PART 5

147 26 8
                                    

YOON BORA POV

"Kau bertemu dengan siapa tadi?"

Pertanyaan itu membuatku membeku untuk beberapa detik. Haruskah dia mengetahuinya? Aku bergeming tak menjawab apapun. Bahkan aku tak melihat ke arahnya hingga ia menyamai langkahku. Aku kembali berjalan tanpa membalas pertanyaannya tadi. Menaruh ponsel di saku celana belakangku. Hahhh ku harap dia tak mempermasalahkan nya. Dan tidak mengungkit pertanyaan itu lagi.

Saat sampai di dapur, aku mengikat rambutku dan mencoba untuk menyibukkan diri agar aku tak bertatapan dengannya. Aku membuka lemari bagian bawah, melihat pasokan kimchi pemberian Eomma Mingyu beberapa hari lalu.

"Uwahh, kita masih memiliki kimchi gyu. Bagaimana kalau kimchi jjigae? Hmm dan bibim guksu mungk—"

"Kau tak akan menjawab pertanyaan ku?"

Aku membalikkan badan melihat ke arahnya yang sekarang sudah duduk manis di meja makan. Tatapan mengintimidasinya tak lepas dari penglihatanku. Aku menghela nafasku, berjalan ke arahnya.

"Aku bertemu dengan Wonwoo. Jeon Wonwoo."

Reaksinya seperti baru saja tersedak bom atom. Apa dia mengenali Wonwoo? mengapa reaksinya seperti itu? Aku tak mendapatkan reaksi apapun selain melihatnya terdiam akan kata kata ku barusan.

"Gyu? Apa kau mengenalnya?"

Dia terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaanku.

"Tidak."

"Lalu— ah, lupakan." Ucapku berjalan meninggalkannya mengambil apron yang tergantung di dinding sebelah kanan dapur.

Aku memakainya dan tak mengikat bagian belakang. Itu merepotkan, aku tak bisa mengikatnya.

Aku berjalan mengambil kimchi yang terdapat di box berukuran sedang di dalam lemari bagian bawah. Aku berusaha mengangkatnya karena yah ini berat kau tahu? Kulihat ada tangan yang ikut campur dalam mengambil box kimchi itu. Mingyu. Dia mengangkatnya dengan mudah dan kemudian menaruhnya di atas kitchen set.

"Terima kasih." Ucapku.

Dia berlalu begitu saja. Aku membuka box kimchi itu dan tersentak.

"Ukh, Gyu kau sedang apa?"

Ku lihat tangannya melingkar di sekitar perut ku. Tak lupa tali apron yang tadi ku biarkan terlepas begitu saja sekarang berada di sela jarinya.

"Jika kau tak bisa mengikatnya di belakang, kau bisa mengikatnya di depan seperti ini— tapi karena ada aku jadi aku akan mengikatnya di belakang saja."

Dia mengembalikan tangannya kebelakang dan mengikatkan apronku. Aku hanya bisa membeo. Dan mengiyakan perkataannya dengan cara mengangguk.

Dia perhatian dan aku baru menyadarinya.

"Selesai." Ucapnya lalu memelukku dan mencium keningku lembut. Aku hanya bisa menutup mataku dan kembali melihat ke arahnya dengan pandangan bodoh.

"Masak yang enak untukku." ucapnya

"Hmm"

Dia kembali ke meja dapur duduk dengan manis. Aku mencuci tanganku sebelum berurusan kembali dengan kimchi. Mengambil satu sawi besar itu, memotongnya menjadi bagian kecil di atas talenan.

Memasukkan potongan kimchi itu ke dalam mangkuk batu khas korea. Bersamaan dengan daging sapi, air, bawang bombay, daun bawang, gocugharu (bubuk cabai), soy sauce dan apa lagi ya.

Aku lupa sebagian hal, ah harus kah bertanya dengannya? Akh itu sangat memalukan.

Aku menengok ke arah Mingyu dan mengigit bibir bawahku. Dia masih setia melihat gerak geriku. Aku menggelengkan kepalaku mengurungkan niatku untuk bertanya dengannya dan kembali memfokuskan diri ke masakanku. Menggaruk kepalaku yang tak gatal. Apa lagi bahannya? Aish bodoh. Ingatlah.

How Can We EngagedHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin