"Keras kepala" geram seorang lelaki tua pada anak laki laki di depan nya.
"kamu anak laki laki di keluarga ini kamu harus tau posisi mu" lelaki tua itu nampak menahan emosi. Tangannya sedari tadi terkepal menahan ledakan amarah akibat ulah putra satu satunya.
"Maafkan aku ayah aku tetap pada pendirian ku. Itu cita cita ku tolong mengertilah" ucap sang anak. Sorot matanya penuh permohonan agar sang ayah melunak dan menyetujui cita citanya.
"Baik jika kamu mau seperti itu namun ini tidak mudah kamu harus ikut aturan yang ayah buat" laki laki tua itu berucap sambil meninggalkan ruangan kerjanya.
"Maaf ayah ini cita cita ku" sang anak sejenak memejamkan mata menenangkan pikirannya dan ikut meninggalkan ruangan kerja ayahnya.
•
•
•
•"Selamat pagi anak - anak" sapaan seorang guru membuat kelas yang awalnya ribut sedikit tenang.Tanpa perlu dikomando para siswa - siswi kembali ke bangkunya masing masing. Beberapa siswa - siswi yang awalnya mengobrol dengan teman temannya mulai memandang ke depan siap menerima materi pagi ini.
"udah pada duduk semua" ucap seorang guru perempuan cantik tapi mungil bernama Naomi.
"udah buk" jawab semua murid kompak.
"bagus kalo gitu sebelum kita belajar kita kedatangan murid baru. Ayo kamu masuk" Naomi mempersilahkan masuk seorang siswi berparas cantik bertubuh tinggi. Semua murid seakan terdiam melihat sosok gadis yang baru masuk. Mereka seolah olah terhipnotis oleh kecantikan bak bidadari turun dari kayangan.
"ayo perkenalkan diri kamu" Naomi menarik tangan sang murid agar berdiri lebih ke tengah. Entah mengapa sang murid terlihat malu dan gugup saat memperkenalkan diri. Saking gugupnya tangannya sedari tadi terus mengenggam tepian rok seragamnya.
"hallo perkenalkan nama aku Jessica Veranda kalian bisa memanggil ku Ve, aku pindahan dari surabaya" dengan sedikit rasa gugup murid yang bernama Ve itu akhirnya bisa memperkenalkan dirinya.
"Oke Ve kamu bisa duduk sama di sana sama Shinka" ucap Naomi menunjuk salah satu murid yang berwajah imut dan menggemaskan.
"Hai aku Sinka" ucap gadis itu dengan suara riang sambil mengulurkan tangan ke arah Veranda. Veranda menatap tangan dan wajah Sinka bergantian. Seakan akan dia ragu menerima uluran tangan itu. Dengan perlahan tangan Ve pun berangsur menerima uluran tangan Sinka. "Veranda" jawabnya singkat.
"oke kita mu....."
"KINALLLLLL TUNGGGUUU KAMUU JANGAN LARIIII!!!!"
Ucapan Naomi yang akan memulai pelajaran terpotong karena dari luar terdengar teriakan seorang guru memanggil seseorang bernama kinal."hah mulai lagi" ucap Sinka cuek. Dengan malas dia melihat keluar jendela. Ve yang ada di sebelah nya pun juga ikut menatap apa yang sedang terjadi.
Di koridor sekolah tampak seorang siswa sedang berlari menghindari kejaran seorang guru. Sesekali ucapan kata maaf terlontar dari mulut sang siswa berharap sang guru berhenti mengejarnya. Namun ucapan maaf itu tidak mempan karena dengan semangat empat delapan sang guru masih mengejar siswa yang di teriaki Kinal itu.
"itu Kinal" jelas Sinka melihat Ve yang memperhatikan kejadian kejar kejaran di koridor.
"ini kejadian biasa tiap pagi lama lama loe juga bakalan biasa liat yang kayak gitu" sambung seorang siswa yang duduk di belakangnya.
"Hai gw Farish" Siswa itu mengulurkan tangan. Lagi lagi Ve ragu menerima uluran tangan dari teman teman barunya.
"Veranda" balas Ve singkat.
"udah - udah biarin aja Kinal dan Pak Maul sekarang kita mulai pelajarannya" instrupsi Naomi menghentikan murid murid yang sedang menonton adegan kejar kejaran bak film india.
