AUTHOR POV
Akhir Bulan November memasuki musim dingin pada tahun 2015 ini.
Mingyu memutar kunci pintu kamar itu sebanyak 2 kali, dan tak lupa memutar kenopnya. Ia berjalan masuk kearah kanan apartemen itu. Memasuki sebuah kamar dan terdapat perempuan yang sedang tertidur di kasur king sizenya, menghadap ke arah kanan tepat dihadapan jendela.
Perempuan itu adalah Bora, ia tertidur pulas. Dengan hanya menggunakan tanktop berwarna hitam. Surai coklatnya tergerai begitu saja, menyapu halus punggung perempuan itu. Dan setengah bagian tubuhnya tertutup oleh selimut tebalnya.
Mingyu menyibak selimut bermotif bunga itu, sambil menaiki kasur milik Bora dan menarik selimut itu kembali untuk menutupi tubuh mereka. Mingyu memeluk Bora posesif dari belakang. Namun Bora tetap tak bergeming, benar kata para maid sebelumnya, jika ada gempa ia tetap tak akan terbangun.
Ide jahil terlintas di otak dangkal Mingyu. Ia melepas rengkuhannya pada tunangannya itu. Dan menaikkan tanktop hitamnya. Terpampang jelas punggung halus Bora. Mingyu mengeluarkan smirknya, mulai mencium dan juga menjilati punggung Bora.
Menghisapnya sesekali. Menandakan bahwa perempuan itu adalah miliknya. Seperti namanya, Bora yang artinya Ungu. Ya, saat ini punggung Bora sudah keunguan akibat ulah Mingyu.
"Berhenti. Atau aku akan membantingmu!" ucap perempuan itu dingin. Masih menutup matanya dan sambil menurunkan tanktop hitamnya.
"Aishh, arraseo! Dasar pelit." Ucap Mingyu yang sudah terduduk di kasur Bora.
"Terima kasih sudah mengganggu tidurku tuan Kim!" ucap Bora menyibak selimutnya kasar. Turun dari kasur king sizenya sambil berjalan ke arah kamar mandi namun ditahan oleh pelukan Mingyu. Yap Mingyu memeluknya dari belakang.
"Morning kisseu." Pintanya.
"Pantatmu. Keluar sekarang." Ucap Bora sambil menunjuk ke arah pintu.
"Ahhh, sekali saja yah? Yayaya? Yah? Kumohon." Rengek Mingyu.
"Mingyu kau bukan anak kecil."
"Bora-aa, aku ini tunanganmu. Sekali saja" ucap Mingyu sambil membalikkan badan perempuan itu menangkup wajahnya dengan kedua tangan besar milik Mingyu.
Bora menatap Mingyu malas, dan hal yang dilakukan Bora selanjutnya adalah menarik tangan kanan Mingyu, mengambil langkah membelakanginya. Menaruh lengan Mingyu di pundak kanan nya. Dan hal yang dilakukan setelah itu adalah membanting Mingyu ke lantai dengan jurus Judo miliknya.
BRAK
Mustahil memang jika dibayangkan, namun itu hal yang biasa untuk sabuk hitam seperti Bora.
Bora meninggalkan Mingyu dan berjalan ke arah kamar mandi. Dan tak lama terdengar teriakan seperti,
"AKHHH YOON BORA, KAU AKAN MEMBAYARNYA DENGAN SERVICE MU NANTI." Teriak Mingyu kepada Bora.
"ITU TAK AKAN TERJADI BODOH." Teriak Bora tak kalah kencang dari arah kamar mandi.
"ya, aku serius kali ini. Setelah janji suci diucapkan. Aku akan melakukannya dengan kasar. Dengar itu Nona Yoon." Ucap Mingyu serius, beranjak menuju ke arah pintu keluar sambil memegangi bokongnya.
"BYUNTAE!!" teriak Bora.
-
YOON BORA POV
Kim Mingyu, lelaki itu adalah Kim Mingyu. Tunanganku. Aku benci mengatakannya namun itulah hal yang sebenarnya.
Semua ini tak akan terjadi, jika saja aku tak mengiyakan perjanjian bodoh dengan ayah 1 tahun lalu.
Sebelum aku bertemu dengannya. Hidupku hanya untuk belajar, dan itu ada sangkut pautnya dengan ayah. Ayah menantangku, jika aku bisa mendapatkan peringkat 3 besar dalam ujian kelulusan. Aku bisa bebas dari kurungan ayah yang memuakkan. Tentu saja aku menginginkannya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
How Can We Engaged
FanfictionLove is a symbol of eternity. He stole your heart so i'm planning revenge. I'm going to take your last name and put my last name into yours.