seorang dokter memasuki ruangan dan menghampiri mereka berdua. Park Jungsoo, dokter spesialis mata yang menangani Taeyong. Di tangannya terdapat sebuah amplop putih yang berisi laporan hasil test Kris. Dia menyodorkan amplop itu pada Kris.
"Hasilnya benar - benar mencengangkan," Jungsoo tersenyum lembut, dia menghempaskan tubuhnya di kursi yang ada di depan Kris dan Himchan.
"Bagaimana?" tanya Kris, tangannya tetap bergerak mengeluarkan isi amplop itu.
"Prosentase kecocokannya 93%, sangat tinggi," jawab Jungsoo begitu melihat Kris mengeluarkan kertas itu. "Kemungkinan besar operasi akan berjalan lancar. Tapi, apa kau yakin Kris?"
Kris mengangguk mantap, "Tentu uisa. Lagipula saya sudah tahu kalau hidupku tidak lama lagi. Saya sudah mengatakannya pada anda tadi bahwa saya menderita hematoma epidural. Dan pendarahan di otak belakang saya sangat luas."
KAMU SEDANG MEMBACA
KRIS, Our 'Angel' Brother (Selesai)
Fiksi PenggemarCast : Kris Wu Yi Fan as Kris Choi Bigbang T.O.P as Choi Seunghyun NCT U Taeyong as Choi Taeyong Other Cast : DBSK U-know as Jung Yunho (uisa) SJ Leeteuk - Park Jungsoo (uisa) B.A.P Himchan as Kim Himchan (Kris's friend) Genre : General, Brothership...