LAMN chapt 9

3.6K 244 38
                                    

Author's PoV

Hari berikutnya Roni tetap mengantar Ziko berangkat ke kampus. Ia akan memantau Ziko untuk sementara ini, karna ia tak mau kekasihnya itu menerima hal yang tidak pantas lagi.

"Are you okay?" Roni memastikan kondisi Ziko pasca shock kemarin.

"I'm good, better than before," Ziko mengulas senyum untuk menenangkan Roni.

Mobil yang dikendarai Roni melaju membelah jalanan pagi ini. Sembari bersenandung kecil menghilangkan hawa sunyi diantara mereka. Mobil itu mulai memasuki pelataran parkir fakultas Ziko. Mereka turun dan berjalan kedalam gedung dengan was-was. Keadaan masih ramai seperti sebelum-sebelumnya.

"Wooyy!! Awas pada minggir! Si homo dateng tuh!" Untuk kedua kalinya Ziko dihina. Entah siapa yang meneriakinya.

Kemudian kerumunan didepan mereka membubarkan diri dan mempertontonkan gambar yang hampir sama seperti kemarin. Bahkan ada gambar Ziko dan Roni sedang berciuman. Pandangan merendahkan dan jijik terpancar dari orang-orang disekeliling mereka. Roni menghampiri mading, mencopot dan merobek gambar-gambar tersebut tanpa ampun. Ziko menatapnya sendu, bahkan airmatanya menetes tak tau malu.

'Ternyata mereka gay'

'Menjijikan'

'Homo'

'Pantes Ziko cantik, homo sih'

Cacian-cacian terdengar ditelinga Roni. Ia geram, ini pencemaran nama baik. Ia akan mengusut ini sampai tuntas.

"Sampe gue tau siapa yg nempel ini! Gue pastiin dia gak bakal hidup tenang!" Teriak Roni pada orang-orang yang memandangnya. "Gue gak main-main sama omongan gue! Camkan! Dan jangan pernah kalian hina Ziko! Pacar gue!"

"Emang kita pernah ganggu lo semua? Hah?!"

"Urusin hidup lo sendiri daripada hidup orang lain njing!"

Semua diam lalu pergi dari hadapan Roni. Membubarkan diri walau masih dengan gerutuan yang disengaja. Lalu Roni berbalik memghampiri kekasihnya, menggenggam tangannya dan menghampus airmata Ziko.

"Everything will be okay.." Bisik Roni menatap mata Ziko yang memerah. "Kamu mau tetap kuliah atau pulang aja?" tawar Roni.

"Aku mau kuliah aja," lirih Ziko.

"Kamu yakin?" Roni memastikan. Dan kekasihnya mengangguk tegas.

Maka hari ini akan menjadi hari terberat dan penuh cobaan bagi Ziko. Sepanjang hari ia masuk kelas, selalu saja ada ejekan yang dilontarkan oleh teman sekelas ataupun orang yang lewat didepannya. Hanya Toni teman satu-satunya yang mau menemani Ziko. Karna ia memang sejalan dengan Ziko.

Sebenarnya, apa untungnya bagi mereka yang hanya bisa mengejek dan merendahkan kaum gay?

Sebegitukah menjijikannya mereka? Mari berkaca, hubungan normal laki-laki dengan perempuan saja belum tentu bahagia dan langgeng. Banyak hubungan tidak sehat yang mereka lakukan. Bila sudah terjadi kesalahan (hamil), mereka (kaum laki-laki) akan meninggalkan mereka (kaum perempuan) begitu saja. Kemudian, satu generasi lahir dengan tak berdosa. Dan juga, anak itu juga salah satu penyebab populasi manusia meningkat. Sedangkan kaum gay, mereka tak bisa hamil dan memiliki keturunan. Banyak hubungan sesama jenis lebih langgeng dibandingkan hubungan normal. Bahkan, mereka bisa mengadopsi anak-anak hasil hubungan tak sehat mereka yang tak bertanggung jawab dan menekan angka kemiskinan di dunia.

Semua hanya berdasarkan oleh cinta. Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Cinta tumbuh dari pertama kali hati kita memilih hati orang yang dituju, entah laki-laki atau perempuan. Kalaupun kita bisa memilih, hati keduanya tak akan bisa terikat satu sama lain. Dan hanya akan berujung perpisahan.

Look at me now! (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang