LAMN chapt 11

2.4K 137 28
                                    

Author PoV

Baby Ziko calling..

Really?

Roni dengan secepatnya mengangkat telpon tersebut.

"Hal..-o"

"Shit!"

Sialnya saat hendak menyapa saja handphone miliknya sudah kehabisan baterai terlebih dahulu. Sekarang yang harus Roni lakukan adalah pergi ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Ziko.

Tanpa babibu ia langsung tancap gas melaju ke rumah sakit tempat Ziko dirawat. Saat ini Roni sudah berada di depan pintu kamar inap milik Ziko. Tapi ia masih belum berani masuk, didalam ada kedua orang tua Ziko. Jujur saja, ia masih belum berani bertemu mereka setelah kejadian ini. Huh! Roni berusaha menekan rasa takutnya dan mengetuk pintu kamar Ziko.

Tok tok tok!

"Ya silahkan masuk." jawab ayah Ziko.

Dengan segenap keberanian yang ia punya, Roni membuka pintu dan masuk. Sunyi. Dan mencekam. Ayah Ziko menatap Roni tajam.

"Kamu! Buat apa kamu kesini lagi?!" bentak Ayah Ziko.

"Saya ingin menjenguk Ziko om." jawab Roni tegas.

"Saya tidak suka anak saya jadi homo gara-gara kenal kamu!"

"Gara-gara kamu! Anak saya homo! Gara-gara kamu! Anak saya koma!"

"Kamu itu bawa pengaruh buruk buat anak saya!"

Lagi, terulang kembali caci maki yang dilontarkan ayah Ziko untuk Roni. Sedangkan istrinya hanya diam menatap tajam Roni yang menunduk. Mereka tak sadar, diruangan itu ada Ziko yang kebingungan karena ada acara bertengkar di depannya.

"Yah.." panggil Ziko kepada ayahnya. Beliau menoleh menatap lembut anaknya.

Benar, Ziko sudah sadar dari tidur panjangnya.

"Ayah sudah kenal Roni? Kenapa marah-marah?" tanya Ziko.

"Ayah tidak suka kamu berhubungan sama dia. Dia bawa pengaruh buruk, bikin kamu koma nak!"

"Roni baik kok yah, dia teman Ziko."

"Teman? Teman mengaku pacar? Begitu? Kamu mau berbohong kepada ayah?!" Sarkas nya.

"Maaf.." Ziko menunduk tak berani menatap ayahnya.

"Om, boleh saya berbicara berdua dengan Ziko? Saya mohon.." pinta Roni.

"Hanya sekali ini saja saya kasih kesempatan! Setelah itu jangan pernah bertemu anak saya! Karna saya akan membawa Ziko pulang ke Surabaya!" Final Ayah Ziko. Kedua orang tua itu kemudian keluar dari ruang kamar itu.

Ziko menatap Roni sendu. Begitupun sebaliknya, Roni menatap Ziko rindu.

"Ron.."

"Zik.."

Dengan perasaan yang membuncah Roni memeluk kekasihnya erat, sangat erat dan sarat akan emosi. "Aku rindu.." bisik Roni dalam pelukannya.

"Maafkan aku, aku akan menjelaskan semuanya tentang kesalahpahaman kemarin hingga membuatmu seperti ini." Roni melepas pelukannya dan memandang wajah Ziko sembari tangannya mengelus kepalanya pelan.

"Kalau begitu jelaskan dengan detail tanpa terlewatkan sedikitpun.." jawab Ziko tenang tanpa emosi.

Selanjutnya Roni memposisikan dirinya duduk di sebelah ranjang rumah sakit dan menceritakan semuanya. Di mulai dari pengintaiannya hingga menemukan Bima, mantan pacarnya yang menjadi dalang semua kejadian yang menimpa mereka. Tak lupa juga ia menceritakan bagian di mana dia dicium paksa oleh Bima yang menyebabkan salah paham. Ziko mendengar dengan seksama berusaha menahan emosi saat mengetahui dalang dibalik semua kekacauan selama ini.

"Kamu mau maafin aku kan?" tanya Roni.

"Tentu.." jawab Ziko tersenyum.

"Sayang.. Apa bener kamu mau pindah ke surabaya?" tanya Roni murung.

"Entahlah, tapi kayaknya ayah serius mau ajak aku pindah Ron. Aku gak mau pisah sama kamu!"

"Ayahmu galak Zik, aku takut minta restunya. Tadi aja aku dah dibentak-bentak."

"Ayah emang tegas gitu, terus kamu gak mau perjuangin hubungan kita?"

"Mau lah! Gini deh, kalau emang ayahmu serius ngajakin pindah kamu, ya gak apa apa..."

"Kok gak apa apa sih! Kamu.."

"Sebentar, aku kan belum selesai ngomong. Kamu cinta gak sama aku?" tanya Roni serius.

"Jelas lah!"

"Mau setia gak sama aku?"

"Maulah!"

"Oke, kalo gitu tungguin aku sampai sukses ya sayang. Gak lama kok, nanti kalau aku udah sukses, aku bakalan jemput kamu di surabaya." Janji Roni.

Ziko berderai air mata haru oleh pernyataan Roni tersebut. Ia mengangguki permintaan Roni tanpa pikir dua kali. Ia juga harus setia dan berjuang demi hubungan mereka, karna Ziko benar-benar mencintai Roni tanpa sebab.

"Tapi jangan lama-lama!" ngambek Ziko.

"Iya iya, paling sepuluh tahun lagi." goda Roni

"Iihh gila! Aku dah dijodohin kali sama ayah!"

Waktu itu mereka tertawa bahagia dengan saling menggoda. Kedua orang tua Ziko sempat mengintip, mereka senang putranya terlihat bahagia. Tapi, mereka tetap kekeuh akan memisahkan kedua insan tersebut karena hubungan tak lazim mereka.

Seminggu berlalu semenjak obrolan riang penuh rindu antara Ziko dan Roni. Hari ini, tepat dihari rabu, pukul satu siang, Ziko akan segera terbang kembali ke negaranya, surabaya. Sepasang mata menatap Ziko dari kejauhan di dalam bandara itu. Bukannya ia pengecut, sebelumnya ia berkali-kali datang ke rumah sakit untuk menemui Ziko. Namun berkali-kali pula ayah Ziko mengusir Roni.

Hanya dari kejauhan seperti inilah Roni bisa melepas rindu untuk menatap kekasihnya. Wajah Ziko mulai segar bugar tanda bahwa ia sudah sehat. Roni tersenyum pilu, airmatanya menetes begitu saja. Ingin ia mendekap Ziko sekali saja, namun selertinya itu sulit. Ayah Ziko selalu was-was disebelah anaknya.

To : Baby Ziko

'Aku ingin mendekapmu, mengecup bibirmu sebagai salam perpisahan kita. Kuharap kamu ngerti dengan keadaan ini. Tunggulah aku jangan sampai bosan❤

Send

Setelah itu, Roni melangkahkan kaki kembali pulang untuk sebuah rencana besar.

maaf sedikit ya. Gpp yg penting update.

21 juni 2017
Love,

Jule

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look at me now! (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang