Namaku Ferelya Septiana Nadeev, aku biasa dipanggil Erel. Aku lahir di kota Bandung, Kota yang sangat aku sukai karena terdapat bangunan-bangunan lama disini. Aku adalah mahasiswi psikologi yang baru saja diterima tahun ini.
Aku mempunyai seorang kakak laki-laki dan usia kita tidak berbeda jauh, umur ku dan abangku hanya berbeda 2 tahun dan saat ini dia adalah seorang mahasiswa bisnis semester 5 tetapi sayangnya kita beda kampus. Oh iya aku lupa kenalin nama abangku....nama dia adalah Fairel Juno Nadeev tapi abang ku biasanya dipanggil Arel. Dan yang terakhir adalah adikku yang paling kecil yaitu Farrelio Januar Nadeev, dia masih SD kelas 2 SD. Farrel itu hiburan buat Ayah dan Bunda disaat aku dan Bang Arel sedang sibuk-sibuknya kuliah. Allhamdulillah, Bunda dirumah tidak kesepian kalau orang-orang rumah sibuk dengan kesehariannya.
Kalau dilihat-lihat dari nama kami semua, Bunda dan Ayah memberi nama kami sesuai bulan lahir kami, ya seperti nama tengahku yaitu Septiana yang berhubungan dengan bulan September,nama tengah Farrel yaitu Januar yang berhubungan dengan bulan Januari dan nama tengah abangku yaitu Juno yang berhubungan dengan bulan Juni. Karena aku lahir dibulan September aku sangat menyukai bulan September dan juga lagu Vina Panduwinata yang berjudul 'September Ceria'.
Pasti menurut kalian bukan jaman ku lagi ya aku mendengarkan lagu itu? Tapi aku sangat suka sekali dengan lagu-lagu jaman ayah dan bunda ku, bukan lagu saja tapi apa pun yang berhubungan dengan jaman ayah dan bunda ku serta desain dan barang yang terlihat vintage. Entah aku ingin sekali merasakan kehidupan di tahun 199X kebawah, pasti menyenangkan rasanya hidup tanpa gadget. Tenang, walaupun aku suka yang berhubungan dengan Jaman dulu tapi aku ngga sejadul yang kalian kira kok.
##
Ayah dan Bunda sangat protective pada ku, kalau aku kasih score mungkin score keprotectivan mereka mencapai 1000. Ya jelas, pergaulan jaman sekarang sudah sangat berbeda dengan pergaulan jaman dahulu saat mereka muda. Mungkin mereka takut aku salah bergaul maka mereka menjagaku semaksimal mungkin. Karena itu lah aku bisa disebut sebagai anak rumahan dibandingkan anak gaul jaman sekarang yang pergi kesana kemari menghabiskan uang, walaupun kadang aku juga suka main kesana kemari bersama teman-temanku tapi aku tidak sehedon anak jaman sekarang.
Aku sangat senang kalau Ayah dan Bunda seperti itu kepadaku tapi terkadang pula aku sangat jengkel karena usia ku yang sebentar lagi mencapai kepala dua tapi masih diperlakukan seperti anak SMP yang harus ini itu. Bunda pernah bilang :
"Kalau nanti kamu punya pacar, baru kamu boleh pergi kemana-mana dari yang dekat sampai yang jauh juga boleh, asalkan sebelum jam 10 udah pulang. Karena Bunda tau pacar kamu nanti pasti orang yang baik, yang bakal ngejaga anak Ayah dan Bunda ini, jadi Bunda percaya."
Wah mendengar Bunda berkata seperti itu aku sudah membayanginya tapi sampai sekarang aku belum ditemukan dengan orang yang tepat. Istilahnya aku masih belum mempunyai sayap untuk terbang ke langit bebas.
##
Kalau dilihat-lihat gaya pacaran jaman dahulu dan jaman sekarang itu sangat berbeda. Aku sangat ingin merasakan gaya pacaran jamannya Ayah dan Bundaku, dari fase perkenalan sampai akhirnya pada fase jadian secara langsung.
Menurutku gaya pacaran dan pendekatan jaman sekarang berbeda dengan jaman yang dahulu itu karena udah canggihnya teknologi dan gadget, terkadang banyak yang berkenalan lewat social media. Seperti misalkan si A ingin kenal dengan teman si B,awalnya mereka tidak kenalan secara langsung tapi si A bilang ke si B seperti ini "Eh gue bagi Id sosmed temen lo dong yang di foto sebelah lo itu." setelah dikasih akhirnya mereka chattingan dan jika saling nyaman berlanjut ke fase ketemuan kalau memang cocok yasudah pacaran. Nah disitulah menurutku tidak ada sejarah masa awal ketemu dan perkenalan yang menarik, tidak seperti orang-orang jaman dulu. Karena aku pernah merasakan hal-hal seperti itu, dulu mungkin aku senang ada lelaki yang seperti itu padaku tapi sekarang aku merasa itu 'basi'.
Contohnya saja seperti cerita pertemuan Oma dan Opa ku menurutku itu bersejarah, lucu kalau di ingat-ingat dan menjadi kenangan sampai mereka sudah sepuh. Setiap ketemu Oma,pasti Oma slalu bilang padaku seperti ini :
"Teteh kalau cari pacar yang benar ya. Kalau bisa buat yang serius untuk ke depannya, umur teteh sebentar lagi kepala dua loh. Bukan waktunya lagi main-main."
Oma,jangan bilang Oma ingin segera menimang cicit? Hahahahahaha aku masih muda ih oma, ingin menghabiskan waktu buat mencari uang sebanyak-banyaknya nanti untuk Ayah,Bunda dan Farrel.
Tapi kalau dipertemukan secepat mungkin juga aku ngga akan menolak hahahaha, jelas lah siapa tau memang jodoh dan semoga saja aku mempunyai sejarah pertemuanku dengannya yang aku ngga tau sekarang ini ada dimana. Tapi ada 1 yang tau dia ada dimana sekarang.....ya jelas hanya Tuhan yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
199X
Teen FictionFerelya yang ingin kembali merasakan semua di tahun 199X karena menurutnya di tahun 199X ke bawah itu adalah hal-hal yang sangat menyenangkan dan penuh dengan cerita dan yang pasti tanpa gadget dan barang-barang elektronik modern lainnya. Dia juga i...