Esoknya akan diadakan acara games untuk saling mengenal satu sama lain dalam kelompok yang ber isi kan mahasiswa dan mahasiswi dari jurusan yang berbeda, untungnya saja acara ini tidak dimulai dari pagi buta melainkan di mulai jam 10 pagi nanti sampai malam. Sebelum jam 10, Erel pun sudah datang bersama dengan Zayn untuk mendapatkan tanda tangan kakak panitia, Zayn pun sudah mendapatkan 9 tanda tangan tinggal 1 lagi untuk menyelesaikan misi dari Azel.
"Ayok rel, keburu jam 10 nih. Males lagi gue nanti."
"Bentar nunggu Choki dulu, dia mau nemenin gue."
"Kan ada gue, gimana sih lo. Jadi sekarang lo mengkhianati gue Rel? " Ujar Zayn dengan nada sok lebaynya.
"Gue rasa dia modus sama lo. Masa lo ngga peka?"
"Hahahah Geleuh ih dasar Ustaaaaaaaa!! hahaha. modus mbahmu, dia kan cuman nemenin doang, emang kalo temen ngga boleh? Woooooo."
"Anjir jangan panggil gue gitu bedon, gue lempar lu ke tangkuban perahu hahaha. Yauda gue sih cuman feeling aja."
"Ssst diem...tuh orangnya udah dateng." Bisik Erel. Erel pun langsung melambaikan tangannya ke Choki.
Setelah Choki datang dan berkenalan dengan Zayn, mereka pun langsung keliling mencari kakak panitia untuk meminta tanda tangan. Zayn pun mendapatkan kakak panitia yang baik jadi dia tidak mendapatkan tantangan apa-apa dan misi nya pun selesai tinggal diserahkan ke Azel. Erel pun baru mendapatkan 9 tanda tangan kurang 1 tanda tangan lagi karena banyak kakak panitia yang menolak, ini adalah hal tersulit dibandingkan diberi tantangan. Setelah lama berkeliling bersama Zayn dan juga Choki, akhirnya Erel bertemu dengan kakak panitia yang memang manis dipandang, Sepertinya dia temannya Azel. Nama kakak tersebut adalah Ando.
"Lo mau tanda tangan gue dek? Ada syaratnya loh. Baru gue kasih."
"Apa kak syaratnya? Bisa kok saya turutin."
"Janji bakal nurutin syarat gue?"
"janji kak."
"Hm.....Pasti ada kan diantara kakak-kakak panitia disini yang lo suka. Ngga mungkin ngga ada, soalnya dari jaman ke jaman pasti ada saja calon mahasiswa baru yang suka dengan kakak panitia ospek dan penanggung jawab jurusan kalian. Yakan? hahaha."
"Eh......ngga kok kak."
"Gue mau lo samper kakak panitia yang lo suka itu dan lo harus bilang " Kak aku suka sama kakak." Gimana?"
"Harus banget kak?" Keluh Erel.
"Harus....Gue bakal ngikutin lo nanti dari belakang. Ayok gerak sekarang, kalo ngga...ngga bakal gue kasih. Udah janji loh."
"Hm....yauda deh kan cuman bercandaan doang. Lagian juga cuman ngefans ya hahahaha."
Akhirnya Erel pun mencari Azel yang di ikuti dari belakang oleh pasukan laki-laki yaitu Zayn, Choki dan Ando. Azel pun sedang berada di kerumunan para calon mahasiswa baru, Erel bingung harus bagaimana melaksanakan syarat dari Ando itu.
"Dek, Siapa emang?." Tanya Ando ke Erel.
"Hm....Kak Azel kak." Jawab Erel dengan penuh tidak kepercayaan diri.
"What?! Azel?! Hahahahaha bakal seru nih. Yauda sekarang kamu langsung nyamperin Azel, Ngga pake lama! Buruan." Perintahnya ke Erel dengan menunjukkan arah Azel berada.
"Ya ampun kak, rame banget. Di tempat lain aja deh kak,ya ya ya?"
"Ngga, harus disitu. Buruan!" Ando pun sedikit menaikan suaranya agar Erel langsung bergerak tidak bertele-tele lagi.
Mau tidak mau Erel pun langsung menuju ke arah Azel. Choki yang melihat hal tersebut rasanya ingin membawa Erel jauh-jauh dari situ agar tidak berdekatan dengan Choki, hatinya pun langsung memanas melihat kejadian ini.
"Kak, saya mau ngomong sesuatu penting nih. Syarat dari kak Ando tapi ini cuman bercandaan aja ya kak. Jangan dibawa serius."
"Iya ngomong aja."
"Hm....Kak........Saya suka sama kakak."Erel pun langsung menunduki kepalanya karena dia sangat malu.
Suasana pun menjadi ribut mereka meledeki Erel dan Azel. Terdengar sahutan dari para calon mahasiswa baru dan juga para kakak panitia"Cieeeeeee.....cieeeee....Kak jawab dong kak.". Erel pun melihat sekeliling di tempat tersebut, dan mata dia pun tertuju pada satu kumpulan perempuan-perempuan cantik dan juga hitz, karena mereka melihat Erel dengan tatapan tidak suka, mereka seperti ingin mengatakan "Cari sensasi banget sih nih cewek. Pengen banget terkenal." Tapi Erel tidak terlalu memikirkannya.
"Saya jawab nanti malam ya."
"Eh....kok?" Erel pun kebingungan, kenapa ada acara dijawab segala padahal seharusnya semua ini sudah selesai.
"Udah nanti malem aja" Jawab Azel dengan penuh senyuman
"Deg...Deg...Deg"
Senyuman Azel membuat Erel langsung terpesona, karena selama Azel menjadi seorang panitia jarang sekali dia tersenyum.
Terdengar lagi sahutan dari para calon mahasiswa baru dan para kakak panitia "Terima.....Terima.....Terima"
"Waduh kak Azel mau ngapain lagi? Gue takut jadinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
199X
Teen FictionFerelya yang ingin kembali merasakan semua di tahun 199X karena menurutnya di tahun 199X ke bawah itu adalah hal-hal yang sangat menyenangkan dan penuh dengan cerita dan yang pasti tanpa gadget dan barang-barang elektronik modern lainnya. Dia juga i...