PART 4

151 31 4
                                    

KIM MINGYU POV

Jam 19.45 KST

Wanitaku akhirnya pulang, ia memang tak pernah sekalipun mendengarkan perkataanku. Aku melarangnya untuk pulang telat karena aku akan mengajaknya makan malam di luar. Dan itu semua gagal karena nya.

Dia berjalan melewatiku, sepertinya ia sengaja. Atau memang mungkin tak tahu keberadaanku?

"Apa aku tak terlihat olehmu?" tanyaku.

Ia menoleh dan mimik wajahnya memang sedikit kaget akan keberadaanku. Dia membalikkan badannya. Memegang erat ranselnya yang hanya tersangkut di bagian kanan pundaknya.

"Kenapa baru pulang jam segini Bora-ya?" tanyaku kembali.

Dia terdiam sejenak sebelum akhirnya berbicara dengan nada pelan.

"Tadi sebelum pulang, aku., hm bertemu dengan teman lama gyu." Ucapnya.

Aku mengernyit, berjalan mendekat ke arahnya. Memeluknya lembut, aku menghela nafasku. Kapan dia bisa menerimaku dengan tulus?

"Bukan maksudku untuk memarahi atau melarangmu untuk bertemu dengan teman lamamu. Aku melarangmu pulang telat karena aku ingin mengajakmu makan malam bersama di luar." Jelasku.

Dia mendongakkan kepalanya menghadap ke arahku, dia menatap tepat di mataku. Begitu juga diriku.

"Kenapa tak langsung bilang jika kau ingin mengajakku makan malam?" ucapnya sambil membalas pelukkanku dan menaruh kepadalanya di dadaku menatap ke arah kanan.

Akhirnya aku merasakan kehangatannya.

"Aku hanya ingin memberimu.. kejutan, mungkin?" ucapku ragu.

Mendengar ucapanku barusan dia hanya terkekeh pelan. Mendengar itu membuatku tersenyum untuk sesaat, sebelum dia memintaku untuk melepaskan pelukkanku. Dengan sangat tak rela aku melepaskannya.

"Kau sudah makan gyu?" tanyanya.

Tidak biasanya dia memulai pembicaraan denganku setelah sebulan lebih. Dia memang tak pernah memulai pembicaraan, tapi dia selalu menjawab pertanyaanku yang mungkin tak penting baginya. Dan aku tahu dia juga menjawabnya dengan setengah hati.

"Aku? Hmm, belum. Kau sudah?" tanyaku kembali.

Dia berjalan ke arah kamarnya, dan dengan bodohnya yang kulakukan adalah mengikutinya kemanapun dia pergi. Menaruh ranselnya di sembarang lantai, menaruh handphonenya di atas nangkas, melepaskan topi rajut dan tak lupa syalnya yang melilit di lehernya. Menaruhnya di atas meja.

"Aku sudah, mau ku masakkan sesuatu?"

"Ya tentu." Ucapku sambil duduk di atas kasurnya, dan mataku tak pernah lepas darinya.

Dia berjalan memasuki walk in closet, mengganti baju tidur mungkin. Aku mengubah posisiku menjadi tidur sambil menunggunya kembali. Tak lama ponselnya bergetar di atas nangkas. Aku meraihnya dan melihat ada panggilan masuk.

.

YOON BORA POV

Hmm, baju apa yang nyaman untuk ku pakai? Short pants? Hahh, moodku hari ini kembali membaik setelah bertemu dengan Wonwoo. Dia mengajakku ke beberapa tempat sebelum akhirnya pulang.

FLASHBACK

"Aku marah padamu Bora." Ucapnya setelah aku memanggilnya dengan sipit. Aku tak bermaksud untuk menjelek jelekkannya. Oh sungguh!

"Aku lebih marah padamu Wonwoo." ucapku sambil berjalan melewatinya.

Ku dengar langkah kakinya berlarian kecil mengikutiku. Dia menarik lenganku, alhasil aku mengikuti langkahnya.

How Can We EngagedHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin